Mumpung lagi semangat nulis wkwk
.
.Wei Wuxian bangun dengan keadaan muram.
Setelah gagal dalam misinya semalam, ia sama sekali tidak bisa tidur. Memikirkan rasa frustasi yang hampir membuanya bertingkah gila dengan berkali-kali berpikir untuk memperkosa Lan Wangji saat pria itu tertidur lelap.
"Wei Ying, apa kau tidak merasa sakit dikedua tanganmu?" Wangji yang tengah menyetir melirik Wei Wuxian yang sejak tadi tidak mengubah posisinya, pemuda Wei itu menatap lurus kedepan dengan tatapan suram, kedua tangannya ia lipat didepan dada.
"Tidak." Jawabnya singkat.
"Setidaknya ubah posisi dudukmu, itu terlihat tidak nyam-"
"Ssttt, kau mengganggu. Aku sedang berpikir serius, Lan Zhan." Tanpa sekalipun mengalihkan pandangan, ia mengacungkan jari telunjuknya untuk menyegel bibir sang suami agar berhenti bicara.
Saat ini, dirinya benar-benar tidak ingin diganggu.
Wangji yang mengerti hanya mengangguk kecil, ia menjauhkan jari sang istri dengan lembut, "baiklah, lanjutkan-"
"Sssttttt, Lan Zhan, berhenti mengatakan apapun! Kau membuat moodku semakin jatuh tau!" Protesnya garang, kedua alisnya menukik saat menatap Wangji yang sedikit terkejut dengan sentakannya, pria itu langsung menutup bibirnya rapat-rapat dan kembali fokus untuk menyetir.
Diam-diam ia mengkerutkan dahinya, berpikir tentang apa yang terjadi pada istri tercintanya itu.
Baru kemarin dia bertingkah menggemaskan dan ekhm, seksi, dan sekarang Wei Wuxian bertingkah seperti seorang yang putus asa akan sesuatu.
Sekali lagi Wangji melirik istrinya, dan seketika merasa merinding saat mendapati ekspresinya semakin kelam.
Sepertinya dia mwmang harus memberi waktu sejenak untuk istrinya itu.
.
."Wei Wuxian, ekspresimu seperti gadis yang baru saja kehilalangan keperawanan." Sembur Jiang Cheng begitu ia duduk dihadapan Wei Wuxian dengan dua cup americano ditangannya, ia menggeser salah satunya kearah Wei Wuxian yang masik asik menopang dagu dengan tatapan tak fokus.
"Dimana suamimu?" Jiang Cheng celingukan mencari sosok yang biasanya selalu mengekor didekat sahabat idiotnya ini,
"Profesor Liu memanggilnya untuk berdiskusi." Ia menjawab lesu,
Kembali Jiang Cheng dibuat heran, Wei Wuxian yang normal tidak akan menjawab to the point seperti itu, biasanya dia akan mencak-mencak menyuruhnya berhenti mengatakan hal memalukan (suami) seperti itu.
Pemuda Jiang itu menyandarkan punggungnya disandaran kursi kantin dengan mata memicing, "kau bertingkah tidak normal." Sarkasnya.
Ia pikir, Wei Wuxian akan mengamuk dan menyiramnya dengan amreicano dihadapannya, namun hal mengejutkan lain malah ia dapatkan. Pemuda dihadapannya itu malah mengangguk pelan seolah menyetujui kalumatnya, "Jiang Cheng, sepertinya aku memang tidak normal. Aku sudah benar-benar gila." Gumamnya melantur.
"Apa yang kau katakan?!" Alis Jiang Cheng menukik tak mengerti dengan tingkah Wei Wuxian saat ini.
"Aku benar-benar merasa frustasi. Aku teru menerus memikirkan sentuhan Lan Zhan, aku ingin menyentuhnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Marriage
Hayran KurguBagaimana jika Wei Wuxian dijodohkan dengan Lan Wangji? "apa aku boleh bunuh diri?"-Wei Wuxian "kekanakan!"-Lan Wangji . . ...