45. RINDU

4.4K 436 47
                                        

" ADUH ada apa sih " Perotes Airin, ia yang sedang enak-enak minpi jadi terusik.

" kemeja aku yang baru beli ada dimana "

" Dimana rin, cepetan udah siang " Lanjut Samudra yang sudah putus asa mencari pakaiannya yang entah ditaruh dimana. Namun Airin masih saja memejamkan mata sambil memeluk bantal guling.

" Di lemari bawah "

Samudra membuka lagi lemari bajunya yang mungkin sudah dibuka beberapa kali, ia mencari lagi namun emang tidak ada.

" Gaada "

Kalau saja tidak ada semesta di tempat ini, ingin saja Airin meneriaki Samudra. Mau tidak mau ia beranjak dari kasur dan berjalan menuju suaminya.

" Minggir, minggir " Airin membongkar isi lemari mencari kemeja yang samudra maksud. Awas saja kalu sampai kemeja itu ketemu

" ini APA "

Samudra malah cengengesan terus mengambil kemeja yang sedang Airin unjukan. Padahal sudah Samudra geledah semua tapi tidak ketemu.

" makanya nyarinya pake mata pake tangan jangan pake mulut " Setelahnya Airin menjepit bibir samudra dengan jari telunjuk dan jempolnya.

" Gemes banget sih kalo lagi marah "

Airin hanya terdiam sesaat saat Samudra mah majukan tubuhnya dan mencium bibirnya sekilas, laki-laki itu mengangkat senyumnya dan pergi keluar dari kamar.

Airin hanya mendesis " Gila " umpatnya dalam hati.

Ia kembali lagi ke atas kasur, menarik selimut hingga dada " lanjutin mimpi tadi ah "

Baru saja matanya terpejam tapi suara disebelahnya mengurungkan niatnya untuk kembali tidur.

Oekkk.. Oekk..

Airin melirik ke sebelah kiri tepatnya pada semesta yang baru saja bangun dari tidurnya " Ga bapa ga anak " Kandas sudah niatnya untuk kembali tidur.

▶▶

" Satu hari doang kok, kalo ada apa-apa telfon "

" Iyaaa " Jawab Airin setelah turun dari mobil, hari ini ia harus mengungsi dulu kerumah mama Putri karena Samudra ada praktek di kampus. Takut juga kalau dirumah sendirian apalagi sekarang ada Semesta.

" Sayangggg, ayah pergi dulu ya . Kalo bunda kamu nakal cubit aja " Ujar Samudra terus menciumi wajah Semesta, yang membuat anak itu tertawa geli.

" Awas ya disana menel sama cewe lain " Ancam Airin, ia kawatir kalau nanti banyak perempuan yang deketin Samudra. Lebih gawat lagi kalau Samudra merespon.

" iya. ㅡ ga janji tapi "

Airin mmelayangkan kepalan tangan kanannya memukul tangan Samudra membuat laki-laki itu meringis.

" IYA IYA NGGA, GALAK BANGET "

Samudra mengacak pucuk kepala perempuan dihadapannya itu, terus mengecup keningnya, setelah beberapa saat ia melepaskan ciuman itu dan mengelus sayang rambutnya.

" Berangkat ya "

Setelah mendapat anggukan ia masuk kedalam mobil dan mulai pergi ke kampus, sebenarnya Samudra tidak ingin meninggalkan Airin dan Semesta namun ia bisa apa, praktek ini juga sangat penting.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang