Di taman belakang sekolah SMA Gemilang, tampaklah tiga orang cowok yang tengah asik bersenda gurau dengan suara yang keras. Tidak lupa dengan umpatan yang selalu menjadi kata-kata bijak di setiap kalimat yang mereka lontarkan pagi itu.
"Wakakak...Kemaren perut lo aman bro?" tanya Arhab sambil menepuk bahu Cakra dengan wajah tengil.
"Kampret lo Ar! Kemaren lo masukin obat pencahar ke bakso gue kan?!" sembur Cakra kesal, membuat Deren terbahak dan melempar korek pada Arhab.
"Biasa aja kali Cak. Masih untung jail gue gak pake sianida, Wkwkwk."
"Njim...Biasa pala bapak kao. Kemarin gue dapet cewek glowing dari aplikasi jodoh, jim..Balikin cewek glowing gue!" rutuk Cakra dan mendapatkan satu puntung rokok dari Arhab.
"Tuh cewek glowing lo,jangan lupa diesap dan dinikmati asapnya," ucap Arhab dan menaruh satu rokok di mulutnya. Berikut menyalakan korek dan membakarnya.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, bahkan sebelum jam pertama dimulai pun ketiganya sudah nongkrong di sana sambil menyalakan korek api dan menyembulkan asap mengepul dari mulutnya.
"Ohok...! Ohok...! Kagak enak cok!" Deren melempar batang rokok yang baru saja ia esap itu dan menginjaknya dengan muka masam.
"Bjirr... itu belinya pake duit sialan,"protes Arhab.
"Yang bilang pake daun saha?"tanya Cakra yang juga menginjak batang rokok yang bahkan belum sempat ia bakar.
"YANG TIGA ORANG DI SANA, KE MARI!"
Suara menggelegar itu tiba-tiba terdengar dan berhasil memekakkan telinga ketiganya. Sontak mereka mendelik lebar saling menatap satu sama lain sambil menelan saliva dengan susah payah.
"Sob, lo tau itu suara sape kan?" tanya Arhab yang langsung membuang rokoknya seraya berbisik-bisik.
Cakra dan Deren mengangguk, keduanya menoleh pada wanita dengan seragam hijau pudar itu. Dia melenggang cepat ke arah mereka.
"Ratu ularnya mendekat," ucap Cakra.
Deren memelintir lengan Cakra. "Eh, bego. Lo mau kena hukum? Nanti guru BK semok dan bermulut pedas itu denger gimana?" Entah Deren sedang menghina atau memuji.
"Sssttt! Diem ogeb," perintah Arhab yang langsung tersenyum canggung pada Ibu Silva.
"Kalian merokok kan?" tanya Ibu Silva yang sudah berdiri di belakang Cakra sambil melipat tangan.
Ibu Silva, guru BK dengan body goals itu terkenal dengan kekejamannya yang seperti Johannes Van Den Bosch Dan Daendels atau bisa dibilang ia adalah pencetus kerja rodi di SMA Gemilang.
Teruntuk para siswa dan siswi nakal di SMA tersebut. Satu kata untuk kalian. kasihan,Kalian masih usia pelajar, tapi harus membersihkan hampir seluruh area sekolah karena kekejaman Ibu Silva. Begitu pula dengan nasib tiga sejoli yang sudah berdiri dengan raut tidak sedap dipandang itu.
"Ibu hukum kalian membersihkan tempat ini, seluruh koridor dan perpustakaan." Ibu Silva menaikkan alisnya sebelah dan kembali berkata, "Dan ... jika saya menemukan ada setitik debu dan sehelai daun, Ibu tambah hukuman kalian. Membersihkan tempat pembuangan sampah yang ada di belakang kantin!"
***
Tettt....Tettt....Tett....Suara bel istirahat berbunyi. Siswa-siswi SMA Gemilang berhamburan keluar kelas dan segera menyerbu kantin.
"Mau ke kantin ga Sa?" tanya Sherly menoleh pada Sasa yang duduk di sebelahnya.
"Ga deh, gue mau ke perpus aja. Mau minjem buku cetak matematika, soalnya habis ini kan pak Tarno yang ngajar,gue ga mau ya dihukum gegara ga punya buku," jawab Sasa sembari mengumpulkan buku tulisnya,lalu memasukkannya ke dalam tas.
Sherly menghela nafas. "Yaudah gue ikut deh."
Mereka pun keluar kelas menuju ke perpustakaan, koridor menuju perpustakaan agak sepi karena hampir semua siswa sedang berada dikantin sekolah untuk mengisi perut mereka masing-masing."Lo cari bukunya sendiri aja ya Sa,gue mau baca novel nih keknya seru," ujar Sherly setelah mereka sampai di perpustakaan.
"Hemm" jawab Sasa sambil berlalu.
"Nahh ini buku nya" ucap Sasa senang setelah menemukan buku yg dicari nya.
Karna terlalu asyik membuka-buka buku, Sasa tidak sadar dan akhirnya....
Bugh.....!!
"Aww.." rintih Sasa, Buku yg di pegangnya pun terjatuh.
"Sorry... sorry...gue ga sengaja," ujar sang cowok seraya mengambil buku yang terjatuh tersebut kepada pemiliknya.
Yap! Cowok itu adalah Cakra Cipta Bamantara si badboy cap kapak yang telah mengencani ratusan wanita.
"Ishh kalo jalan pake mattt..."
Deg!
'itu kan si es batu yg kmrn gue temuin di cafe'
"Sasa.."
"Kenapa?!"
"Sa.. gue minta maaf ya kemaren..." belum sempat menyelesaikan ucapannya. Sasa sudah terlebih dahulu memotong kalimatnya.
"Gue duluan bye!!"Sasa yg terlalu dongkol memilih pergi, dia tak mau lagi berurusan dengan cowok yg memiliki sifat sedingin dan sekeras es itu.
"Dasar ga jelas!es batu,katanya ga kenal! Tau tau sok kenal!"gerutu Sasa sepanjang jalan menuju sherly.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy is a Hacker (Completed)
Teen Fiction[Sudah terbit di Laskar Publisher, novel masih bisa di pesan lewat Shopee, link ada di bio profil.] Ini bukan kisah cinta biasa. Ini adalah kisah cinta Clarissa Nazela Askara, gadis berparas cantik yang menderita kleptomania. Tentang Candra Clovis B...