Silly Marriage

chapter nineteen

I love to write a random plot :v

So just,

Happy reading~

.
.

"Tuan Lan Wangji dan Tuan Wei Wuxian, dengan ini, kalian telah sah menjadi pasangan suami istri dihadapan tuhan."

Selepas kalimat itu usai diucapkan, halaman belakang kediaman Wei yang dijadikan sebagai tempat upacara pernikahan berlangsung kini dipenuhi oleh riuh tepuk tangan dari para tamu undangan yang hanya terdiri dari keluarga inti Wei, Lan dan Jiang.

Semua orang bersuka cita,

Semua orang-

Kecuali Wei Wuxian yang mematung seolah telah kehilangan nyawanya.

Dirinya, sama sekali tak mengerti, kenapa ia bisa berakhir ditempat ini, bersama orang disampingnya, dan melakukan hal gila seperti ini?

Menikah? Yang benar saja!

"Kepada kedua mempelai, silahkan cium pasangan kalian sebagai bukti cinta yang telah sah dihadapan tuhan."

Wei Wuxian tersentak saat Wangji menarik tubuhnya untuk berhadapan dengan pemuda itu, "Wei Ying, aku mencintaimu." Bisiknya pelan, lalu mengikis jarak keduanya,

Suara tepuk tangan sekali lagi mengudara, dan Wei Wuxian hanya bisa mengerjapkan matanya, masih mencerna apa yang sedang terjadi,

Mengingat ingat, kenapa ia bisa berakhir menikah dengan mantan kekasihnya ini?

Jarak bibir mereka hanya tinggal beberapa mili, sebelum Wei Wuxian tersadar dan mendorong dada Wangji dengan pekikan kencang,

"Tidaaaaaak!!!!"

.
.

"Gyaaaaaa!!!"

Seketika Wei Wuxian bangkit dari tidurnya, napasnya memburu kasar dengan detak jantung yang tak terkontrol.

Tangannya terangkat untuk mengusap keringat yang mengucur deras.

Ia mengedarkan pandangannya, ini adalah kamarnya, dan seketika rasa lega memenuhi hatinya, ia bersyukur itu hanya mimpi.

"Kenapa aku bisa mimpi hal mengerikan seperti itu?" Gumamnya sambil kembali mengusap keringat yang masih mengucur deras.

Wei Wuxian melirik jam yang menunjuk pukul 1 dini hari.

Masih larut malam.

Rasa kantuk kembali bergelanyut dikelopak matanya, ia menguap cukup lebar dan memutuskan untuk kembali tidur,

Hanya untuk kembali merasa syok yang luar biasa saat menemukan sosok yang tadi ada dalam mimpinya, kini berbaring tepat disampingnya.

Didalam kamarnya.

Diatas kasurnya.

Bersamanya.

"Gyaaaaa!" Sekali lagi pekikan menggema memecah malam yang sunyi.

Wei Wuxian memundurkan tubuhnya hingga terpojok disudut kamar.

Lan Wangji yang terusik mengerutkan keningnga, peelahan iris emasnya terbuka dan kerutan dikeningnya semakin dalam kala meilhat Wei Wuxian yang  menatapnya seperti ia adalah sosok hantu yang mengerikan.