1.4 Burung Dalam Sangkar

16.7K 1.6K 299
                                    

Ini sudah pagi, Keyra masih dikurung di kamarnya. Yang bisa Keyra lakukan hanyalah diam terduduk di tepi tempat tidur, menyandar pada kepala ranjang. Semalaman ia menangis, tapi kini rasanya air matanya tak bisa keluar lagi. Sepertinya rasa sakit hatinya sudah kebal.

Keyra mengambil ponselnya, mengetikkan sesuatu untuk Jaemin.

-Jae... Hari ini aku gak masuk sekolah, aku ada urusan sama Ayah. Jadi kamu gak usah jemput, sekolah yang bener-

Keyra tidak ingin Jaemin tahu, karena Keyra takut Jaemin akan mendapatkan masalah seperti kemarin karena dirinya.

Keyra menaruh ponselnya lagi dan kembali menatap kosong apa yang ada di depannya. Rasa yang ia miliki sepertinya sudah tidak berguna lagi, yang selalu ia rasakan adalah rasa sakit.

Tok Tok Tok

"Kakak masuk"

Keyra tidak mempedulikannya, ia tetap diam dan hanya mengedipkan matanya.

"Kakak bawa sarapan buat kamu" Ternyata Jaehyun yang yang masuk ke dalam kamarnya.

"Ini makanan kesukaan kamu loh"

Tidak ada jawaban dari bibir Keyra, dia hanya diam.

Jaehyun hanya bisa menghembuskan napasnya berat melihat Keyra yang tidak menanggapinya.

"Kamu harus makan, biar Kakak suapin" Jaehyun siap untuk menyuapi Keyra. Tapi sebelum itu Keyra membaringkan dirinya membelakangi Jaehyun. Menutup matanya. Rasanya ia ingin hilang seketika.

"Yaudah Kakak taro makanannya disini ya" Setelah berkata seperti itu Jaehyun keluar dari kamar Keyra. Keyra dengan cepat berdiri dan mencoba membuka pintu kamarnya, ternyata Jaehyun menguncinya lagi.

Keyra hanya bisa menitikan air matanya, kenapa mereka memperlakukannya seperti itu? Apa salahnya? Ia hanya ingin pergi, ia hanya ingin bahagia.

Keyra kembali ke tempat tidurnya, tidak ada yang bisa ia lakukan kecuali hanya diam dan meratapi nasib buruk yang menimpanya.
Sekarang sudah larut malam, tapi Keyra masih saja termenung menatap kosong ke depan. Menangispun percuma, mereka tidak akan membuka pintu untuknya.

-----*-*-----

Tok Tok Tok

"Kita masuk" Suara seseorang terdengar dengan suara pintu terbuka, ternyata mereka semua masuk ke kamarnya, termasuk Lucas.

Keyra tak memperdulikan mereka disana yang menatapnya dengan berbagai macam ekspresi yang tak bisa dijelaskan.

Jaehyun menghembuskan napasnya berat saat melihat makanan yang masih utuh, sarapan, makan siang, dan makan malam yang masih utuh tak tersentuh sedikitpun. Sejak kemarin Keyra tidak makan apapun membuat semuanya juga khawatir.

"Kenapa makanannya gak di makan?"

"Kamu belum makan dari kemarin"

"Kamu harus makan, nanti kamu sakit"

"Key kita bisa omongin semua ini baik-baik"

Keyra seolah tuli dengan semua pertanyaan yang dilontarkan mereka, ia tak mengeluarkan sepatah katapun. Ia hanya mampu mengedipkan matanya.

Tapi ia segera merespon pertanyaan terakhir yang dilontarkan seseorang "Maksudnya baik-baik itu dengan cara ngurung aku kaya tahanan?"

Taeyong tidak tahan lagi "Kamu mau mati?!"

"Iya...." Keyra berkata sambil menitikan air matanya namun masih fokus menatap arah depan.

Jawaban Keyra membuat semuanya tidak tega dan merasa bersalah. Apa perasaan Keyra sungguh terluka sampai dia berpikir ingin mati?

"Key kamu jangan gini dong" Doyoung menghampiri Keyra namun Keyra dengan cepat menggeser duduknya. Ia tidak mau dekat dengan mereka.

"Keyra, mau kamu ini apa sih?" Jungwoo memijat kepalanya pusing dengan kelakuan Keyra.

"Pergi" Hanya itu yang diucapkan Keyra.

"KEYRA!" Taeyong membentak Yoora membuat Johnny menepuk pundaknya pelan. Keyra tidak bisa dikasari.

"Apa kalian gak cukup ambil Ayah aku? Sampe kalian sekarang ambil semuanya, ambil rumah, dan semuanya..." Keyra menatap mereka semua dengan air mata yang terus keluar dari mata indahnya, mata indahnya yang biasa memancarkan keindahan kini malah memancarkan rasa sakit dan kesedihan yang mendalam.

"Aku cuman mau pergi, aku disinipun buat apa? Kalian selalu nyakitin aku tanpa ngerti gimana perasaan aku. Kalian selalu berbuat seenaknya, ngelakuin hal yang menurut kalian bener. Aku cuman ingin bahagia, apa gak bisa? Kalian kurung aku kaya gini... Dan kalian sebut diri kalian itu Kakak? Kalo kalian mau bunuh aku, bunuh sekalian... Jangan buat aku menderita kaya gini..." Keyra membuang muka dan menatap kembali ke depan. Air matanya tidak berhenti, rasa sakitnya terlalu dalam tergores.

Mereka semua yang ada disana diam tak berkutik mendengar ungkapan apa yang selama ini Keyra rasakan. Ada perasaan bersalah yang memasuki hati mereka.

"Keluar" Setelah berkata seperti Keyra menghembuskan napasnya berat.

"Key! Kamu gak bisa kaya gini terus. Terserah kalo kamu mau marah sama kita, tapi kamu harus tetep pikirin kesehatan kamu" Jaehyun memegang kedua bahu Keyra membuat Keyra menghempaskannya.

"Sehat?" Keyra bertanya sambil tersenyum meremehkan "Gak ada gunanya aku sehat. Kalian semua yang buat aku sakit"

"Gak usah buat drama... Kalo mau mati, mati aja sekalian" Lucas tiba-tiba saja berbicara seperti itu membuat semuanya menatapnya.

"Lo jaga omongan lo"

"Gak usah ngomong yang gak guna"

"Lo mau gue balikin ke Hongkong?"

"Lo mau burung lo gue potong?"

"Jangan keluarin omongan lo yang ngandung wasabi itu"

Lucas menelan salivanya susah payah, bibirnya itu sungguh tak bisa diajak berkompromi. Ia tak tahu kenapa tiba-tiba berbicara seperti itu.

Keyra menatap Lucas sesaat dan sedikit menganggukkan kepalanya.

"Yuta. Bawa Lucas keluar" Taeil sungguh tidak tahan dengan kelakuan Lucas yang mempunya mulut selicin belut.

Yuta menyeret kerah Lucas keluar membuat Kucas berjalan terseret.

"Keluar. Aku mau sendiri"

"Key Kakak harap-" Sebelum Taeyong menyelesaikan ucapannya, Keyra sudah memotong perkatannya.

"Gak ada Kakak yang nyakitin ade nya sendiri" Setelah berkata seperti itu, Keyra menutup matanya sesaat dan berkata "Tolong keluar"

Mau tidak mau mereka semua keluar dari kamar Keyra. Keyra butuh waktu atas semunya. Orang keras kepala seperti Keyra tidak bisa dipaksa dan di atur.

Dan lagi... Mereka masih mengunci Keyra dalam kamarnya sendiri. Tak ada yang bisa ia lakukan.

Kecuali.... Mengikuti perkataan Lucas.

Keyra ingat, ia masih punya satu botol kecil pil obat tidur.

Apa ia harus sampai melakukan hal sejauh itu?

Tapi... Perkataan Lucas benar, jika ia ingin mati lebih baik mati sekalian. Daripada harus menahan luka yang setiap harinya bertambah, membuat hatinya tergores lebih dalam lagi.

Berterimakasih lah pada Lucas karena telah memberikannya saran yang gila namun dengan sifat Keyra yang tidak mudah di kontrol, Keyra mungkin akan melakukannya.

TBC

I'm back.

Nah lohhh apa yang bakal Keyra lakuin?

Happy reading :) jangan lupaaaa vommentnyaaa :)))

19-10-2019

My New Life 'End'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang