Riani tak pernah menyangka akan dipertemukan dengan Irfan, pria yang dikaguminya lewat salah satu platform game online. Berawal dari saling bertukar no.ponsel dan saling mengirim pesan via Whatsapp, Riani akhirnya menyadari Irfan memenuhi hampir seb...
"Kita makan siang di Pare-Pare aja yah?"saran Sam. Dia membuka sebungkus keripik kentang dengan sekali tarik. Tama yang jelas saja tak tau Pare-Pare itu dimana dan berapa lama waktu untuk menempuhnya tidak berkomentar dibalik kemudi. Sepertinya saran Sam tadi dialamatkan untuk Luna.
"Hm...boleh juga sekalian Sholat Duhur di sana juga."respon gadis itu yang duduk di kursi penumpang di sebelah Tama. Kami sepakat untuk menyetir mobil bergantian. Sam akan menyetir ketika tiba di Enrekang dan Toraja karena kondisi jalan yang menanjak dan berkelok-kelok mengikuti kontur gunung di sana. Kuperhatikan Luna yang sedang membuka sebungkus lolipop susu dan menyodorkannya pada Tama. Aku menyipitkan mata ketika Tama menerima lolipop tadi langsung dengan mulutnya bukannya dengan tangannya. Luna yang awalnya kaget hanya tertawa dan menepuk perlahan pundak kiri Tama. Oke...Hal itu membuatku entah mengapa menjadi sedikit jengkel. Aku dan Sam yang duduk di kursi tengah terlihat seperti obat nyamuk sekarang. Beberapa kali juga saat tak ada lagi yang memulai percakapan di mobil, Luna akan mulai mengajak bicara Tama. Entah dia yang tiba-tiba menjadi pemandu wisata menjelaskan bangunan, pemandangan yang kami lewati di jalan atau sekedar bertanya mengenai pribadi Tama seperti kedainya, kebiasaannya, hobinya dan lain-lain. Aku berharap motif dibalik tindakan Luna ini hanyalah usaha agar Tama yang notabene sedang menyetir mobil tidak merasa mengantuk. Tapi entah berapa kali kuyakinkan diriku tentang ini, aku tetap tak bisa tenang dengan kedekatan alamiah yang Luna ciptakan.
Kulirik jam tanganku. Jam 11.25. Sudah lewat tiga jam Tama mengendarai mobil sejak dari Maros. Kalau tidak salah kami sekarang masih berada di wilayah Kabupaten Barru yang entah mengapa terasa panjang. Aku melirik pemandangan yang berlalu di balik jendela. Hamparan sawah dan gunung karst memanjakan mataku. Kudengar sayup-sayup Luna sedang bernyanyi mengikuti irama lagu Alm. Krisye yang diaransemen ulang oleh NOAH- Kala Cinta Menggoda yang terputar di tape mobil. Lagu in berasa dari playlist ponsel Sam yang dihubungkan via Bluetooth. Hanya Sam lah yang memiliki playlist musik yang paling normal dan netral. Playlistku dan Tama sebagian besar berisi lagu metal rock sedangkan playlist Luna berisi lagu non bahasa Indonesia mulai bahasa Inggris, Bahasa Korea dan Bahasa Jepang. Tak ada yang memulai percakapan, kami menikmati pemandangan dan suara serak basah Ariel dan suara manis Luna yang saling mengisi dengan tepat.
Aku tau Luna memiliki suara yang indah, aku mengetahuinya setelah menelisik account Instagramnya. Dia punya beberapa video yang menunjukkan potongan lirik lagu yang bergerak sesuai dengan nyanyiannya dan harus kuakui suaranya merdu. Tapi keindahan suaranya tak terlalu tampak saat ini, mungkin karena dia malu menyuarakannya adengan jelas atau dia memang hanya ingin menjadi backing vocal suara Ariel atau mungkin saja keduanya. Saat lagu kedua milik NOAH kembali terputar, Luna kembali bersenandung lirih, menyanyikan lirik yang sama dengan yang dinyanyikan Ariel hanya saja dengan keynote yang lebih tinggi dengan suara pelan. Aku semakin memfokuskan diri pada telinga.
"Sebentar lagi sampai di Pare-Pare Kak."kata Luna saat mengakhiri lagunya dan digantikan suara vokalis Payung Teduh. Aku melirik ke jendela Sam dan pemandangan laut yang menyapa kami. Pantulan sinar matahari terlihat seperti jutaan berlian terhampar berkilauan di birunya laut. Luna menurunkan kaca jendelanya dan disaat itu juga hangatnya angin laut menyerbu ke dalam mobil. Jilbab hitamnya terombang-ambing dipermainkan angin laut dan angin jalan. Tapi dia sepertinya tak peduli. Dia menatap laut dengan mata berbinar-binar dan senyum tipis di bibirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.