Kriet
Pintu uks terbuka dan langsung menampakkan Jisung dan Jina.
“Key, lo gak pa-pa?” tanya Jina yang menghampiri Keyra dan Jaemin di salah satu brankar uks.
“Aku gak pa-pa kok, dia aja yang lebay,” jawab Keyra yang menunjuk Jaemin dengan dagunya.
“Bukan lebay, gue cuma khawatir sama lo.”
“Ehm.” Jisung berdehem membuat semuanya menatap dirinya. “Sebenernya kalian kenapa? Terakhir kali kalian itu diem-dieman, sekarang malah kaya yang gak terjadi apa-apa. Kalian berdua ngidam alzheimer?”
“Sialan! Ya kali gue sama dia punya alzheimer.” Jaemin dengan gemas menoyor kepala Jisung karena pertanyaan yang mengada-ngada.
“Anjir lo! Gak usah pake noyor, gue ‘kan cuma nanya.”
Keyra menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Makanya jangan terlalu sering nonton film.”
“Gue sama Jisung mau ke kantin. Kalian mau ikut, gak?” tanya Jina.
“Gue ke kantin, tapi mungkin gue bakalan sering deket-deket sama Mira,” ucap Jaemin yang membuat semuanya menatap dirinya.
“Ngapain lo deket sama cabe buntet itu?!” tanya Jina yang tidak suka jika Keyra kalah dari Mira.
“Ada sesuatu yang harus gue cari tahu. Gue cuma mau nitip Keyra sama kalian berdua kalau gue lagi sama Mira. Kalian tahu sendiri, mulutnya Mira kadang gak berpendidikan makanya gue minta tolong sama kalian buat jagain Keyra sementara waktu,” jelas Jaemin dengan raut wajah menyesal karena tidak bisa menjaga Keyra dengan tangannya sendiri.
“Jae, aku bukan anak kecil yang harus dijagain. Aku bisa jaga diri kok, kamu gak usah khawatir,” ucap Keyra sambil tersenyum untuk meyakinkan Jaemin bahwa semuanya akan baik-baik saja.
“Nurut sama gue kali ini, gue gak bisa kecolongan lagi kalau lo kenapa-kenapa.” Jaemin mengelus kepala Keyra dengan sayang membuat gadis itu menganggukkan kepalanya perlahan.
“Kabarin gue kalau ada apa-apa, gue ke kelas duluan.” Jaemin pamit kepada Jina dan Jisung, kemudian matanya menatap Keyra dan berkata, “Jangan pernah dengerin Mira, cukup percaya kalau gue selalu sayang sama lo.” Setelah berkata seperti itu, Jaemin keluar dari uks.
“Key,” panggil Jisung yang memangku kedua tangannya di depan dada.
“Kenapa?”
“Ceritain semuanya sama kita! Gini-gini, kita juga temen lo,” ucap Jisung menuntut penjelasan atas apa yang terjadi.
“Jelasin juga kenapa tangan lo bisa luka kaya gitu!”
“Kalo buat masalah Mira kalian mending tanyain langsung sama Jaemin, aku males jelasin. Terlalu panjang, dan terlalu gak penting. Emm–kalau soal tangan aku ini, gak sengaja kena minyak panas,” jelas Keyra pada Jisung dan Jina.
Jina nampak berpikir sebentar lalu berkata, “Tumben lo masak, emang bibi atau kakak-kakak lo gak ada yang masakin lo?”
Keyra berdiri dari duduknya, menggandeng lengan Jisung dan berkata, “Sung kantin, yuk? Aku males dengerin omongan adek kamu yang cerewet.”
“Sialan ya ini cewek satu, masa abang gue juga mau lo pacarin!” teriak Jina saat Jisung dan Keyra keluar dari uks.
“Siapa abang lo? Gue? Please down to earth! Masa gue yang ganteng gini punya adek buluk kaya lo!” balas Jisung teriak membuat Jina mendengus kesal dan mengejarnya, dan membuat Keyra tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My New Life 'End'
FanficHidupku berubah begitu saja. Mereka. Para kakak tiriku dan para sepupunya masuk ke dalam kehidupanku saat aku sudah menutupnya dalam diam. Mencoba mencabut duri yang tak mudah dikeluarkan. Mencoba menutup lubang kesakitan dalam hatiku. Tapi semuanya...