27. LAMA TIDAK JUMPA

4K 396 10
                                    

     DUA hari sudah berlalu begitu saja. Sekarang sudah sore cuaca sekarang juga berawan. Airin merasa bosan terus terusan dirumah.

Mau gibah tapi tidak ada temannya, jadi ia hanya menemani Belvy nonton animasi di TV.

" Bel " Panggil Airin, anak perempuan yang ada disampingnya menoleh.

" Mau permen kapas ga? "

Hengg..

Airin memetik jarinya terus bediri, ia merapihkan dress yang sedang dipakai dan juga rambut panjangnya.

" Ayo kita beli " Sore gini biasanya penjual permen kapas sedang mangkal di dekat danau belakang. Sambil nunggu Samudra pulang jalan-jalan sore dulu.

Akhirnya mereka berdua pergi untuk membeli permen kapas. Airin mengunci gerbang terus menuntun Belvy, pergi ke danau belakang untuk membeli gulali.

Disepanjang jalan banyak orang yang menegurnya dan bertanya perihal Belvy, Airin menjawab kalau anak ini anak temannya, ia malas untuk bercerita.

" Tuh dia "

Penjual permen kapas sedang membuat dagangannya. Airin mempercepat langkahnya mendekat pada penjual itu.

" Bang mau dua ya "

Selagi menunggu Airin memperhatikan penjual permen kapas ini membuat pesanannya sesekali juga Airin bertanya cara kerja mesin ini habisnya ia bingung yang tadinya gula menjadi kapas gimana ceritanya.

" Sudah jadi nih "

" Yeihh " Airin menerima dua permen kapas satu di berikan pada Belvy dan satulagi ia pegang setelah itu ia merogoh sakunya untuk mengambil uang.

" Makasih ya neng " Ucap si penjual setelah Airin membayar.

Rencananya sebelum pulang Airin mau duduk santai terlebih dulu di kursi yang ada ditepi danau. Sudah lama tidak ke tempat ini.

Airin menuntun Belvy yang sedang mengemut permen ditangannya. Namun langkah Airin terhenti saat melihat laki-laki yang berdiri tidak jauh darinya.

Sudah lama tidak jumpa, namun laki-laki ini tidak berubah sama sekali mata sipit dan tubuh tingginya masih sama.

" Hai " Sapa laki-laki ber hoodie hitam itu sambil melambaikan tangannya ke udara.

Airin menarik senyumnya terus melakukan hal yang sama seperti laki-laki itu " Hai "

Laki-laki berhoodie hitam ini mendekat, setelah sampai tepat dihadapan Airin ia mengembangkan senyumnya.

" Lama ga ketemu ya "

Airin mengangguk mengiyakan " Kemana aja lu Kal "

Haikal hanya cengengesan " Bisalah, mahasiswa pengangguran yang lagi cari kerja sono sini "

Airin berdecih terus memakan permen kapasnya yang tertiup angin. Haikal hanya memperhatikan perempuan dihadpannya ini.

Sudah lama tapi sifat Airin tidak berubah sama sekali hanya Ia merasa badan Airin sedikit membesar, fikir Haikal.

" Lu bahagia ya? " Tanya Haikal membuat Airin menatapnya bingung.

" Karna badan gua gede?" Tanya Airin membuat laki-laki dihadapannya kini mengangguk, sudah pasti.

" Biasa lah, semua orang bilang gitu "

" Duduk di depan situ yu pegel diri mulu " Airin menunjuk kursi panjang di tepi danau terus menuntun Belvy untuk berjalan mandekat.

Haikal mengikuti dari belakang, matanya terfokus pada anak kecil yang Airin tuntun 'siapa dia?' tanya haikal dalam hati.

Setelah sampai di kursi ini Airin duduk dengan Belvy disampingnya. Sunset sore ini sudah mulai terlihat, indah.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang