4. GAMUNGKIN

7.2K 577 16
                                    

     " LU kenapa sih? " Samudra mencoba memijiti belakang leher istrinya.

Ohok, uekk

Airin mengambil tisu yang ada di samping keloset, sejak bangun tidur tadi ia merasa mual tapi yang keluar hanya cairan bening.

" Sakit? " Tanya Samudra saat Airin selesai mengelap pinggir bibirnya dengan tisu dan duduk di atas kloset yang sudah tertutup

" Masuk angin kayanya " Terka Airin, kemarin saat pergi ke super market ia hanya memakai baju tipis apalagi angin malam itu yang sedikit kencang.

" Yaudah diem dirumah gausah ngampus "

Airin menggeleng kepalanya menonggak menatap mata suaminya.

" Gua mau ngampus " Lagian hari ini pengumpulan tugas matkulnya,

" Kan lagi sakit "

" Ngga " Kekeuh Airin terus berjalan krlusr dari kamar mandi.

Dengan keadaan yang masih handukan Airin pergi ke kamarnya dibuntuti Samudra dibelakang. Airin mulai mengeluarkan dalamannya dan pakaian yang akan ia pakai hari ini.

" Tutup mata " Titah Airin pada laki laki yang tengah bersandar di dashboard kasur.

" Tengil "

Dengan malas Samudra menutup wajahnya dengan kedua tangan, walaupun percuma karna ia memberi celah di tangannya. Sudah hampir tiga taun menikah istrinya ini masih saja tidak mau badannya terlihat olehnya padahal dulu pernah naked bareng bareng

Airin mengambil benda empuk berwarna hitam dan memakainya

Tangannya mencoba memasangkan kaitan di belakang sana

" Ko susah " Ia mencoba memasangkan lagi kaitan itu tapi tidak bisa, branya terasa semakin sempit.

" Sini kalo ga bisa "
Laki laki yang tadi ada di atas kasur berjalan menghampirinya. Mengambil alih kaitan bra Airin dan memasangkannya.

Punggung Airin terpampang jelas, bahkan Samudra bisa melihat dada istrinya dari belakang sana

" Ko sempit sih " Airin mencoba membenarkan lagi posisi branya, perasaan kemarin ini masih pas pas saja tapi sekarang semakin kecil.

" Tengil, coba pasang di pling ujung " Titah Airin.

Samudra melepaskan kaitan yang tadi ada di ia satukan dan memasangkannya menuruti perintah istrinya.

" Masih sempit, aduh engap "

Airin menutup lemari pakian dan berjalan ke hadapan kaca panjang, memperhatikan dirinya yang seertinya semakin besar, apalagi bagian dadanya ia rasa ini semakin besar .

" Beli lagi yang baru kalo engap " Titah Samudra terus kembali lagi ke posisinya .

" Badan gua makin gede aja, buncit lagi " Airin memegangi perutnya terus mencoba menahan nafas untuk mengecilkan perutnya sedetik kemudian ia membuang nafas sambil mendengus malas

" Sana masak, lapar "

" Gamau males, beli aja " Jawab Airin sambil mengancingkan baju kemeja putihnya.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang