AIRIN Samudra dan juga Belvy sedang jalan menuju parkiran kafe, orang yang lewat sambil menatap mereka aneh tidak dihiraukan biarkan mereka mau bilang apa.
Sudah sore dan sepertinya anak ini sangat kelelahan. Airin dan Samudra bergegas untuk pulang.
Anak kecil ini sudah terlelap di dada Airin, sesekali Airin menutupi cahaya matahari yang terpapar di wajah Belvy.
" Tengil, nanti beli baju dulu buat dia "
Samudra mengangguk mengerti, anak ini tidak punya baju ganti kasihan kalau terus terusan pakai baju yang sama.
Toko pakaian anak, setelah memarkirkan motor mereka masuk kedalam sini. Samudra yang melihat Airin kewalahan menggendong Belvy mengambil alih anak ini terus ia gendong dengan kepala yang bersandar di dada bidangnya. Sedangkan Airin memilih beberapa baju untuk Belvy pakai.
" Yang itu tuh " Samudra menunjuk gaun purple yang tergantung.
Airin menganbil baju yang Samudra maksud terus dimasukan kedalam keranjang yang sebelumnya diambil.
Mengelilingi toko ini untuk membeli perlengkapan Bely seperti kaus dalaman peralatan mandi dan lainnya, seperti ikat rambut dan bando.
Setelah selesai semua mereka menuju ksasir untuk membayar. Selesai membayar mereka keluar dari dalam toko Samudra memberikan lagi Belvy yang masih pulas tidur ke gendongan Airin dan melanjutkan perjalanan pulang.
" Tidurin dikamar aja " Samudra dengan suara yang pelan karna takut membangunkan Belvy.
" Iyaa "
Airin menidurkan Belvy diatas kasus terus menyalakan AC karna hari ini sangat Panas. Setelah itu menutup pintu kamar dan berjalan mendekAt pada Samudra yang sedang meneguk air es.
" Udah? " Tanya laki-laki ini ketika Airin juga menuangkan air kedalam gelas.
" Udah "
" Jadinya gimana? Kita bakal urus dia sampai ketemu sama ortunya? " Tanya Samudra membuat Airin membuang nafasnya berat.
" Gatau, tunggu beberapa hari dulu, siapatau orangtuanya ngejemput lagian udah lapor pa RT " Balas Airin terus duduk di kursi tangannya membuka tas karton untuk mengambil pakaian yang sebelumnya ia beli.
" Ini kenapa jadi beli gaun deh " Airin mengeluarkan gaun purple dan melihatnya dari depan belakang.
" Lucu" Balas Samudra terus duduk di sebrang Airin.
" Cih iyain "
" Gimana caranya kita nemuin rumah Belvy sedangkan anak anak itu cuman bisa diem " Tanya Samudra yang pusing karna Airin tidak mau memberikan anak ini kepolisi malah mau mencari sendiri.
" Gua juga gatau "
Airin diam kepalanya ia tangkup dengan kedua tangan memperhatikan suaminya yang entah sedang apa di depan sana.
" Lagi ngapain? " Tanya Airin namun tidak ada jawaban sama sekali, laki-laki ini malah membelakanginya.
Airin memutar bolamatanya malas terus membawa pakaian belanjaanya untuk direndam dengan diterjen dan kembali lagi duduk di tempat semula
" Nih" Satu gelas susu Samudra taruh didepan Airin,
" Ga pengen minum susu "
" Ini susu kandungan, lu harus minum biar sarin kita sehat terus " Jelas Samudra membuat Airin terdiam terus menatap lekat wajah suaminya
" Lu, kapan belinya? " Airin bahkan tidak tau menau kalau Samudra membeli susu itu.
" Minum aja " Titah laki-laki ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SARIN ✔
Teen Fiction[ Cerita 2 ] ❝ Sekarang Samudra percaya, happy ending itu benar adanya ❞ sequel dari my tengil husband. start : 21/ 08/2020 end : 21/02/2021