Bully ✔

44

©shalunadian

[ Music - Happier - Olivia]

Jam berapa kalian baca?

Koment 5k aku up ( ◜‿◝ )♡

...

Sebelum Phylipus membalas, perkataannya terinterupsi dengan nada dering telpon.

Si lawan bicara memberi tatapan seolah menyiratkan meminta izin mengangkat telepon.

"Ya, ada apa lagi Meli?"

"........."

"Saya kan sudah bilang untuk kamu kosong kan jadwal saya hari ini!"

"...."

Entah apa yang dikatakan si penelpon, membuat nya mengeraskan rahang sambil memijat pelipis nya.

"Oke. Saya segera kesana. Tahan mereka, saya akan tiba dalam lima belas menit!"

Terdengar helaan nafas panjang.

"Sayang......."

Sebelum lawan bicara menyelsaikan  perkataannya, Phylipus sudah berlalu memasuki rumah.

Phylipus berhenti di depan pintu tanpa menoleh, iaerucap dengan nada pelan namun menusuk yang bisa terdengar oleh si pria yang dibelakangnya. "Aku muak"

...

Taeyong memasuki kantin, pandangan nya tertuju pada Phylipus yang sedang makan sambil bersenda gurau dengan kedua temannya.

Ya, Taeyong memilih untuk memberi waktu pada Phylipus karna dirasa percuma jika ia menjelaskan disaat Phylipus masih marah.

Penjelasan nya akan terasa seperti pembelaan saja bagi Phylipus, ditambah Jaehyun yang akhir - akhir ini selalu merecoki hubungan nya dengan Phylipus.

Baru saja terlintas dipikirkan nya, laki - laki bermarga Jung itu terlihat menghampiri meja yang Phylipus dan teman - temannya tempati.

Lamunan Taeyong buyar saat merasakan senggolan di bahu nya.

"Udahlah bos! Jangan terlalu dipikirin, nih ya gue kasih tau rahasia. Cewek itu kudu ditarik ulur! Biar dia ngerasa kehilangan! Sisanya lo pikirin nanti" ujar Jaemin menenggerkan satu tangan nya di bahu kanan Taeyong.

Disusul satu tangan Jeno di bahu kiri Taeyong. "Lagian siapa sih yang berani nolak pesona bos kita ini? Dia cuma butuh waktu bos, sabar aja yak!"