" Ririn! "
" Semelikum! "
Airin yang sedang membaca novel di sofa menoleh ke arah pintu, terus berjalan untuk membuka pintu rumah dan gerbangnya.
" Eh, kalian "
" Kangenn! "
Bunga, Daisy, Yuyun dan Rizka sontak memeluk tubuh Airin membuat perempuan ini sedikit terkejut.
" Anak gua kejepit plis "
Semua sontak melepas pelukan terus cengenggesan.
" Hehe mian, kami lupa "
Airin mencubit pinggang Bunga, terus mempersilahkan teman-tamannya ini masuk tapi sebelum itu ia menoleh ke luar gerbang.
" kalian naik apa? "
" Diantar mamang goker "
" Gaada jam siang emang? " Pasalnya sekarang baru jam duabelas siang, tapi semua temannya ini sudah ada disini.
" Ngga tenang aja "
Setelah gerbang ditutup kembali mereka masuk kedalam rumah, Rizka langsung nyerobot masuk kedalam dapur sedangkan yang lain berbaring di atas lantai.
" Si cantik mana? " Bunga menoleh ke kanan dan kiri, pasti si cantik yang Bunga maksud adalah Belvy.
Mereka semua belum tau saja kalau anak itu sudah kembali ke rumahnya.
" Gaada, udah pulang "Bunga Daisy dan Yuyun menlempar tetapan bingung pada Airin.
" Hah? Miksid? "
" Ya Belvy udah pulang ke rumahnya "
Daisy yang sedang rebahan di atas lantai beralih menjadi duduk " Loh? Pas kapan? Ko ga bilang? " Tanyanya.
" Tau nih " Sahut Yuyun.
" Belum sempet, Belvy pulang kemarin sore "
" Runah dia dimana? Ortunya?"
" Belvy tinggal di panti, untungnya ga ada kesalah pahaman "
" Astaga, panti mana? Perasaan kita udah cari ke semua tempat deh" Rizka yang datang dengan beberapa gelas es jeruk di atas nampan yang ia bawa.
" Lumayan jauh "
" Ahhhh kangen, baru aja mau diajak main" Rengek Bunga.
" Nanti kita jenguk bareng "
" Ihhh mau cium ponakan " Daisy berjalan mendekat pada Airin terus mengelus perut temannya yang semakin membesar.
" Hallo sayang, anteu Daisy disini. Kamu sehat-sehat ya "
" Ko kayanya hamilnya gede ya Rin, kaya bukan enam bulan "
" Iyalah, bapaknya aja bontot " Timpal Bunga membuat Airin tertawa setelahnya.
" Kalo udah lahir mau dikasih nama apa? "
" Kelaminnya aja belum tau apa " Walaupun dulu mamanya bilang anak perempuan tapi kalau belum di priksa dengan serius Airin belum sepenuhnya percaya.
" Ya misal udah ada persiapan gitu kalo cewe apa cowo apa "
" terserah Samudra aja deh " Jujur saja Airin belum memikirkan itu sama-sekali. Biarkan ayahnya Sarin yang membuat naman.
" Btw kalian mau ngapain kesini "
" Temu kangen lah udah berapa abad ga ketemu " Jawab Yuyun setelah meminum es jeruknya.
" Itu aja? "

KAMU SEDANG MEMBACA
SARIN ✔
Ficção Adolescente[ Cerita 2 ] ❝ Sekarang Samudra percaya, happy ending itu benar adanya ❞ sequel dari my tengil husband. start : 21/ 08/2020 end : 21/02/2021