Mereka semua sedang menonton film horor bersama. Sebenarnya itu idenya Doyoung, katanya hitung-hitung quality time. Tumben 'kan perkataan Doyoung benar?
Tok tok tok
Tok tok tok
"Cas, buka pintunya tuh," suruh Yuta melemparkan bantal sofa tepat di muka Lucas.
Tok tok tok
"Key!" panggil Lucas. "Buka pintunya sana." Lucas malah menyuruh balik pada Keyra.
Keyra memandang Lucas sekilas tanpa minat, lalu menonton kembali film yang sedang ditayangkan.
"Ya elah, gue dikacangin. Dasar nenek lampir!"
Perkataan Lucas membuat Keyra menatapnya dengan tajam, lalu detik berikutnya Keyra mencubit perut Lucas yang duduk tidak jauh dari tempatnya."Aw aw sakit anjirrr!"
"Yukhei, mulutnya!" tegur Taeil membuat Lucas menunjuk Keyra.
"Dia nyubit gue, Kak."
"Ya salah lo. Lo 'kan yang disuruh Yuta, bukannya Keyra."
Skakmat! Perkataan Johnny memang ada benarnya.
Keyra hanya melambaikan tangannya pada Lucas yang membuat lelaki itu mendengus kesal. Niatnya ingin menyuruh Keyra malah tergantikan dirinya yang ternistakan.
Lucas membuka pintu rumahnya dan menatap tamu lelaki itu dengan mengangkat sebelah alisnya. "Ngapain lo ke sini? Sorry, di sini gak nerima sumbangan. Gak ada duit receh soalnya."
Lucas, tetaplah Lucas. Lelaki menyebalkan untuk semua orang, bahkan orang yang tidak dekat dengannya."Gue gak minta sumbangan, 'kan lo kaum dhuafanya."
Perkataan lelaki itu sukses membuat Lucas menatapnya makin tidak suka.
Lucas menutup kembali pintu rumah dan berjalan menghampiri Keyra. "Key, tuh di luar ada si Renjun."
"Kenapa gak di suruh masuk?"
"Gue tinggal dia, masa gue dibilang kaum dhuafa," gerutu Lucas yang membuat semuanya menertawakan dirinya.
Keyra berdiri dari duduknya, dia terpaksa harus menerima tamu yang tidak diundang itu.
"Kamu, ada apa ke sini?" tanya Keyra saat sudah membukakan pintu dan menampilkan Renjun dengan gaya casualnya.
"Ya aku mau ketemu kamulah, gak mungkin 'kan aku ke sini mau ketemu kakak-kakak kamu. Btw, gue gak akan disuruh masuk?" pertanyaan yang diberikan Renjun terasa lebih tepat sebagai sindiran.
Keyra memutar bola matanya masuk. "Silahkan masuk."
"Kamu mau minum apa?" tanya Keyra setelah mempersilahkan Renjun duduk di ruang tamu.
"Mmm cocktail?"
"Engga ada, emang kamu kira di sini cafe atau bar." Keyra memutar bola matanya malas.
"Es jeruk?"
"Engga ada."
"Es teh?"
"Engga ada."
"Ya udah, apa aja yang seger-seger," jawab Renjun akhirnya.
"Engga ada juga."
"Terus adanya apa, Key? Kalau gak ada apa-apa ngapain lo nawarin gue mau minum apa?" Gemas Renjun yang tidak mengerti dengan pikiran Keyra.
"Racun tikus, mau?"
"Engga, tar kalau gue mati, lo kangen lagi sama gue. Gue mau air putih aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life 'End'
FanfictionHidupku berubah begitu saja. Mereka. Para kakak tiriku dan para sepupunya masuk ke dalam kehidupanku saat aku sudah menutupnya dalam diam. Mencoba mencabut duri yang tak mudah dikeluarkan. Mencoba menutup lubang kesakitan dalam hatiku. Tapi semuanya...