Happy reading~
.
."A Xian!"
"Hmmfff! Uhuk! Uhuk!!"
Wei Wuxian menyemburkan air yang yang baru saja ia minum hingga membuatnya tersedak dan terbatuk parah.
Ia membalik tubuh dan memicingkan matanya pada sang mama yang seolah tak peduli pada wajah anaknya yang sudah memerah dengan lelehan air yang meleleh disekitar dagu dan sebagian lainnya meler melalui hidung,
Ya, dirinya baru saja tersedak sampai air minumnya keluar dari dua lubang hidung.
"Mama!!!" Ia balas memekik protes, tangannya langsung meraih tissue yang ada diatas lemari es untuk melap wajahnya yang tampak konyol dan memalukan.
"Kenapa kau tidak bilang jika Lan Wangji dan Lan Xichen pindah kemari, ha? Ya ampun, mama sampai mengira sedang berkhayal saat melihat mereka keluar dari rumah kosong tadi malam!" Wanita itu mencak-mencak sambil berkacak pinggang, meski begitu ia tetap tak lupa membantu puteranya membersihkan bagian wajahnya yang ternistakan air yang ia muntahkan barusan.
"Jadi mama hampir membuatku mati tersedak hanya karena itu? Woah, bagus sekali! Kukira mama menang undian untuk jalan-jalan ke planet Mars- aww!!" Celotehan randomnya seketika terputus saat sebuah jitakan mendarat dikepalanya dengan mulus.
Nyonya Wei yang agung itu membereskan tissue kotor bekas puteranya dan memasukannya kedalam tong sampah lalu mencuci tangan, "jangan mengatakan 'hanya karena'! Bagaimanapun mama masih berharap rencana perjodohanmu dengan Lan Wangji akan berjalan lancar. Dengan adanya Wangji disini, maka kesempatan itu akan semakin besar dan mama akan menjadi orangtua paling beruntung karena memiliki menantu seperti Wangji." Sang mama berujar dengan nada dan mimik berseri-seri, persis seperti remaja yang sedang jatuh cinta.
Lain hal dengan Wei Wuxian yang meringis ngeri ketika mendengar apa yang dikatakan mamanya, ia merasa seperti baru saja mendengar bahwa korea utara akan menjatuhkan bom tepat diatas kepalanya,
Mengerikan dan tidak terbayangkan.
"Haha, mama pasti bercanda kan?" Dirinya tertawa dengan ekspresi yang kaku, menunjukan seberapa tertekan ia dengan kalimat tidak masuk akal yang baru saja mamanya katakan.
Namun sialnya, reaksi sang mama justru malah semakin membuat Wei Wuxian waspada. Changshe Sanren tersenyum lebar hingga membuat matanya menghilang dibalik garis senyum tak wajarnya, "apa mama pernah bercanda soal ini?" Ia bertanya dengan nada lembut,
Namun ditelinga Wei Wuxian itu tak lebih dari suara nyanyian puteri duyung di film harry potter,
Sangat buruk dan menyakiti telinganya.
"Mama serius?"
"100%, honey."
"Apa aku punya pilihan lain?"
"Mm mm." Nyonya Wei menggeleng sambil menggerakan jarinya pelan.
"Apa aku boleh bunuh diri?"
Tuk!
"Akh! Mama!" Pekiknya saat kepalanya kembali menjadi sasaran jitakan penuh cinta sang mama.
"Itu untuk mengembalikan pikiranmu yang oleng kemana-mana." Dumalnya.
Wei Wuxian hanya manyun sambil mengusap kepalamya yang berdenyut.
Changshe Sanren meraih apron pink kesayangannya dan memakainya, "sebaiknya kau pergi kerumah Wangji dan mengundang mereka untuk makan malam bersama." Katanya yang mulai fokus demgan bahan-bahan masakan yang telah berjajar rapi diatas pantry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Marriage
Fiksi PenggemarBagaimana jika Wei Wuxian dijodohkan dengan Lan Wangji? "apa aku boleh bunuh diri?"-Wei Wuxian "kekanakan!"-Lan Wangji . . ...