"Jungkook kau mau kemana?!" intrupsi sang leader yang baru saja menginjakkan kakinya diruang tengah."Menjemput kekasihku sebentar,hyung" balasnya seiring tali sepatunya terikat dengan rapi.
"Astaga, kau baru saja menemuinnya 6 hari lalu, jeon." gumam seokjin tak habis fikir.
Jimin berdecak pelan, tak menghentikan kunyahannya pada satu piring nasi goreng kimchi yang baru saja dibeli oleh hyung tertuannya.
"Seperti tidak tau jungkook saja, Dia kan--paling tidak bisa jauh-jauh dari yerim. Sudah seperti perangko saja menempeli gadis itu setiap saat. Kau tidak takut apa yerim menjadi risih denganmu. Dasar lintah darat" cibirnya dibalas decakan kesal jungkook.
"Ya! Hyung. Apa kau tak pernah berkaca? Kau fikir siapa yang sejak dulu datang ke dorm red velvet tengah malam seperti pencuri. hanya untuk merengek ingin bertemu dengan seulgi noona. Cih" cibirnya tak kalah pedas.
"Hei hei! Diamlah" ujar seokjin menengahi.
"Ah, hyung juga selalu keluar untuk menemui joohyun noona setiap malam, bahkan sampai tidak pulang paginya" cibir jimin lirih.
"Hei kenapa jadi membawa-bawa aku sih" ujar seokjin tak terima.
"Yasudah pokoknya---"
"Hei--hei sudahlah! Astaga benar-benar kalian ini." ujar namjoon melerai.
"Hyung, aku berangkat dulu. Sebentar lagi yerim sudah selesai" ujarnya beranjak berdiri. Diikuti tatapan ketiga pria diruangan itu.
"Hati-hati. Jangan mengebut" ujar namjoon dibalas ucapan 'ya' oleh jungkook.
"kook, tolong belikan tteokbokki ditempat biasa saat kau pulang nanti" ujar seokjin sebelum jungkook benar-benar pergi.
"Aku tidak bilang akan pulang malam ini hyung--" tanggapnya samar seiring lelaki itu yang hilang dibalik pintu.
"Hey!! Yah bocah! Astaga siapa yang mengajarinya menjadi liar seperti itu!" decak seokjin kesal.
"Hyung tolong buatkan aku ramyeon" ujar jimin melas. Mengalihkan perhatian seokjin.
Seokjin menoleh. " kau masih lapar setelah makan setengah piring nasi goreng kimchi?" ujarnya tak percaya.
"Tidak..tidak. Buat saja sendiri" ujarnya melangkah pergi. Berniat kelantai atas untuk tidur --tubuhnya terasa lelah setelah melalui setumpuk jadwal yang baru saja mereka selesaikan.
Tak memedulikan rengekan jimin yang memanggil di belakangnya. Biar saja anak itu membuat ramyeonnya sendiri.
"Astaga, ya! Hyung apa kau marah?! Aku tadi hanya bercanda membawamu dan joohyun noona dalam obrolan kami--"
"hyung?!"
:
:
:
:
:
:Jam pada pergelangan tangannya masih menunjukkan pukul 5 sore. Keadaan yang seharusnya terang karena matahari yang belum sepenuhnya terbenam, nyatanya menampilkan suasana cukup gelap karena awan diikuti gerimis tipis yang perlahan menjatuhi bumi.
Dibalik kaca gelap mobilnya, maniknya masih setia memandang bangunan tak jauh didepannya, sembari bersenandung pelan mengikuti irama lagu yang sengaja ia putar untuk memecah keheningan.
Senyumnya terulas senang saat mendapati samar kehadiran gadis yang hampir 20 menit, ia tunggu sedari tadi.
Sedang berlari kecil menghindari hujan dengan payung berwarna ungu muda yang melindungannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/239977610-288-k422983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Two Sides
Romance[Lengkap] Bagaimana yerim bertahan dengan hubungan yang tidak jelas? Mencintai dan selalu berkorban untuk lelakinya. Hingga akhirnya lelaki itu perlahan berbalik padanya. Namun siapa sangka, kebahagian itu tak berlangsung lama. Saat dimana wanita...