chapter fifty

11.9K 1.2K 130
                                        

Udah chapter 50, wow!
Gonna end this soon yeorobun~

Happy reading <3

.
.

"Kau akan membuang itu juga?" Telunjuk Wei Wuxian mengarah pada botol berisi cabai bubuk favoritnya yang kini berakhir didalam plastik besar berisi berbagai macam makanan dan minuman yang telah Wangji kuras dari dapur mereka.

Dan Wei Wuxian tidak bisa berkomentar apapun lagi dan hanya membiarkan apapun yang Wangji lakukan.

Ia sudah lelah merengek dan merajuk, karena untuk kali ini itu semua tidak mempan untuk Lan Wangji. Malah, dengan wajah sedatar jalan tol pemuda Lan itu memberikan penolakan dengan tegas dan singkat,

Tidak.

Katanya ketika ia menangis bombay  meratapi ramen pedas yang baru selesai ia seduh, namun harus berakhir ditempat sampah akibat ulah Lan Wangji.

Bukan tanpa alasan, sebelumnya Wangji sudah memberi kelonggaran pada istrinya itu untuk mengkonsumsi makanan pedas pada batas yang telah Wangji tentukan. Akan tetapi, secara diam-diam, ketika dirinya lengah, Wei Wuxian menyelinap kekamar dengan membawa satu cup ramen pedas dan camilan berwarna merah dengan toping biji cabai.

Dan ketika Wangji masuk ke kamar mereka, ia telah dikejutkan dengan Wei Wuxian yang sudah terkapar lemah diatas karpet dengan wajah penuh keringat dan ekspresi tersiksa.

Sembelit, adalah apa yang dokter katakan ketika ia dengan panik memanggilnya dan meminta untuk sampai ke kediaman mereka kurang dari 10 menit.

Tidak terbayang bagaimana ugal-ugalannya sang dokter disepanjang perjalanan, LOL

Dan karena itu, akhirnya Wangji benar-benar mengharamkan makanan pedas dari rumah mereka. Ia membuang semua hal yang mengandung cabai, menelisik sediap sudut rumah dan menemukan beberapa camilan dan ramen yang sengaja disembunyikan Wei Wuxian dibawah tumpukan baju dan dilaci ruang tengah-

Plus catatan memalukan milik si pemuda Wei tentang Misi Menggoda Lan Wangji yang lupa ia amankan.

"Wow, kau menulis semua ini untuk menggodaku?" Komentarnya sembari membaca seriap coretan Wei Wuxian didalamnya.

Dan Wei Wuxian yang sudah kepalang malu berusaha merebutnya, berjinjit untuk mengambil buku kecil yang masoh betah dibaca suami jangkungnya.

"Lan Zhan! Jangan membacanya lagi!" Ia memekik sambil masih berusaha merebut buku yang diangkat tinggi-tinggi oleh Wangji.

Sialan! Kenapa ia tidak memusnahkan benda itu saja? Ini benar-benar memalukan!

"Pura-pura lupa membawa handuk dan membiarkan Lan Zhan melihat tubuh telanjangku, tanpa kau melakukan itupun kau sudah menggoda, Wei Ying." Ia berbalik dan menangkap Wei Wuxian yang hampir limbung setelah tak sengaja tersenggol tubuh besarnya.

Wei Wuxian buru-buru mengambil catatan itu saat Wangji lengah dan memasukannya kedalam kaus yang ia pakai, dengan wajah manyun dan alis menukik ia menatap Wangji, menyalurkan kekesalan serta rasa malu yang ia rasakan pada pria yang sudah terkekeh melihat tingkah imutnya.

"Kau sudah melanggar privasi seseorang, Lan Zhan!"

"Kau menulis namaku didalamnya, artinya aku berhak mengetahui isinya juga kan?"

Wei Wuxian memukul dada Wangji, "tapi itu benar-benar memalukan! Aku malu sekali!" Rengeknya sembari menyembunyikan wajah didada bidang suaminya.

"Oh, ku kira mesum adalah bakat alamimu. Tapi ternyata kau bisa mesum juga."

Silly MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang