8. CEWE ULER

6.2K 510 31
                                        

     " KAYA orang yang lagi hamil "

Airin diam sebentar terus tertawa geli malah sampai memukul mukul Arizel adiknya.

" Aduh apaan sih, sakit pea "

" Haha hahaha hamil apanya dih, ngelawak nih. Orang Ririn baru sekali gituannya ya, ya ga tengil " Balas Airin sambil menoel tangan suaminya.

Samudra bukannya membalas ucapan Airin malah menggaruk tenkuknya.

" Eh, terus gimana "

" Ya jadinya Ririn ga hamil " Lanjut Airin dengan menegaskan kalimat terkhirnya.

┅┅┅┅┅┅┅☁ ❛ ‧₊˚✧┅┅┅┅┅┅┅

15:02

Hoamm

" Daisih " Perempuan bersurai pirang yang sedang menopang kepalanya dengan tumpukan buku diatas meja menggoyang tangan temannya yang ada di sebelah.

" Daisih gua lapar " Rengeknya Lagi.

Daisy yang sedang membaca tulisan di buku depannya mendengus terus menoleh pada sahabatnya ini " Dasar bumil, lapar terus "

" Minta suami lu beliin makanan " Titahnya

" Ga, pasti dia lagi sibuk " Airin mempoutkan bibirnya, padahal sekarang ia sangat ingin makan jajanan di kantin.

" Yaudah tahan bentaran " Jawab Daisy terus memfokuskan lagi pandangannya pada buku yang sedang ia buka. 

" Oh ya, gimana? suami lu udah nerima kehamilan lu "

" Gatau, gua belum bilang "

Mendengar jawaban temannya barusan sepontan membuat Daisy membulatkan matanya terus menggebrak meja cukup keras sampai sampai beberapa orang di sekitar melirik tidak suka karna mengganggu aktifitasnya.

" Gila lu, ko belum bilang! "

Airin menyumpal mulut temannya terus tersenyum pada orang orang yang sedang memperhatikan mereka berdua setelahnya kembali pada posisi semula.

" Gua nunggu waktu yang tepat " Balas Airin

" Terus, keluarga lu? "

" Belum tau semua " Hampir saja kemarin mamanya tau soal kehamilan ini untungnya Airin cepat mengelak dan membuat mamanya percaya. Biarkan kalau sudah tepat waktunya ia akan menceritakan ini pada semuanya

" Mau sampe kapan lu sembunyiin kaya gini "

" Sampe--- hm gatau "

Daisy membuang nafasnya kasar sambil menatap datar sahabatnya ini.

" Terserah lu deh "

Airin mengelus elus perutnya sambil tersenyum, membayangkan bagaimana nanti kalau bayinya tumbuh semakin besar  " Sekarang perut gua sedini nanti segini, segini , segini "  tangannya di gerakan semakin depan seolah perutnya sebesar itu.

" Gua harus beli baju baru kayanya deh " tidak mungkin kalau tetap memakai baju seperti ini. Tidak nyaman, sempit.

" Gua gabisa bayangin kalo perut lu makin besar " Daisy akhirnya menutup buku yang ia baca dan menoleh pada Airin yang sedang mengelus elus perutnya.

SARIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang