Sekarang hari pertama Semesta sekolah, anak itu sangat exited ㅡ jelas saja Semesta minta sekolah dari satu tahun lalu.
Tentu saja Airin sudah mengajarkan caranya berkomunikasi dengan orang lain, berlaku sopan juga ramah. Ia tidak mau kalau Semesta jadi modelan Samudra waktu itu , bayangin aja Airin dikata jelek pas kecil dulu. Sopan ga gitu? Ngga
Airin mengintip dari jendela luar kelas melihat Semesta yang lancar berinteraksi dengan anak lain, walaupun disini hanya Semesta yang berumur empat tahun( termuda ) , rata-rata anak disini berusia lima-enam tahunan.
" Bundaaa " Semesta melambaikan tangan kanannya, dengan suara pelan anak itu memanggil Airin.
Airin membalas dengan lambaian tangan, lalu menunjuk guru yang sedang ada di depan sana " dengerin gurunya ya, bunda mau keluar dulu " ucap Airin pelan sambil mengarahkan tangannya menunjuk ke belakang.
Semesta memeberikan jempolnya, setelah itu memperhatikan lagi guru yang sedang berkenalan satu-satu dengan anak lain.
Sedangkan Airin menjauh dari keramaian anak-anak, setelah berada di tempat yang sunyi Airin mengambil handphone dan menelfon Samudra, Semesta ingin pulangnya dijemput Samudra jadi mau tidak mau harus menurut.
Soal pekerjaan Samudra, sekarang dia kerja di bisnis keluarga yang orangtua Airin punya, itupun atas paksaan ㅡSemesta semakin besar kebutuhan juga semakin banyak tidak ada salahnya Samudra ikut mengembangkan bisnis.
▶▶
Bell pulang sudah berdering, anak-anak berbaris keluar dari dalam ruang kelas, para orangtua yang menjemput menuggu di luar.
" bundaa... " semesta sedikit berteriak terus memeluk Airin yang sudah berjongkok.
" gimana sekolahnya? Seru ga? Tadi Semesta ngapain aja ? " Tanya Airin sambil merapihkan rambut anak dihadapannya ini.
" Seruu.. Tadi Tata main hitung " Jawab Semesta atas pertanyaan ngapain aja, memang , untuk hari ini guru mengajarkan caranya berhitung.
" Tata bisa gak? "
" bisa donggg... Tata kan pinter " Jawab Semesta lagi terus tersenyun ketika bundanya menciumi wajahnya.
Sementara Airin dan Semesta mengobrol tentang sekolah baru. Samudra sudah sampai di depan gerbang sekolah, dengan setelan kemeja putih dan kacamata yang menyangkut di hidungnya mulai masuk kedalam kawasan sekolah.
Mencari dimana keberadaan Airin dan Semesta.
Tentu saja Samudra menjadi pusat perhatian para perempuan yang masih berada di kawasan sekolah, kebanyakan dari para ibu-ibu yang menjemput anaknya pulang.
" ayahh.... " suara Semesta membuat Samudra menoleh ke arah samping kanan.
Anaknya itu berlari kecil sambil merentangkan kedua tangannya, bersiap memeluk Samudra. Tentu saja Samudra bersiap juga merentangkan kedua tangan sambil berjongkok.
" Ayah kangen banget sama Semesta " ucap Samudra setelah puas menciumi wajah anaknya.
" Samaa~ ayah tadi tata belajar hitung, terus bu gurunya tanya dua tambah satu berapa terus tata jawab tiga, bugurunya bilang Tata pinter tahuuu~ " Semesta menceritakan tentang sekolahnya, Samudra tertawa kecil mendengar cerita dari anaknya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/233379559-288-k30244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SARIN ✔
Teen Fiction[ Cerita 2 ] ❝ Sekarang Samudra percaya, happy ending itu benar adanya ❞ sequel dari my tengil husband. start : 21/ 08/2020 end : 21/02/2021