34

4.6K 473 104
                                    

Jungkook mendesah pelan, menatap layar ponsel yang menampilkan pesannya yang tak berbalas satupun.

Beberapa minggu terakhir, ia menyadari bahwa yerim telah memblokir seluruh aksesnya untuk menghubungi gadis itu.

Nomor telfon, pesan, bahkan niatnya untuk bertemu saja, jungkook seperti tak ada kesempatan. Gadis itu selalu menolak ketika jungkook dengan nekatnya kabur dari sesi latihan hanya untuk mendatangi dorm sang gadis.

Semua terasa sulit dan tak ada jalan keluar. Apalagi mencuri waktu untuk sekedar menemui yerim ditengah kesibukannya benar-benar menyulitkan.
Ia menyadari, berjuang sendiri tanpa adannya balasan memang begitu melelahkan.

Ia sempat berfikir, bahwa hubungannya memang tidak bisa diperbaiki dan ditakdirakan berakhir seperti ini. memberi arti lain bahwa mereka tidak ditakdirkan untuk bersama.

Namun sisi keikhlasan itu seolah kalah. Bukannya mengikhlaskan, jungkook malah semakin sulit melupakan gadis itu. Hampir 2 bulan tak bertemu dan memutus hubungan, jungkook merasa kehadiran yerim selama ini sungguh berperan penting baginya.

Dia merindukan yerim

Semua hal disekitarnya, seolah mengingatkannya pada gadis itu, setiap sudut apartemen, kamar, dapur, mobil, kamar mandi, sialan! Bahkan ia sudah tak mau menginjakkan kakinya diapartemen itu lagi.

Lebih memilih mengurung diri distudionya untuk sekedar membuat lagu, mengedit video, atau melakukan apapun guna menyibukkan dirinnya, berharap bisa melupakan sesak dihati karena penolakan terang-terangan sang gadis.

"Berhentilah menyiksa dirimu, bodoh! "

Jungkook memicing tak suka, "aku tak bodoh hyung"

"Kalau kau tak bodoh. Cepat keluar dan makan makananmu" ujar taehyung tak sabaran

Jungkook menghela nafas pelan, beralih mendaratkan tubuhnya kesandaran kursi sepenuhnya. "Aku tak nafsu makan" lirihnya acuh

Plak

"Yak!" Dengan refleks jungkook berteriak dan menolehkan wajahnya cepat saat merasakan pukulan kencang pada bagian belakang kepalannya.

"Makan atau kuhabisi nyawamu" ujar seokjin yang entah sejak kapan berada dibelakangnya

"Hyung! " teriak jungkook tak terima sembari mengelus belakang kepalannya.

"Sudah kubilang, keluar dan habiskan makananmu" ulang seokjin tajam,  membuat jungkook meringis ngeri.
Ah hyung-nya memang menyeramkan bila dalam mode seperti itu.

Dengan gusar, ia beranjak dari duduknya. Melangkah keluar dari studio musik dorm nya dengan kesal guna menemui beberapa member yang sudah berada di ruang makan.

"Wohoo akhirnya jeon jungkook, kau keluar juga? " teriak jimin saat mendapati sang maknae keluar dari 'kandangnya'. Jungkook hanya mendengus pelan, terlalu malas untuk menanggapi.

"Makanlah. kita bisa bernafas lega hari ini karena hanya ada jadwal rekaman diagensi. Tak ada acara oncam" ujar suga datar dibalas anggukan anggota lain.

Netra jungkook mengedar kearah sekitar, mendapati kehadiran hampir seluruh hyung-nya kecuali namjoon dan jhope.

"Dimana namjoon hyung dan hoseok-hyung?" Tanya jungkook sembari menyuapkan makanannya tak minat.

"Mereka sudah berada diagensi sedari pagi. Ada urusan dengan salah satu produser untuk album kita" balas seokjin membuat jungkook menggangguk mengerti.

:
:
:
:
:

Menjelang akhir bulan, soul sudah mulai memasuki musim penghujan,
Sinar matahari yang seharusnya menerangi jalanan ditengah hari, kini harus rela tertutupi awan gelap pertanda akan turun hujan.

[3] Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang