34. MAAF

4.4K 381 7
                                        

     " Ririn! "

" Semelikum! "

Airin yang sedang membaca novel di sofa menoleh ke arah pintu, terus berjalan untuk membuka pintu rumah dan gerbangnya.

" Eh, kalian "

" Kangenn! "

Bunga, Daisy, Yuyun dan Rizka sontak memeluk tubuh Airin membuat perempuan ini sedikit terkejut.

" Anak gua kejepit plis "

Semua sontak melepas pelukan terus cengenggesan.

" Hehe mian, kami lupa "

Airin mencubit pinggang Bunga, terus mempersilahkan teman-tamannya ini masuk tapi sebelum itu ia menoleh ke luar gerbang.

" kalian naik apa? "

" Diantar mamang goker "

" Gaada jam siang emang? " Pasalnya sekarang baru jam duabelas siang,  tapi semua temannya ini sudah ada disini.

" Ngga tenang aja "

Setelah gerbang ditutup kembali mereka masuk kedalam rumah, Rizka langsung nyerobot masuk kedalam dapur sedangkan yang lain berbaring di atas lantai.

" Si cantik mana? " Bunga menoleh ke kanan dan kiri, pasti si cantik yang Bunga maksud adalah Belvy.

Mereka semua belum tau saja kalau anak itu sudah kembali ke rumahnya.

" Gaada, udah pulang "

Bunga Daisy dan Yuyun menlempar tetapan bingung pada Airin.

" Hah? Miksid? "

" Ya Belvy udah pulang ke rumahnya "

Daisy yang sedang rebahan di atas lantai beralih menjadi duduk " Loh? Pas kapan? Ko ga bilang? " Tanyanya.

" Tau nih " Sahut Yuyun.

" Belum sempet, Belvy pulang kemarin sore "

" Runah dia dimana? Ortunya?"

" Belvy tinggal di panti, untungnya ga ada kesalah pahaman "

" Astaga, panti mana? Perasaan kita udah cari ke semua tempat deh" Rizka yang datang dengan beberapa gelas es jeruk di atas nampan yang ia bawa.

" Lumayan jauh "

" Ahhhh kangen, baru aja mau diajak main" Rengek Bunga.

" Nanti kita jenguk bareng "

" Ihhh mau cium ponakan " Daisy berjalan mendekat pada Airin terus mengelus perut temannya yang semakin membesar.

" Hallo sayang, anteu Daisy disini. Kamu sehat-sehat ya "

" Ko kayanya hamilnya gede ya Rin, kaya bukan enam bulan "

" Iyalah, bapaknya aja bontot " Timpal Bunga membuat Airin tertawa setelahnya.

" Kalo udah lahir mau dikasih nama apa? "

" Kelaminnya aja belum tau apa " Walaupun dulu mamanya bilang anak perempuan tapi kalau belum di priksa dengan serius Airin belum sepenuhnya percaya.

" Ya misal udah ada persiapan gitu kalo cewe apa cowo apa "

" terserah Samudra aja deh " Jujur saja Airin belum memikirkan itu sama-sekali. Biarkan ayahnya Sarin yang membuat naman.

" Btw kalian mau ngapain kesini "

" Temu kangen lah udah berapa abad ga ketemu " Jawab Yuyun setelah meminum es jeruknya.

" Itu aja? "

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang