1.6 Jaemin

16.9K 1.5K 72
                                    

Keyra membuka matanya paralahan karena merasakan seseorang tengah menggenggam tangannya yang bebas dari infus.

"Jae... "

"Lo udah bangun?"

"Iya, makannya aku bisa ngomong juga" Keyra memutar bola matanya malas.

"Lo lagi sakit tetep nyebelin ya?"

Keyra hanya tersenyum menanggapi perkataan Jaemin.

"Kenapa lo bisa sakit?" Jaemin penasaran kenapa Keyra bisa sampai sakit dan di rumah sakit. Keyra itu akan sakit jika berendam terlalu lama atau terkena air hujan. Dan itupun Keyra hanya akan di rawat di rumah. Keyra tidak akan pernah mau di bawa ke rumah sakit.

Keyra bungkam seribu bahasa, ia tidak mungkin memberitahukan alasannya kenapa ia bisa sampai terbaring di rumah sakit seperti sekarang.

"Key"

"Emmm Jae, kamu udah lama disini?" Keyra mencoba mengalihkan pembicaraan, tapi Jaemin tidak akan sebodoh itu jika menyangkut masalah dirinya.

"Key, gue nanya. Kenapa lo bisa sakit? Lo sakit apaan?"

"Jaemin Narendra, aku itu cuman manusia biasa makannya bisa sakit"

"Keyra Adrien Shaenette!" Jaemin memberikan penekanan di setiap kata yang dia keluarkan.

Keyra masih tetap bungkam. Sedangkan Jaemin menatap semua orang yang ada di ruangan Keyra yang ikut bungkam. Mereka tidak ingin salah bicara lagi, yang membuat hubungan mereka semua menjadi lebih rusak.

"Lo masih anggep gue sahabat?"

"Pulang. Kalo kamu masih nanya aku kenapa"

"Lo mau rencana lo kuliah di Paris gue bongkar?" Jaemin tidak bisa terus mengalah pada Keyra, ini mengenai keselamatan Keyra, dan Jaemin harus tahu itu.

Keyra hanya melebarkan kedua matanya, Jaemin tidak mungkinkan membongkar mimpinya?

"Jae, aku sakit biasa"

"Gue tau lo, sampe kapanpun lo gak akan mau masuk rumah sakit, buat nginjekpun lo gak sudi kan? Dan sekarang cuman karena sakit biasa lo sampe harus di rawat kaya gini. Key, serius lo mau bodohin gue kaya gini?" Jaemin menatap Keyra dengan kecewa. Apa Keyra tidak bisa jujur padanya?

"Jaemin, biar Kakak yang bicara sama kamu" Taeil mencoba mendekat pada Jaemin, namun Keyra sudah menghentikannya.

"Gapapa, biar aku yang jelasin sama Jaemin. Aku mau kalian semua keluar dulu, aku butuh waktu berdua sama Jaemin".

Ini masalahnya, jadi menurutnya dia sendiri yang harus menjelaskan semuanya pada Jaemin. Entah Jaemin akan marah padanya, atau bahkan mungkin Jaemin akan membencinya, dia harus menghadapinya. Yang penting ia jujur pada Jaemin.

"Tapi Key" Jaehyun mencoba menyanggah Keyra, tapi Keyra menggelengkan kepalanya.

Mau tidak mau, semua yang ada di dalam ruangan keluar dengan berat hati. Keyra memang butuh waktu berdua untuk membicarakan semua yang terjadi, mereka mengerti itu.

"Bisa lo jelasin sekarang?" Jaemin bertanya saat di ruang rawat Keyra hanya tersisa mereka berdua.

"Maaf udah ngecewain kamu, maaf udah ingkar janji sama kamu. Aku... Nyakitin diri sendiri, aku... Aku o.d" Keyra menutup matanya sejenak, apakah Jaemin masih mau menganggapnya sebagai sahabat?

Keyra melihat Jaemin yang hanya menatapnya tanpa berkata-kata. Keyra menatap mata Jaemin yang memancarkan rasa kecewa, sedih, dan amarah. Jaemin menitikkan sedikit air matanya.

"Kenapa?... Kenapa lo lakuin itu?"

"Gue selalu bilang sama lo, cerita semuanya, cerita apapun sama gue. Gue lakuin semuanya buat lo, biar lo ga nyakitin diri lo sendiri, gue gak mau orang yang gue sayang terluka, dan gue gak bisa apa-apa."

"Aku cape Jae, hidup aku gak pernah bahagia"

"Lo gak bahagia meskipun ada gue?"

Keyra menggenggam sebelah tangan Jaemin.

"Engga Jae, gak gitu. Aku bersyukur karena masih punya kamu, aku bertahan sampai sekarangpun karena kamu. Kamu satu-satunya orang yang peduli sama aku sampe saat ini. Kamu orang pertama yang selalu buat aku bahagia. Jae... Maafin aku karna udah ngecewain kamu"

"Sssttt" Jaemin menghapus air mata Keyra yang membasahi wajahnya "Jangan nangis, gue gak suka liat lo nangis. Gue sedih"

"Janji sama gue, janji yang sebenernya. Lo gak akan ngelakuin hal bodoh kaya gini lagi, lo akan ceritain semua sama gue yang jadi beban pikiran lo, apapun itu cerita sama gue. Gue bakalan dengerin apapun. Lo boleh nyakitin gue, tapi lo jangan pernah nyakitin diri lo sendiri. Jangan buat Bunda sama Kenzo kecewa sama lo"

"Jae... Hiksss" Keyra menangis karena mendengar perkataan Jaemin yang memabg menyentil hatinya.

"Jangan nangis, gue gak suka" Jaemin menghapus air mata Keyra, dan tersenyum padanya. Ia tak kecewa pada Keyra, ia hanya kecewa pada dirinya sendiri. Kecewa karena tidak ada disamping Keyra saat Keyra membutuhkannya.

-----*-*-----
"Hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya"

"Masih bawel aja sih lo, udah ya gue pulang. Kabarin kalo ada apa-apa" Jaemin pamit pada Keyra dan juga pada semuanya.

Jaemin tidak bisa menyalahkan Keyra seutuhnya atas apa yang dilakukannya, Keyra  hanya menyalahkan keadaan yang tidak pernah mendukung dan membahagiakan Keyra. Jaemin bersyukur karena Tuhan masih memberikan kesempatan untuk Keyra. Dan Jaemin akan lebih ketat lagi menjaga Keyra.

"Key" Taeyong memanggil dan berjalan menghampiri Keyra diikuti Lucas yang ada di belakangnya, menghampiri Keyra yang masih terbaring di brankarnya.

Keyra langsung membuang pandangannya dan menatap ke arah lain. Ia masih membenci sikap semuanya, terlebih lagi sikap Taeyong dan Lucas.

"Key, Kakak minta maaf."

"Maafin gue juga, gue udah buat lo kaya gini"

"Gak usah minta maaf kalo kalian masih mau nyakitin aku lagi. Maaf kalian itu gak ada gunanya, cuman harapan dan omong kosong aja.... Pergi dari sini"

"Key, mereka berdua minta maaf sama kamu. Apa kamu emang gak mau maafin mereka berdua?" Jungwoo berdiri dari duduknya dan bertanya pada Keyra.

"Kalian semua sama aja. Kalian selalu lihat masalah cuman dari sebelah sisi, hanya karena mereka berdua punya darah yang sama kaya kalian, kalian lebih belain mereka berdua. Kalo kalian cuman mau tahu masalah dari satu sisi aja, mending kalian tutup mata dan telinga sekalian. Jangan bersikap seenaknya sama aku. Aku di kurung dalem kamarpun gak ada yang nolongin kan?" Keyra tersenyum miring. Memang begitu kenyataannya bukan?

"Tapi Key-"

"Aku cuman minta tolong, kalian berdua-Ah engga, kalian semua pergi"

"Kita gak mungkin ninggalin kamu kaya gini, kamu boleh marah sama kita, kamu boleh kecewa sama kita. Tapi mau bagaimanapun, kamu tetep adik kita"

Keyra muak dengan kata adik. Tidak ada Kakak yang menyakiti adiknya sendiri.

"Apa kalian lupa? Kalian sendiri yang nyakitin aku"

"Ini semua juga salah kamu, kamu gak pernah anggep kita keluarga kamu. Kamu berlaku seenaknya"

Keyra hanya menggelengkan kepala nya kecil, "Kalo aku gak pernah anggep kalian, ngapain aku sampe mau panggil kalian Kakak? Yang suka berlaku seenaknya siapa? Aku atau kalian? Kalian selalu berasumsi seenaknya, tanpa tahu apa yang sebenernya terjadi. Selama ini aku coba nerima kalian sebagai anak Ayah, tapi sikap seenaknya kalian yang buat aku muak"

"Pergi, aku cuman mau sendiri" Keyra membuang mukanya, dan menitikkan air matanya. Agar tidak ada yang tahu bahwa ia menangis.

Sampai kapanpun ksesedihan akan terpendam dalam hidupnya.

TBC

Gimanaaaa? Nyesek gaaa? Atau kuranggg??

Happy Reading :)))

28-10-2019

My New Life 'End'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang