26. NGIDAM

4.5K 395 21
                                    

     SEMUA kembali lagi pada posisinya Belvy yang kembali kerumah dengan Airin dan Samhdra yang jadi orangtuanya.

Sudah berganti hari, pagi ini Airin masak seperti biasa, Samudra sedang membilas pakaian dibelakang rumah sedangkan Belvy merapihkan kamar, sebenarnya sudah Airin larang tapi anak itu sama sekali tidak mau berhenti,  yasudah daripada nangis mending dibiarkan saja.

" Masak apa? "

Samudra yang sudah selesai menjemur pakaian sudah berada di samping Airin.

" Sup ayam kesukaan lu "

Samudra yang mendengsr kata sup ayam langsung semangat, ia berlari keluar dari dapur tidak lama kembali lagi dengan Belvy yang berada di gendongannya.

Airin hanya terkekeh melihat kelakuan suaminya ini.

" Sup ayam sudah jadi "

Belvy ikut tertawa saat Samudra mengembangkan senyumnya.

" Makannya tiupin dulu, oke? " Airin mencontohkan meniup sup yang ada di sendok, setelah itu memasukan kedalalam mulut Belvy. Anak mengangguk mengerti.

Sedangkan Airin sendiri melanjutlan makannya " Kurang asin ya? "

Samudra cepat menggeleng "Enggak, ini enak "

Memang sih, dari jaman sekolah dulu seasin dan sehambar apapun masakan Airin, Samudra tetap berkomentar baik.

Setelah makan semua pindah ke ruang TV. Samudra sedang siap-siap dengan beberapa kertas ditangannya.

Jika Airin masih kuliah mungkin sekarang sedang disibukan dengan presentasi dan peraktek, tapi yausahlah..

" Gua berangkat ya " Samudra menggendong tas hitamnya. Airin meraih tangan samudra terus ia cium

Laki-laki ini mencium kening Belvy terus beralih pada perut Airin, ia menciumnya cukup lama.

" Yaudah sana nanti kesiangan"

Samudra berbalik badan dan berlari kecil terus menarik gagang pintu.

" Ada yang ketinggalan ga? "

Laki-laki ini diam sebentar terus kembali lagi masuk kedalam rumah

" Ketinggalan "

Muahh

Satu ciuman mendarat di pipi Airin terus bibirnya, Samudra tersenyum manis setelah itu berlari keluar rumah, Airin yang masih mematung mencoba mengerjapkan matanya.

" Jantung gua "

Perempuan bersurai pirang ini memgangi dada kirinya, detak jantungnya tidak karuan gini padahal ia sudah biasa diperlakukan seperti ini.

▶▶

Sudah sore,

Airin dan Belvy menunggu Samudra pulang di ruang TV. Sedari siang Airin terus saja berdesis, sekarang ia pingin kerumah Bunga.

Entah kenapa saat ini ia ingin makan pai buatan mamanya Bunga. Dulu saat masih SMA Airin sering dibuatkan itu, sudah lumayan lama Airin jadi ingin merasai makanan itu lagi.

Brumm..

" Akhirnya! "

Airin berlari keluar rumah menghampiri suaminya yang sedang melepaskan helm, tangan Samudra ditahan terlebih dahulu.

" Ayo kerumah Bunga " Ucap Airin sepontan membuat laki-laki ini menatap bingung.

" Mau ngapain? Udah sore "

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang