31

4.9K 454 211
                                    

Suara langkah kaki yang beradu dengan marmer hitam kualitas terbaik itu sedikit menggema disalah satu lantai gedung apartment elite pusat kota Seoul.

Wajah cantik dengan polesan make-up tipis membuat sang gadis terlihat segar dengan balutan pakaian kasual.

Kedua tangannya sibuk memegangi masing-masing satu kantung belanjaan dan beberapa makanan yang kemarin ia sempat buat bersama sunbae-nya.

Walaupun sedikit kesusahan, mengingat kedua tangannya yang tak bergerak bebas. Akhirnya senyum itu terukir puas saat ia mampu memasukkan pin apartemen dengan benar.

Alis yerim mengernyit heran saat mendapati lampu apartment jungkook yang menyala, tangannya bergerak meletakkan dua kantung belanjaan disalah satu meja ruang tengah.

Sedang, pandangannya mengedar kearah sekitar berharap menemukan presensi sang pemilik apartment yang nyatanya tak ada disini. Apa jungkook oppa sedang tidur?

Tapi bukankah,  ia bilang sedang ada acara bersama membernya?  Atau jangan-jangan ia memang meninggalkan apartement dengan keadaan semua lampu menyala? Tapi meninggalkan apartment dengan keadaan seperti ini,  bukan kebiasaan jungkook sekali. Batin yerim bertanya-tanya.

Tanpa sadar, kedua kakinya melangkah menuju bagian apartment lain, kamar besar dengan aksen warna gelap itu menjadi tujuannya untuk menuntaskan rasa penasaran. Namun Belum sempat ia mengetuk pintu tersebut, tiba-tiba pintu didepannya terbuka membuat yerim terkesiap kaget saat mendapati presensi gadis muda dengan balutan bathrobe yang menatapnya tak kalah terkejut.

Mata mereka saling bertemu dalam beberapa saat,  membuat tubuh yerim seolah terpaku tak mampu digerakkan karena keterkejutannya,  tidak, Rasanya dia tak ingin mempercayai penglihatannya sekarang. Detak jantungnya mulai berdetak kencang saat mulai menyadari situasi ini.

Gadis ini, gadis yang sama yang membuat jungkook pernah berjanji untuk tak menemuinya kembali. Namun seperti mimpi buruk, nyatanya gadis ini berdiri dihadapannya,  keluar dari kamar jungkook dengan penampilan yang sulit membuatnya berprasangka positif.

"Aku sudah selesa--"

Suara bariton itu spontan mengalihkan atensi mereka,  membuat kedua gadis itu menoleh pada sumber suara mendapati presensi jeon jungkook yang keluar dari kamar mandi. Ucapan lelaki itu terputus saat mendapati kehadiran gadis yang tidak ia sangka kehadiranya, berdiri diambang pintu menatapnya dengan tatapan tak percaya.

Tubuhnya menegang luar biasa, "Yerim" lirihnya terbata saat menatap mata gadis itu yang sudah memerah dan berkaca-kaca. Tidak, hatinya ikut terasa sesak saat gadis itu menangis.

Ia benar-benar seperti orang bodoh,  saat  melihat yerim yang memandangnya dengan raut terluka.
Gadis itu dengan cepat membalikkan badannya dan berjalan pergi membuat jungkook terkejut dan tanpa fikir panjang menyusulnya.

Langkah lebarnya yang berniat menyusul yerim tertahan saat merasakan tarikan pada tangan kanannya membuatnya sempat terkejut "Apa yang kau lakukan?!" ujarnya meninggi membuat yumi terkesiap kaget dan refleks melepaskan cengkramannya.

Tanpa fikir panjang jungkook kembali berlari menyusul yerim yang sialnya sudah hilang dari apartemennya. 
Tanpa berfikir untuk sekedar memakai alas kaki,  jungkook langsung keluar dari unitnya.  Berlari cepat mencari dimana gadis itu berada .

Matanya melebar saat mendapati pintu lift mulai tertutup menampilkan sekilas wajah yerim yang sedang menangis.

Wajahnya menggeleng pelan diikuti langkah kaki yang semakin cepat mengejar pintu tersebut.

Tangannya menekan tombol lift berulangkali dengan putus asa berharap pintu itu kembali terbuka.

"Agh Sial" tanpa sadar jungkook meninju deretan tombol itu dengan kesal saat usahanya sia-sia

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang