44. TEMAN BARU

4.3K 419 12
                                    

     MEMANG sepertinya sifat Semesta turunan dari ayahnya semua.

" cup, cup,  jangan nangis dong sayang " Samudra menepuk nepuk punggung bayi yang berada di dekapannya.

" Semesta jangan nangis dong nak, gimana adik barunya mau jadi "

Airin tidak bisa menahan tawa lagi, ia tertawa terbahak sambil memegangi perutnya. Samudra baru tau rasanya menghadapi dirinyasendiri waktu dulu.

" ko malah ketawa sih " perites laki-laki itu masih dengan menepuk punggung semesta.

" Kayanya sifat tengil kamu turun semua ke semesta "

Samudra yang masih bertelanjang dada mencoba mengajak anaknya berjalan keluar dari kamar, biasanya semesta bisa tenang kalau diajak berjalan.

Namun sesaat kemudian samudra memunculkan kepalanya di depan pintu lalu berdecak setelahnya hilang lagi dari balik sana.

Mau tidak mau suka tidak suka harus sambudra lakukan kan, Semesta anaknya sendiri.

▶▶

Hari minggu pagi kegiatan baru samudra adalah mengajak semesta berjemur, selain bagus untuk pertumbuhan tulang berjemur juga bisa meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh. Kalian jangan lupa berjemur juga ya!

Semesta sudah bisa membuka mata, jangan tanya girangnya airin seperti apa saat melihat anaknya mulai bisa melihat.

Setelah Airin selesai menjemur pakaian ia menghampiri anaknya yang sedang berjemur dibawah sinar matahari pagi.

" Anak bundaa~ cantik banget sii " Gemas Airin setelah sampai di hadapan Samudra.

" Siapa dulu ayahnya "

Mendengar jawaban samudra itu Airin berlagak seperti orang sedang mual. Walaupun emang Samudra ganteng sih.

" Sekarang jadi ke panti Belvy? "

Samudra mengangguk " Jadi, nanti mampir dulu beli makanan " Ucapnya terus mengelus wajah Semesta.

" Sana mandi biar aku yang gendong Semesta " Pinta Airin, Samudra menurut dan memindahkan gendongan Semesta pada istrinya, tenang, setelah satu bulan Airin belajar menggendong Semesta sudah berbuah hasil. Sekarang jadi lebih tenang dan rikes saat mengendong Semesta.

" Aku mau jalan-jalan ke depan sebentar " Ucap Airin sambil menimang-nimang Semesta yang anteng di gendongannya.

" jangan terlalu jauh "

" Iya bawel " Jawab Airin yang mendapat poutan bibir dari Samudra, dan anehnya malah membuat laki-laki berkaos hitam ini semakin tampan.

Dengan langkh yang lumayan Airin mengajak anaknya untuk berjalan-jalan, di sepanjng jalan yang dilalui banyak yang menyapanya dan semesta.

" Eh si cantik " Sapa ibu-ibu dengan daster batiknya terus mendekat pada Airin eh, semesta.

Emang sih, semenjak semesta lahir tetangga disekitaran rumah jadi sering berkunjung kerumah. Bukan untuk numpang makan, tapi melihat keadaan semesta.

Banyak yang bilang kalo Semesta salah satu bibit unggul didaerah ini. iya lah, siapa dulu mamanya.

Kadang ada juga yang menjodoh jodohkan Semesta dengan tetangga sebelah, anak teh nining. Kelahiran semesta hanya berjarak dua hari dari hari kelahiran anak tetangga sebelah.

Kadang Airin risih juga sih, gimana ngga. Semesta sama anak tetangga aja belom bisa ngomong. Udah di jodoh-jodohin.

Setelah dirasa jalan-jalan pagi sudah cukup, airin memutar balik untuk kembali kerumah. Ia harus mempersiapkan diri, sebab siang ini mereka akan pergi ke panti Belvy.

Sudah lama, Rasanya Airin rindu dengan anak kecil menggemaskan itu.

▶▶

Permen, coklat, susu dan snack, itu list belanjaan yang akan Airin dan Samudra beli.

Seksrang mereka sudah berada di dalam supermarket, Airin kebagian mendorong troli untuk tempat belanjaan sedangkan samudra menggendong semesta.

Pertama mereka ke tempat bagian permen, anak-anak paling suka dengan makanan manis ini kan. Jadi Airin membeli lebih untuk perdediaan mereka.

" Ih adeknya cantik " Kata perempuan berseragam putih abu setelah melihat semesta.

Tapi sebentar, adek?

" Makasih kaka " Sahut Samudra memperagakan kalau ia sedang menjadi semesta.

Perempuan berseragam itu pergi, mereka belum tau saja kalau bayi yang samudra gendong adalah anaknya.

Setelah membeli makanan yang di liat mereka masuk kedalam mobil dan menancap gas menerobos jalanan kota Bogor yang cukup ramai.

Sekarang kalau dijalan tidak garing lagi, kan ada semesta yang dibercandai.  semesta ini tipikal baby yang ga rewel alias dikit-dikit nangis, mungkin turunan dari bapaknya. Buktinya setengah jam perjalanan semesta tidak nangis dan malah anteng ada di pangkuan Airin.

" langsung aja kedalem, mau hujan soalnya "

Sementara Airin berjalan duluan ke bangunan panti Samudra membawa dua kantung belajaan setelahnya menyusul.

Sepi, tumben. Biasanya banyak anak yang bermain.

" Assalamualaiku " ibu panti yang sudah akrab dengan mereka menghampiri.

Ibu panti itu terlihat kebingungan saat melihat semesta kecil yang digendong airin namun setelahnya menebak kalau anak ini adalah anak mereka.

" Iya bu, baru dua bulan "

Ucapan selamat ibu lanjut usia itu ucapkan, membuat pusat perhatian dan ujungnya banyak pengurus panti yang berdatangan. Bergantian melihat semesta yang sudah bisa membuka mata.

" anak-anak lagi dimana ya bu? "

" mereka lagi makan siang, ayo diantar ke tempatnya "

Akhirnya Samudra dan Airin dituntun untuk pergi ke ruangan yang ibu panti itu maksud dan benar saja, anak-anak yang berusia sekitar empat tahun sampai sepuluh tahunan itu sedang duduk rapi di meja panjang dengan makanan yang sedang mereka santap.

Niatnya sih mau nunggu anak-anak selesai makan dulu tapi telat, salah satu dari mereka ada yang menyadari kehadiran Samudra dan Airin yang akhirnya jadi rusuh satu ruangan.

Mereka bersurak gembira, memang sih sepertuinya anak-anak disini sudah mengenal Samudra dan Airin.

“ makannya habisin dulu ya, nanti baru boleh nemuin ka Airin sama Samudra ”

Anak-anak itu bersurak IYA, diantara mereka senang pasti kalau Airin datang bawa permen,

Selesai makan anak-anak berkumpul di tepi taman belakang. Airin dan Samudra segera membagikan bawaan mereka. Jangan tanya reaksi anak panti sudah pasti mereka senang kegirangan.

Satu persatu anak -anak berkenalan dengan Semesta. Mereka seperti senang dengan kehadiran Semesta diantara Airin dan Samudra.

Belvy mengalami beberapa perubahan, jadi lebih ceria dan sudah mulai berbicara.

Memang ya, kalau sudah bersama anak-anak pinginnya mengajak main terus jadi tidak ingat waktu.

TBC

garing abiez.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang