14. GOSIP

6.7K 527 22
                                    

     Heumm

Laki-laki dengan baju tidur warna hitam ini sedang menatap saksama wajah istrinya, walau cahaya di sini sedikit redup tapi wajah Airin masih bisa terlihat jelas.

Mulut terbuka dan sesekali mengelusakan dengkuran, Samudra menggeleng

" Kenapa gua bisa cinta sama cewe kalya gini " Ucap laki laki ini terus mencoba menutup mulut istrinya yang terbuka.

Airin mengeliat terus merubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Samudra mencoba membenarkan selimut yang membungkus badan Airin.

Tangannya mencoba meraba perut isterinya yang terhalangi selimut. Ia masih tidak percaya kalau sekarang perempuan ini sedang hamil anaknya.

Hati Samudra hanya tidak enak, alasan kenapa ia tidak mau punya anak dulu yaitu takut sekolah istrinya yang menjadi terganggu itu yang samudra kawatirkan, jalan Airin masih panjang tidak struck sampai sini saja.

Tapi kalau sudah seperti ini mau gimana lagi

" Itu alasan sebenarnya Rin "

"Maaf udah bikin lu takut,  kita rawat dia bareng bareng ya " Lanjut Samudra terus mencium kening istrinya yang masih pulas tidur.

▶▶

" Mau ngapain "

Airin yang sedang memilih milih baju sontak menoleh, ini sudah rutinitasnya setiap pagi.

" Nyuci lah "

" Biar gua aja " Ucap Samudra terus mengambil pakaian kotor yang sedang Airin pegang.

Perempuan ini melirik suaminya aneh " Tumben, ini kan bukan hari minggu" Mereka bagi tugas pekerjaan rumah hanya hari minggu doang.

" Lu masak aja, biar ini gua yang urus" Lanjut cowo ini setelah memasukan cucian kotor kedalam mesin cuci.

" Bisa emang? " Bukannya kenapa, tapi selama ini samudra jarang lebih tepatnya tidak pernah mencuci baju karna Airin larang sih, masak aja dapur hampir kebakaran apalagi nyuci.

" Ngeraguin gua nih? "

Airin tersentum terus mengelus perutnya " Sarin liat ayah kamu kesambet jin ifrit "

Berhubung mesin cuci ditaruh di teras belakang rumah Airin masuk kembali kedalam rumah lebih tepatnya ke dapur.

" Mau dimasakin apa? "

" Anak kita lagi pengen apa? " Lanjut Samudra membuat Airin diam sebentar, apa tadi dia bilang? Anak kita

" Anak kita pengennya bubur gamau masak kasian bundanya takut cape katanya " Tentu saja ini hanya alasan belaka. Airin malas masak

" Itu anak kita yang bilang apa emang lunya yang males? " Lanjut cowo ini membuat sang empunya tersenyum lebar

" Tau aja "

Airin berjongkok memperhatikan suaminya yang sedang menuangkan diterjen kedalam mesin cuci.

" Yaudah sana duduk aja di depan " Titah laki-laki yang masih menggunakan setelan baju tidur.

" Gamau " Airin malah berjongkok di pintu memperhatikan setiap pergerakan yang Suaminya lakukan.

Samudra menoleh sambil menghembuskan nafasnya panjang " Disini licin nanti kalau kepeleset jatuh gimana? "

" Ngga, kan gua liat dari sini doang " Elak Airin, lagian ia jauh dari tempat suaminya berada, cukup aman.

" Bandel " Pekik Samudra yang membuat Airin mempoutkan bibirnya.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang