18. ANAK SIAPA?

6.4K 487 24
                                        

▶▶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▶▶

     HABIS pulang dari mall Airin minta diantar kerumah saja sedangkan teman-temannya kembali ke kampus.

Bodo amat lah, lagian kelasnya sudah terlewat.

Setelah pintu berhasil terbuka Airin menjatuhkan badannya di sofa, rasanya pegal sekali kakinya karna lama berdiri. Perutnya juga lapar karna memang disana tadi hanya beli minum.

Dengan malas perempuan bersurai pirang ini berjalan kedapur menganbil makanan yang bisa mengganjal laparnya.

Airin membuka kulkas mengambil puding dan eskrim dari dalam sana  setelah itu kembali ke ruang keluarga dan merebahkan tubuhnya diatas sofa.

Sudah jam setengah empat, suaminya tidak lama lagi pasti pulang. Airin melanjutkan lagi aktivitasnya makan esktrim sambil menonton tv.

Tangannya teralih mengelus perutnya yang terasa semakin besar. Sebentar lagi usia kehamilannya sembilan minggu, terasa sangat cepat kan?

Drttt.. Drtt..

Airin membaca nama yang tertera dilayar handphone terus cepat menggeser tombol hijau dan didekatkan dengan telinga

" Hallo "

Airin bisa mendengar suara bising dari balik telefon.

Mau makan apa? Tanya Samudra yang sepertinya masih ada di kampus.

" Gamau makan maunya surabi rasa coklat "

Yaudah, gua otw balik

Samudra memutus sambungan telefon sepihak terus memasukan hpnya kedalam tas.

" Balik duluan ya " Ucap Samudra pada Rangga dan teman-temannya yang sudah berkumpul di parkiran.

" Yaudah sana, kasian istri lu sendirian " Bunga mengkibaskan tangannya seolah menyuruh samudra cepat pergi.

" Iye "

Habis menyalami satu-satu orang yang sedang berkumpul Samudra pergi ke parkiran, mengambil helm lalu ia pakai.

Saat ia akan menggas motor bisa terlihat laki-laki jangkung yang sudah berada disisinya. Samudra berdehem terus mulai menarik gas. Jujur saja Samudra masih malas bertemu Abian mmeskipun satu tim futsal.

Ditengah perjalanan Samudra menghentikan motornya di pinggir jalan, melepas helm dan berjalan kearah penjual surabi untuk membelikan pesanan Airin.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang