Happy Reading and Enjoy
Nessie terkejut saat mendapati Brad sudah duduk diatas kursi malas disamping kolam. Ia langsung menenggelamkan dirinya sampai sebatas leher, setidaknya riak air kolam masih mengaburkan siluet tubuhnya.
"Kenapa balik?" tanya Nessie seraya bergerak ke tepi kolam secara perlahan. Ia hanya ingin menutupi tubuhnya, setidaknya dinding kolam sedikit membantunya.
Nessie memang pernah hanya mengenakan bikini didepan Brad, tapi ada Kiki dan Prass disekitar mereka. Tidak hanga berdua seperti ini.
Apalagi, beberapa bulan belakangan Nessie mendapati angka timbangannya naik, walaupun hanya 4 kilo gram, tapi terlihat jelas bagaimana beberapa bagian tubuhnya melebar. Ditambah, ia sudah cukup lama tidak ikut Brad olahraga, membuat Nessie semakin tidak percaya diri didepan Brad.
"Nggak jadi ketemu, kayanya nanti malam atau besok," Brad menghisap kembali filter rokok ditangannya, dan menghembuskan asap secara perlahan.
Matanya masih memantau Nessie yang beberapa kali bergerak tidak nyaman. Tapi, who's care? Hanya ada mereka berdua disini, dan Brad pernah melihat Nessie telanjang sepenuhnya.
"Tolong ambilin handuk dong..." rengek Nessie pelan sambil menunjuk handuk yang tergeletal dibelakang tubuh Brad yang sedang duduk.
Brad menaikkan alisnya, rasanya ingin menggoda wanita itu, tapi tidak tega.
Akhirnya, Brad mengambilkan handuk dan mengulurkan pada Nessie.
"Balik badan bentar." Brad mengangguk dan membalik tubuhnya seraya kembali ke tempat duduknya.
Terdengar suara air yang bergerak, lalu langkah basah yang mendekat. Brad tau, kalau dirinya sudah boleh berbalik badan.
"Kenapa sih masih malu aja? Udah berapa kali gue liat lo cuma pakai bikini?" tanya Brad sambil mendecak pelan.
Nessie menghempaskan pantatnya diatas kursi malas yang satu lagi.
Ia menaikkan kakinya dan segera mengubah posisi handuknya agar tampak menyelimuti bagian tubuhnya."Gue naik 4 kilo, malu kali..."
"Ya elah... Lagian, kenapa sekarang malah nggak mau olahraga?" tanya Brad pada Nessie, "Bukannya dokter bilang supaya sering olahraga sama makan sehat?"
Nessie mengangguk, saat kuliah, postur tubuhnya jauh lebih besar dari ini, walaupun tetap terlihat masih normal saja, tapi Nessie merasa ada yang salah dengan dirinya.
Semua itu diperparah dengan sakit perut yang luar biasa saat menstruasi, dokter memang mengatakan kalau rahimnya baik- baik saja dan hanya disarankan untuk olahraga juga makan makanan yang jauh lebih sehat.
Beberapa tahun belakangan Nessie menjalani itu, sampai beberapa bulan terakhir ia tidak lagi merasa termotivasi.
Mungkin karena sakit perut saat datang bulan itu sudah tidak ada, dan berat badannya sudah mendekati ideal.
"Nggak ada target lagi kali... Nggak tau deh, males aja rasanya." Brad kembali berdecak dan mematikan bara rokoknya dengan ujung sendal yang dia kenakan.
"Lo gendutan sekarang, sumpah!" Nessie mendelik menatap Brad garang.
"Sekarang udah termotivasi belum?" tanya Brad menatap Nessie geli. Wanita itu hanya mendengus dan mengerucutkan bibirnya saat tau Brad hanya menggodanya.
"Healty life itu buat selamanya, Nes. Lo nggak bisa ngejalanin 'diet' cuma karena ada motivasi doang."
"Ya lo... Hoby ngegym, tapi masih ngerokok, gimana, hayo..."
"Ya... Gimana... Udah kecanduan. Tapi gue mau berhenti sih kalau nanti ada yang lebih bikin kecanduan lagi selain rokok." Nessie menaikkan alisnya.
"Lo mau ngobat?" tanya Nessie sengit. Kalau merokok, Nessie tidak akan mempermasalahlan hal itu. Toh ia juga sesekali mencicipi batangan nikotin itu walaupun nggak sampai kecanduan.
"Bukan... Yang lebih sehat dan..."
"Dan?"
"Ya... Bikin happy lah."
"Contohnya?"
"Ciuman."
***
Damn! Ucapan Brad beberapa saat lalu masih terngiang dikepalanya. Apa ciuman benar-benar bikin kecanduan?
Nessie tidak pernah mendapati orang-orang disekitarnya memiliki candu akan ciuman. Ciuman yang dimaksud itu ciuman bibir kan? Bagaimana kalau pasangan kita sedang jauh? Atau parahnya LDR'an.
Nessie menggeleng pelan.
Ia membawa segelas jus yang baru saja dikeluarkan dari lemari pendingin. Sebelum menuju villa pagi tadi, ia dan Brad memilih mampir terlebih dahulu dimini market, membeli beberapa cemilan dan minuman untuk mereka berdua.
Brad akhirnya memilih ikutan sunbathing, menemani Nessie dan mengobrol tentang hal-hal remeh.
Nessie mengenakan kaos milik Brad yang kebesaran di tubuhnya.
"Emang ada ya candu yang kaya gitu?" Brad melepaskan kacamatanya dan melirik Nessie yang baru saja muncul dari pintu kaca yang terbuka lebar.
Kaki telanjang, paha sekal yang hanya tertutup setengah, dan kaos kebesarannya yang menutupi bagian-bagian tubuh Nessie, membuatnya hampir saja menerjang wanita itu. Brad sudah menahannya sejak tadi. Tapi kenapa Nessie tanpa sadar kembali mendobrak pintu pertahanannya, hanya dengan menanyakan hal konyol yang ia lontarkan.
"Masa lo nggak tau..."
Sudah terlanjur, Brad sekalian saja menggoda wanita itu.
"Gue baru tau dari lo malah." Nessie menaruh nampan yang diatasnya terdapat dua gelas jus yang ia bawa dari dapur.
"Lo emang waktu pacaran nggak pernah ciuman sampai kecanduan gitu?" kini, Brad berubah serius. Ia menatap wajah Nessie yang bersemu merah dan menggeleng pelan.
"Lo kok tanyanya gitu sih," decak Nessie yang melengos dan mengambil gelasnya untuk mengalihkan rasa malu dan gugup yang tiba-tiba menyerangnya.
"Ya kan kita udah dewasa... Udah mau kepala 3 kali masa..." spontan Brad menoleh, dengan wajah tegang dia berujar, "Jangan bilang lo nggak pernah, minimal 'make out' selama pacaran sama Prass?"
-----
Sorry kalau ada typo.
Semoga kalian suka part ini.Love, Bella PU
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomanceBanyak temannya yang mengatakan kalau dia bodoh, dia tidak peduli, mereka hanya tidak tau rasanya kehilangan berkali-kali. . . .