15. SEBENERNYA..

6.8K 505 25
                                    

OST PART INI BE WITH YOU

Happy reading!

▶▶

PAGI ini rencananya Airin dan Samudra akan memberi tau keluarganya soal kehamilan ini, bagimana juga orangtua harus tau.

Sengaja semua orangtua Airin suruh berkumpul di rumah lamanya.

Ia sudah siap dengan dress motif bunga sedangkan Samudra hanya mengunakan kaos hitam dan celana jeans.

" Udah siap? " Tanya Samudra dengan cepat
Airin mengangguk, tespack dan kertas hasil pemeriksaannya juga sudah dimasukan kedalam tas sebagai bukti nantinya.

" Udah ga sakit lagi kan perutnya? " Tanya Samudra lagi sambil menoleh lagi pada istrinya.

" iyaaa "

Airin naik keatas motor dan mulai pergi meninggalkan rumah kediamannya. Disepanjang jalan ia memeluk tubuh Samudra, sebenarnya badannya masih lemas tapi ia tetap harus pergi.

" Mau beli makanan dulu ga? " Tanya Samudra membuat Airin berpikir sebentar

" Ngga ah " Ia ingin cepat sampai, cuaca sekarang sangat panas meskipun masih pagi.

Setelah beberapa menit di jalan akhirnya sampai juga di rumah besar dengan yang didominasi cat warna putih ini.

" Pagi paaa " Sapa airin pada pa Wahyu, lama tidak tegur sapa seperti ini dengan satpam rumahnya.

" Pagi neng " Jawab pa Wahyu setelah membuka gerbang dan mempersilahkan motor yang mereka kendarai masuk kedalam.

" Udah pada dateng semua pa? " Tanya Airin setelah turun dari motor sambil membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan karna terpaan angin jalanan.

" Udah, pa Hendri juga sudah datang "

Airin mengangguk mengerti, semua sudah berkumpul ia tinggal bicara yang sebenarnya, gugup tentu saja.

Setelah selesai memarkirkan motor Samudra menarik dan menggenggan tangan Airin masuk kedalam rumah.

Benar saja, di rumah ini sudah ramai dengan para orangtua yang sedang mengobrol di ruang keluarga sana. Langkah Airin dan Samudra terhenti saat anak kecil berusia tiga tahun berlari ke arahnya.

" Ka Ailin! " Teriak Cheryna sambil melebarkan tangannya siap memeluk Airin. Dengan segera Airin berjongkok menyambut pelukan adik iparnya ini.

" Ceri kaka kangen" Airin terus menciumi pipi gembul Cheryna yang sudah berada di gendongannya.

" Celi juga kanenn " Jawab Cheryna dengan suara cadelnya terus mencubit pipi Airin.

" Sama kaka ga kangen? " Samudra yang sedari tadi menyimak melirik datar pada adiknya ini. Ia merasa di duakan oleh Airin.

" Kanennn "

Airin menurunkan Cheryna dari gendongannya, anak kecil ini terus berlari memeluk kaki Samudra.

Laki-laki ini mengulas senyumnya terus mengangkat tubuh mungil Cheryna untuk ia gendong. Terus mereka lanjut melangkah masuk kedalam ruang keluarga yang sudah ramai.

" Eh, udah dateng Sa, Rin "

Airin mencium tangan mertua dan orangtuanya diikuti Samudra, terus mengambil posisi duduk di dekat Arizel. Airin akui ia rindu dengan adik laknatnya ini.

" Kangen ya sama gua? " Sahut Arizel membuat Airin refleks menoyor kepalanya.

" Idih pede banget! " Sahut Airin, padahal memang benar ia rindu.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang