chapter fourty-eight

10K 1.2K 110
                                    

Gak bosan aku ngucapin terimakasih untuk kalian yang selalu mensupport dan ngasih semangat disetiap workku❤

Maaf karena gak bisa ngucapin ke kalian satu-persatu, but trust me, I really thank you from the bottom of ma' heart❤

Then, happy reading~

.
.

Setelah adegan manis di pelataran katedral Fraumünster, dan sempat dihadiahi tepuk tangan serta sorak sorai dari beberapa pengunjung yang ada disana, akhirnya keduanya memutuskan untuk keluar dari kawasan Altstadt menuju sebuah restoran yang berada disisi lain pusat kota Zürich.

Dengan waktu tempuh sekitar lima belas menit dari kota tua Altstadt menggunakan Trem* menuju salah satu restoran paling terkenal di kota itu, Rechberg 1837.

*Trem; (alat transportasi sejenis bus listrik / kereta yang berada ditengah kota namun hanya memiliki beberapa gerbong kecil, dan merupakan tranpsortasi utama di Swiss)

*Trem; (alat transportasi sejenis bus listrik / kereta yang berada ditengah kota namun hanya memiliki beberapa gerbong kecil, dan merupakan tranpsortasi utama di Swiss)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti namanya, Rechberg 1837. Restoran ini hanya menyajikan menu-menu klasik khas eropa pada abad ke-18, namun dimasak dengan teknik kontemporer, dimana citarasa yang dihasilkan lebih modern dan bervariasi.

Dari segi arsitektur, bangunan ini terlihat lebih sederhana dibandingkan restoran terkenal lainnya. Mengusung gaya kontemporer dengan cat yang didominasi warna tosca dan putih, membuat suasana di tempat ini terasa lebih hangat dan santai.

 Mengusung gaya kontemporer dengan cat yang didominasi warna tosca dan putih, membuat suasana di tempat ini terasa lebih hangat dan santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wei Wuxian membolak-balik buku menu, memilih makanan apa yang ia ingin coba. Sementara Lan Wangji sendiri sibuk memainkan ponselnya, memantau pekerjaan yang dia tinggalkan lewat benda persegi itu dan meminta staffnya untuk mengurus hal-hal yang dirasa tak terlalu penting.

Dan, sepertinya akan ada begitu banyak dokumen yang harus ia kerjakan sepulangnya dari sini.

Ia bahkan sudah menyiapkan mental untuk lembur seminggu penuh nanti.

Silly MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang