2.9 Strange

11.9K 1.1K 105
                                    

Keyra memasuki studio design milik bunda yang masih terlihat bagus, karena Keyra selalu minta tolong kepada cleaning service panggilan untuk selalu membersihkan dan merapikan studio. Keyra tidak ingin tempat favorit bundanya tidak terurus, setidaknya Keyra bisa merasa dekat dengan bunda saat berada di studio, banyak kenangan bunda di sini. Cita-cita bunda, serta perjalanan hidup bunda dari lulus kuliah, menikah, dan sampai Tuhan memanggilnya untuk kembali.

Bun ... kak ... maafin aku, aku udah nyakitin Jaemin ....

Keyra terus saja menangis, berharap rasa sakitnya bisa dia keluarkan semuanya, tetapi nihil, rasa sakit yang dia rasa terlalu besar dam mengganjal dalam hatinya. Keyra telah menyakiti dua hati sekaligus, hati Jaemin dan juga hatinya yang memang sudah tak berbentuk.

Drrrtt Drrrtt

Drrrrttt Drrrtt

Keyra hanya menatap layar ponselnya dalam diam yang memperlihatkan ‘Jaemin’ sebagai pemanggil.

“Maafin aku, Jae ....”

Puluhan kali Jaemin menghubungi Keyra, tetapi Keyra hanya menatap layarnya dengan air mata yang terus keluar. Rasa sakit yang dia rasakan mungkin tidak sebanding dengan rasa kecewa dan rasa sakit yang telah dia berikan pada Jaemin. Keyra merasa sangat jahat karena memperlakukan Jaemin seperti orang yang tidak punya hati.

Keyra berjalan dengan gontai menerobos hujan yang lumayan deras. Ingin sekali rasanya dia memeluk seseorang untuk memberikannya kekuatan, tetapi orang yang biasanya memberikannya support malah dia kecewakan, dia telah mematahkan hati orang yang tidak bersalah.

Ckittt

Keyra menyeberang jalan tanpa melihat kanan dan kiri membuat dirinya sendiri hampir tertabrak oleh mobil sport milik seseorang, jika saja orang itu tidak sesegara itu menginjak rem, mungkin sekarang keadaan Keyra akan tergeletak dengan bersimbah darah.

“Lo, gila? Kalo mau bunuh diri yang jauh, bukan di sini!” seru si pengendara saat dia menghampiri Keyra.

Keyra berdiri dari jatuhnya, dia tidak boleh terlihat lemah dan berkata, “Kalo mau kebut-kebutan itu di sirkuit, bukan di sini!”

Lelaki itu sedikit terkejut saat melihat wajah Keyra yang merah, mata yang sembab, dan suara Keyra yang sedikit bergetar.

Apa di beneran mau bunuh diri?-

Keyra berjalan meninggalkan si pengendara yang hanya menatapnya dalam diam, tetapi tiba-tiba tangannya di cekal membuat Keyra memutar bola matanya malas.

“Apa?”

“Gue anterin lo balik.”

Keyra hanya menatap lelaki itu dengan wajah datar dan alis yang terangkat.

“Gue cuma gak mau di salahin kalo nanti lo beneran mati.”

“Siapa yang mau nyalahin kamu? Tuhan? Gak akan, karena Tuhan yang udah buat aku kaya gini. Udah deh gak usah ribet, aku mau pulang.”

“Lo gak bisa nyalahin Tuhan gitu aja, Tuhan selalu ngasih pilihan buat semua orang, tergantung lo mau milih jalan yang mana. Contohnya, Tuhan ngasih pilihan bagus dan buruk, baik dan jahat, ada hitam dan putih, setia dan khianat, asli dan palsu, cinta dan benci. Tergantung setiap manusia, mereka mau pilih jalan yang mana,” jelas lelaki itu membuat Keyra terdiam sejenak, tetapi Keyra tetaplah Keyra, gadis itu tidak pernah ingin terlihat lemah.

“Iya, Tuhan juga ngasih pilihan. Ada sirkuit buat balapan, sama ada jalanan umum buat semua orang.” Skakmat, perkataan Keyra membuat lelaki itu sebal padanya.

My New Life 'End'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang