Setelah kejadian tidak menyenangkan yang terjadi satu tahun terakhir, Blisshore mulai bangkit.
Burton, malam itu, setelah menurunkan kami di dekat Panti Asuhan Sunnywood, langsung berhadapan satu lawan satu dengan naga bersisik emas yang turun dari Scallian. Bagai melihat tikus melawan serigala liar. Seperti yang bisa diduga, Burton mati dengan mudah. Kepalanya digigit hingga putus di langit Blisshore yang kelam hingga darahnya yang merah tua tersebar dan menyirami halaman panti yang bersalju.
Anak-anak panti tidak ada yang tidak takut malam itu. Suara raungan naga bersisik emas terlalu nyaring hingga bisa membuat semua anggota panti terbangun dengan ketakutan. Beberapa keluar dari dalam gedung sambil membawa Nyonya Penjaga untuk menyaksikan penampakan naga yang sebelumnya hanya menjadi dongeng tengah malam bagi mereka. Sisanya menetap di dalam gedung, terlalu takut untuk keluar. Naga bersisik emas tadi mengarah ke panti, menyemburkan api, lalu menghanguskan gedungnya.
Hewan berat itu kemudian terbang dengan cepat menuju pusat kota, meninggalkan mayat Burton yang teronggok di dekat tali jemuran dan gedung panti yang menyala-nyala tersulut api.
Kemudian, dari selentingan-selentingan yang terdengar di kota esoknya, naga itu menghanguskan seisi Blisshore. Bangunannya dihanguskan, dihancurkan, dan dibuat rata dengan tanah. Tidak ada penduduk kota yang tidak mendapat masalah. Ada kelompok penduduk yang beruntung, hanya beberapa. Toh, rumah mereka berdekatan dengan danau dan jauh dari pusat kota. Meski begitu, kerabat-kerabat mereka masih berada di pusat Blisshore.
Blisshore hancur, sama seperti Scallian.
Naga itu tidak mengacau lagi setelah seisi kota terbakar oleh api merah terang. Kembali naik ke atas seperti tidak terjadi apa-apa.
Panti Asuhan Sunnywood hancur. Ada delapan anak panti yang mati, termasuk di dalamnya Rudolph, si kucing gendut yang sering mengacau ketika aku memanen lobak, dan Hisk. Kebanyakan mati tertimpa puing-puing gedung yang jatuh dari posisi asalnya. Beberapa lagi mati karena terbakar hidup-hidup di dalam gedung.
Jeremy, Ruckus, Torn, Maria, Matilda, Emma, dan Daisy yang terkurung di dalam panti malam itu mati.
Hisk mati.
Rudolph mati.
Tuan Ruthford dan salah satu koleganya mati.
Penjual daging, perangkai bunga, tukang kue kering dari pasar kota mati.
Blisshore mati.
Aku tidak tahu takdirku akan berkata seperti apa setelah ini. Scallian sudah luluh lantah, tetapi aku masih memiliki kemungkinan besar untuk diangkat kembali ke kota itu ketika sudah cukup umur. Nyonya Griffith kemungkinan besar sudah mati bersama penjaga rumah dan penduduk kota yang mengelilingi kediamannya, tetapi Kingsley Manfred dan anaknya masih memiliki kemungkinan untuk hidup serta tinggal menunggu waktu sebelum bisa membawaku dan Annabeth kembali ke kota itu.
Penduduk kota masih banyak yang menghilang di akhir musim gugur. Panti Asuhan Sunnywood masih menerima anak-anak baru pada awal musim dingin.
Scallian belum menghilang. Aku masih bisa melihat kota itu di balik salah satu awan besar ketika tengah mencari kayu bakar di hutan belakang. Scallian belum mati. Annabeth masih melihatnya berputar-putar mengelilingi langit Blisshore ketika tengah menjemur pakaian di samping gedung panti.
Hidupku tidak menyenangkan. Hidup Annabeth, Nyonya Penjaga Panti, dan semua penduduk Blisshore juga. Aku harap, cukup satu Scallian saja yang ada di dunia ini. Cukup satu kota itu saja yang bisa membawa nasib buruk bagi kota-kota yang ada di dekatnya.
Aku harap, hanya Scallian saja yang menyimpan cerita tentang kota para pendosa.
Tentang kantor jasa antar barang yang memperbudak kurcaci.
Tentang toko kue yang membuat racun setiap akhir musim gugur.
Tentang tiga penjaga gerbang bermata kumbang yang bergerak hanya untuk membunuh.
Tentang perpustakaan kota dan buku-bukunya yang hina.
Tentang pemerintahan busuk dan garis keturunan.
Tentang naga bersisik emas.
Tentang para penyembah naga.
Tentang Scallian, kota awan.
Fin.
Note:
-> TAMAT BRE. NEXT CHAPTER LANGSUNG TRIVIA
KAMU SEDANG MEMBACA
Scallian : The City of Cloud [END✓]
FantasiSelamat datang di Scallian! Di sini, kami memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pelancong--atau penyintas yang memasuki kota ini sepertimu. Kota ini bukan milikmu atau nenek moyangmu. Jadi, jangan terlalu penasaran mengenai seluk b...