29. BAYI BABON

4.6K 426 29
                                    

OST. HELLO ( 18 Again)
Lagunya enak parah

▶▶

     Setelah ajang marahan karna cerita ga bener akhirnya Airin luluh juga. Walaupun Samudra harus mengeluarkan uang lebih karna istrinya ini ingin membeli semua barang yang sudah dimasukan ke keranjang online shop.

Sebenarnya Samudra ingin perotes karna belanjaan yang Airin beli kurang berfaedah seperti sukat gigi keset dan tanaman pelastik yang notabene sudah punya banyak.

Waktu Samudra bertanya alasan Airin perempuan itu menjawab

" Lucu, warnanya gemes "

Padahal sama saja.

▶▶

Airin yang masih berselimut tebal mencoba membuka kelopak matanya. Tumben, biasanya Samudra duluan yang bangun.

Airin melirik ke jam dinding. Sudah pukul 06:30 ia terus bangun dan menoleh ke samping.

Smudra masih memejamkan mata begitu juga Belvy, tidak biasanya.

" Tengil, bangun " Ucap Airin dengan suara khas bangun tidurnya. Namun tidak ada jawaban.

Airin turun dari atas kasur terus menarik gorden kamarnya membiarkan cahaya matahari pagi masuk kedalam ruangan ini.

" teng ㅡ

Airin yang sedang menarik tangan suaminya terhenti, selang beberapa detik kemudian ia menaruh punggung tangannya di kening suaminya ini. Panas

" Tengil, bangun " ia mencoba mengguncangkan tubuh suaminya ini namun lagi-lagi tidak ada respon.

Airin jadi panik ia mencoba menepuk-nepuk wajah suaminya namun tidak ada jawaban.

" Tengil bangun ish!" Suara Airin terdengar bergetar Belvy saja langsung bangun dan beralih menatap Samudra.

" Samudra! "

Teriak perempuan ini lagi, ia mencoba mengguncangkan tangan suaminya lagi terus beralih menutup wajah dengan kedua tangannya sambil meringis ketakutan

" Apaan sih, berisik "

Airin membuka kedua telapak tangannya terus menoleh pada suaminya yang sekarang sedang menatapnya sayu.

" Aish! gua kira meninggoy "

Samudra mendecih pelan terus menatap lagi wajah istrinya

" Meninggoy palanya, udah tau masih nafas "

Laki-laki ini terus mencoba duduk namun Airin tahan " Lu sakit? "

Samudra memijat pelipisnya " Gua cuma gaenak badan "

Airin yang mendengar ini terus membuka laci nakas dan mengeluarkan termometer untuk mengecek suhu tubuh suaminya.

" Angkat tangannya "

Samudra menurut, setelah ia melebarkan tangannya Airin meletakan alat ini di sela ketiaknya terus di rapatkan kembali.

Sedangkan tangan sebelah kanan Samudra dipakai mengelus rambut Belvy pelan.

Setelah alat ini bersuara Airin mengambil termometer terus melihat angka di alat pengukur suhu ini.

" Beneran panas, tiga puluh delapan celcius "

Samudra mengambil termometer dari tangan Airin terus melihat angka di alat ini.

" Ke dokter yu "

Samudra menggeleng " Gausah, minum paracetamol doang sembuh "

" ga, pokonya harus ke dokter "

" Gamau " Sarkas Samudra membuat Airin menatap suaminya ini datar.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang