Terimakasih atas sambutan hangat kalian untuk karya-karyaku.
I really appreciate all of your supports on my works, it means a lot to me❤
Dan, aku masih harus banyak belajar untuk mengembangkan ide-ide yang kupunya dan menyelaraskannya dengan padanan kata biar gak monoton dan membosankan, so, mohon dukungannya, kalian bisa ngasih kritik dan saran entah itu di kolom komentar atau lewat DM, biar aku bisa menciptakan karya yang lebih baik lagi kedepannya.
Juga, untuk typo yang sumpah banyak banget, I really sorry for that, karena kendalanya nulis di ponsel ya begitu, LOL
Okay, ini kebanyakan bacot sih😆
.
.Happy Reading❤
.
.Wei Wuxian masih belum percaya jika Lan Wangji benar-benar menerima perasaannya.
Ini benar-benar diluar ekspetasinya!
Dia pikir, bahkan meskipun dia bertahan selama tiga bulan disini akan masih sangat sulit untuk menjangkau Lan Wangji.
Tapi kenyataannya, dirinya mampu menaklukan si manusia es itu hanya dalam satu minggu, ya, lebih sedikit sih- ekhm.
"Kyaaaa!"
Wei Wuxian memekik tertahan dibalik telapak tangannya. Ia menahan diri untuk tidak berteriak. Bagaimana lagi? Dirinya benar-benar tidak bisa menahan ledakan kebahagiaan yang meletup seperti kembang api di bulan juli dalam dadanya.
Apa ada kata yang lebih baik dari kata 'bahagia'?
Karena, kata bahagia yang dia miliki sudah tak bisa didefinisikan lagi.
"Wei Ying, tidurlah."
Ia tersentak saat suara serak Wangji menginterupsi euforianya.
Kemudian terkikik kecil.
Dirinya lupa jika saat ini mereka tengah tertidur dikamar Wangji,
Diranjang yang sama,
Dalam selimut yang sama,
Dengan berbantalkan dada bidang Lan Wangji yang hangat dan nyaman.
Sebenarnya, setelah sesi ciuman yang cukup panas itu berakhir Wangji telah menyuruhnya kembali ke kamarnya sendiri. Akam tetapi Wei Wuxian dan kepala batunya lebih memilih melempar tubuhnya keatas kasur Wangji yang empuk, menempeli pemuda itu seperti lintah,
Dan semua yang bisa Wangji lakukan hanya pasrah.
Lagipula, dirinya juga tak bisa menampik jika sebagian dirinya merasa senang dengan kehadiran pemuda itu disisinya.
Meski tak ia katakan secara gamblang.
Sangat tidak mungkin sekali.
"Lan Zhan." Panggil Wei Wuxian, ia mengubah posisi tidurnya menjadi telungkup dan menatap Lan Wangji yang sudah kembali memejamkan mata.
"Mn?" Gumamnya.
Wei Wuxian menggigit bibir bawahnya, jari telunjuknya merayap diatas dada Wangji kemudian membuat pola-pola abstrak disana, dirinya memperhatikan Wangji yang masih enggan membuka mata.
"Ayo kita melakukannya!" Katanya dengan suara yang dibuat sedikit naik, dirinya benar-benar tidak bisa menahan semangat yang berkobar.
Pemuda Lan itu mulai terusik, ia membuka matanya sedikit untuk mengintip Wei Wuxian dalam cahaya minim.

KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Marriage
FanfictionBagaimana jika Wei Wuxian dijodohkan dengan Lan Wangji? "apa aku boleh bunuh diri?"-Wei Wuxian "kekanakan!"-Lan Wangji . . ...