7

3.7K 426 39
                                    


Don't forget to vote and comment

"Apakah oppa mempunyai kekasih? "

Jungkook sedikit terkejut mendengar pertanyaan tak terduga dari gadis Yang duduk disampingnya, tanpa sadar membuat tangannya meremat pelan stir kemudi diikuti rahangnya yang terlihat mengeras.

"Kenapa bertanya seperti itu? " Tanya jungkook terdengar dingin.

Yerim mengalihkan pandangannya dari sang lelaki, merasa sedikit gugup saat mendengar balasan tak terduga lelaki itu.

Sepertinya kemungkinan terburuk itu benar terjadi padannya.

Menghela nafas pelan, dengan memantapkan hati, yerim kembali menatap lelaki disampingnya ,
"ak-aku hanya tidak ingin menjadi orang ketiga diantara hubunganmu dengan kekasihmu" ujar nya lirih menahan sesak.

Jungkook memejamkan mata sejenak menghela nafas lelah, seiring dengan mobil mereka yang sudah terhenti ditempat Yang cukup sepi.

"Apa yang terjadi padamu? Siapa yang berbicara seperti itu?" Tanya jungkook menatap yerim dengan tatapan sulit diartikan.

Yerim menggigit bibirnya pelan, mengalihkan pandangannya menghindari tatapan sang lelaki, Namun tanpa sengaja netra jernih nya malah menangkap keberadaan satu bucket bunga mawar yang terletak di kursi belakang.

"jangan salah faham, bunga itu milik jaehyun yang dititipkan padaku" ucap jungkook terburu seolah mengerti akan arah pandang gadis didepannya.

"Entahlah, Aku harus percaya atau tidak" lirih yerim hampir tak terdengar

Jungkook menghela nafas pelan, matanya memejam menahan gejolak emosi yang ingin meledak, jujur saja suasana hatinnya sedang tidak dalam keadaan cukup baik hari ini. Jadwal rekaman dan latihan comeback, belum lagi acara interview dan beberapa syuting iklan beberapa produk yang menggaet bangtan menjadi brand ambassador cukup banyak menyita waktu dan energinya.

"Siapa Yang berbicara seperti itu padamu, yerim?" Ujar jungkook dengan intonasi suara yang lebih lembut.

Yerim hanya diam tak berniat menjawab, rasannya ia ingin marah dan memaki lelaki didepannya yang seolah mengalihkan pertanyaan yang ia berikan.

Sesusah apa sebenarnya menjawab iya atau tidak.

Tiba-tiba matanya terasa panas dan berkaca-kaca, siap menumpahkan air mata sebagai bentuk rasa takut kehilangan dan amarahnya pada diri sendiri yang terlihat begitu lemah dihadapan sang lelaki.

"Kau menangis?" Ujar jungkook sedikit terkejut.

"Yerim, kau menangis?" Ulang jungkook masih setia memandangi gadis didepannya yang tak mau membalas tatapannya.

Tangan lelaki itu bergerak mengusap wajah nya frustasi. Kenapa jadi seperti ini? Terhitung satu tahun mereka dekat, baru kali ini jungkook dihadapkan dengan sisi yerim yang seperti ini.
Dan dia sama sekali tidak menyukainnya.

"Yerim? " ulang jungkook

"Sebaiknya aku pulang saja" ujar yerim meraih pintu disampingnya berniat pergi dari hadapan lelaki itu, namun dengan cepat ditahan oleh jungkook.

Yerim menatap tangan nya yang dipegang kuat oleh sang lelaki.
"Apa cara menyelesaikkan masalahmu adalah dengan cara pergi dan menghindarinnya? " ujar jungkook menatap yerim tak suka.

Yerim tersenyum kecut saat mendengar penuturan sang lelaki
"oppa sendiri Yang menghindarinya. Oppa menghindari pertanyaan ku" ujar yerim yang berhasil membuat genggaman tangan lelaki itu sedikit mengendur.

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang