❝Membully lo, itu cara gue mencintai lo.❝
HIGHEST RANK :
# 1 in bully 15/5/2021
# 1 in leetaeyongnct 26/06/2020
# 1 in zera 01/06/2020
# 1 in oc 09/09/2020
# 1 in au 25/09/2020
# 1 in fiksipenggemar 27/09/2020
# 1 in nancy 27/09/2020
# 1 in itzy 27...
• Aku ingetin sekali lagi klo ini fanfiction, fiksi atau karangan, jdi jgn baper sama sikap tokoh nya yg jahat:)
●●●
Pengen tau, kalian asal nya dari daerah mana aja?
...
Phylipus menunduk saat Taeyong keluar dari kafe, ia memejamkan matanya sebentar menahan rasa sesak yang bergejolak di dada sebelum akhirnya ringisan Jaehyun menyita perhatian nya.
"Sshh"
Dengan cepat Phylipus mendekati Jaehyun dan membantunya untuk duduk. "Gue beli obat dulu bentar ya kak?" ucap Phylipus yang ikut meringis melihat muka Jaehyun yang dipenuhi lebam dan sudut bibirnya yang sobek.
"Ga usah, gue ga apa apa kok" jawab Jaehyun sambil menahan perih. "Tapi kak itu lukanya---"
"It's okay" potong Jaehyun menahan tangan Phylipus sebelum perempuan berkaca mata itu beranjak dari duduk nya dengan muka cemas.
Phylipus kembali duduk. "Beneran ngga apa - apa?" tanya nya yang dijawab anggukan pelan dari Jaehyun.
"Maaf kak, gara - gara gue lo jadi kaya gini" ucap Phylipus merasa bersalah.
"Iya ga apa apa" jawab Jaehyun tersenyum tipis. Dalam hati ia mengumpat kasar, karna semua ini ia harus rela babak belur. Cih, ingin rasanya Jaehyun membalas pukulan Taeyong tadi.
...
Phylipus melangkahkan kaki nya melewati lobi sekolah dengan lesu, ia beberapa kali mengambil nafas panjang menahan rasa sesak yang membuncah. Mata nya tetap terlihat sembab meski dari luar kacamata.
Pikiran nya melayang memikirkan kejadian dua hari lalu, dimana setelah hari itu ia menyandang status menjadi mantan pacar Taeyong.
Phylipus mencoba menguatkan hati nya dengan menarik nafas dalam dalam, semua ini sudah jadi keputusan nya jadi tidak perlu disesali.
Lebih baik begini, lebih baik ia yang membuat hubungan ini berakhir daripada Taeyong yang melakukannya, karna itu akan dua kali lipat lebih sakit rasanya.
Phylipus sudah cukup tau diri kalau ia tidak pantas bersanding dengan Taeyong, persis seperti yang dikatakan laki - laki bermarga Lee itu di hadapan Yeri saat di kelas nya. Mungkin dengan cara ini ia tidak akan mendapat cinta pura - pura dari Taeyong lagi.
Benar kan? Jika bukan cinta palsu lalu apa lagi? Pembicaraan Taeyong dan Yeri yang Phylipus dengar waktu itu sudah cukup menjelaskan semua nya. Phylipus juga tidak tau apa yang sebenarnya Taeyong rencanakan, ia tidak mau mendengar kenyataan pahit lainnya.
