" ADUH ada apa sih " Perotes Airin, ia yang sedang enak-enak minpi jadi terusik.
" kemeja aku yang baru beli ada dimana "
" Dimana rin, cepetan udah siang " Lanjut Samudra yang sudah putus asa mencari pakaiannya yang entah ditaruh dimana. Namun Airin masih saja memejamkan mata sambil memeluk bantal guling.
" Di lemari bawah "
Samudra membuka lagi lemari bajunya yang mungkin sudah dibuka beberapa kali, ia mencari lagi namun emang tidak ada.
" Gaada "
Kalau saja tidak ada semesta di tempat ini, ingin saja Airin meneriaki Samudra. Mau tidak mau ia beranjak dari kasur dan berjalan menuju suaminya.
" Minggir, minggir " Airin membongkar isi lemari mencari kemeja yang samudra maksud. Awas saja kalu sampai kemeja itu ketemu
" ini APA "
Samudra malah cengengesan terus mengambil kemeja yang sedang Airin unjukan. Padahal sudah Samudra geledah semua tapi tidak ketemu.
" makanya nyarinya pake mata pake tangan jangan pake mulut " Setelahnya Airin menjepit bibir samudra dengan jari telunjuk dan jempolnya.
" Gemes banget sih kalo lagi marah "
Airin hanya terdiam sesaat saat Samudra mah majukan tubuhnya dan mencium bibirnya sekilas, laki-laki itu mengangkat senyumnya dan pergi keluar dari kamar.
Airin hanya mendesis " Gila " umpatnya dalam hati.
Ia kembali lagi ke atas kasur, menarik selimut hingga dada " lanjutin mimpi tadi ah "
Baru saja matanya terpejam tapi suara disebelahnya mengurungkan niatnya untuk kembali tidur.
Oekkk.. Oekk..
Airin melirik ke sebelah kiri tepatnya pada semesta yang baru saja bangun dari tidurnya " Ga bapa ga anak " Kandas sudah niatnya untuk kembali tidur.
▶▶
" Satu hari doang kok, kalo ada apa-apa telfon "
" Iyaaa " Jawab Airin setelah turun dari mobil, hari ini ia harus mengungsi dulu kerumah mama Putri karena Samudra ada praktek di kampus. Takut juga kalau dirumah sendirian apalagi sekarang ada Semesta.
" Sayangggg, ayah pergi dulu ya . Kalo bunda kamu nakal cubit aja " Ujar Samudra terus menciumi wajah Semesta, yang membuat anak itu tertawa geli.
" Awas ya disana menel sama cewe lain " Ancam Airin, ia kawatir kalau nanti banyak perempuan yang deketin Samudra. Lebih gawat lagi kalau Samudra merespon.
" iya. ㅡ ga janji tapi "
Airin mmelayangkan kepalan tangan kanannya memukul tangan Samudra membuat laki-laki itu meringis.
" IYA IYA NGGA, GALAK BANGET "
Samudra mengacak pucuk kepala perempuan dihadapannya itu, terus mengecup keningnya, setelah beberapa saat ia melepaskan ciuman itu dan mengelus sayang rambutnya.
" Berangkat ya "
Setelah mendapat anggukan ia masuk kedalam mobil dan mulai pergi ke kampus, sebenarnya Samudra tidak ingin meninggalkan Airin dan Semesta namun ia bisa apa, praktek ini juga sangat penting.

KAMU SEDANG MEMBACA
SARIN ✔
Ficção Adolescente[ Cerita 2 ] ❝ Sekarang Samudra percaya, happy ending itu benar adanya ❞ sequel dari my tengil husband. start : 21/ 08/2020 end : 21/02/2021