33

4.5K 469 170
                                    

Senyuman itu terukir diwajah cantiknya saat mendapati kehadiran pria yang sudah ia tunggu hampir 30 menit ditempat ini.

Tubuh kekar dan langkah lebar lelaki itu, membuat netranya tak mampu lepas dari eksistensi sang pria yang saat ini sudah berdiri menjulang dihadapannya dengan pakaian serba hitam lengkap beserta topi yang menutupi setengah wajah tampannya.

"sudah menunggu lama?" tanya jungkook ,menempati kursi didepan sang gadis

Yumi menggeleng pelan, "tidak lama,  hanya 30 menit" ujarnya tersenyum tipis

Jungkook menggangguk pelan, "maaf, jadwalku terlambat dari waktu yang seharusnya"

"Tidak apa-apa, yang penting kau datang"

Jungkook menghela nafas pelan, matannya mengedar kearah sekitar meneliti tempat sepi ini. "Dimana bibi han?" tanya jungkook mencari sang bibi,  setidaknya ia harus memberi salam  pada kakak sepupu dari ibunya itu.

"Bibi sedang diatas,  ada penyewa baru yang menempati flat.  Mungkin ia akan sedikit sibuk.  Lagipula aku juga sudah memesan semua makanan kesukaanmu" ujar yumi diiikuti arah pandang jungkook yang menatap meja didepannya, ~penuh akan hidangan kesukaannya

"Ah, begitu" ujar sang lelaki menanggapi seadannya

"kau bisa memakannya terlebih dahulu" ujar jungkook menyandarkan tubuhnya kekursi, bergerak melepaskan topi dan merogoh ponselnya

Yumi mengerutkan alis heran,  "kau tak makan? "

Jungkook mengangkat wajahnya,  "tidak,  aku sudah makan bersama member ku"
Ujarnya singkat.

Yumi menghela nafas pelan, ia fikir  jungkook memilih bertemu ditempat sejauh ini, karena lelaki itu merindukan masakan bibinya.

"Kenapa tidak bertemu dipusat kota? Bukankah disini terlalu jauh?" lirih yumi meneliti ekspresi sang lelaki.

Jungkook terdiam sejenak, sebelum kembali menatap sang gadis
"hanya ingin menjaga privasi dan menghindari rumor" balasnya acuh

Yumi menggigit bibir bawahnya ragu, entah firasat dari mana tapi perasaanya begitu ganjil akan pertemuan mereka kali ini. Tepat setelah kejadian 4 minggu yang lalu dimana kim yerim datang keapartment jungkook dengan tiba-tiba, jungkook tak pernah kembali lagi keapartement miliknya. meninggalkan yumi sendirian diapartement mewah lelaki itu.

Ia tak bodoh untuk menyadari bahwa jungkook seolah ingin menghindarinya.  Apalagi 6 hari lalu orang suruhan jungkook datang menemuinnya, ~~meminta agar ia segera memindahkan seluruh barangnya kesalah satu apartment lain yang sudah dijamin keamanannya.

Bibirnya tersenyum miris, entah mengapa segalannya terasa sulit baginnya. tiap kali mereka bertemu,  jungkook semakin dingin dan acuh padannya.

Apakah ia salah bila ingin mengejar kebahagiannya bersama lelaki ini?memperbaiki kesalahannya dimasa lalu dan mengulang kisah manis mereka kembali seperti dulu.

Netrannya melirik presensi sang lelaki yang sedari tadi menundukan wajahnya, ~ sibuk dengan ponsel dalam genggamannya.

Seandainnya, mereka masih bersama. Bukankah seharusnya saat ini, lelaki itu mengajaknya mengobrol dan bercanda? bukan mendiamkannya seperti orang asing yang tak saling mengenal seperti ini.

Genggaman tangannya pada sumpit semakin mengerat, saat netranya mendapati cincin yang sebelumnya selalu dipakai sang lelaki, hilang  diantara jemarinnya-----Cincin putih yang sama dengan miliknya, yang menjadi bukti dipertemuan pertama mereka bahwa jeon jungkook masih belum melupakannya,  selama ini.

"Kau tak memakannya? " ujar jungkook membuyarkan lamunan yumi.

"ah tidak.Aku---" yumi menelan salivannya gugup,  "aku memesannya untukmu.  Aku kira tujuanmu kemari karena kau rindu masakan bibi" ujarnya pelan

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang