Nessie menengadahkan kepalanya, matanya sudah agak sedikit berat. Ia memperbaiki posisi kacamatanya dan bangkit dari posisi jongkok.
Ia sedang menjahit beberapa bagian kebaya pertunangan milik Kiki yang seharusnya sudah jadi. Hari ini seharusnya dirinya berada dirumah produksi seharian. Namun, karena ada hal yang tidak terduga dan membuatnya sedikit sakit, Nessie terpaksa harus menunda kegiatannya seharian ini.
Ia melihat jam dinding dan mendapati waktu hampir pukul 10 malam, sudah lama sekali ia disini, sendirian. Suara Brad juga sudah tidak lagi terdengar, padahal beberapa jam yang lalu, Brad masih terdengar beberapa kali mengumpat karena sedang bermain game. Tapi kini sepi, senyap, seolah tidak ada orang lain dirumah ini.
Nessie menuju ruang tamu, dimana Brad ia tinggal terakhir kali.
Phonsel pria itu tergeletak diatas lantai, satu tangan Brad terkulai menggantung ditepi sofa, dan tubuhnya tertelungkup diatas sofa yang cukup besar dan cukup menampung tubuh besarnya.
Nessie berjongkok mengambil phonsel Brad dan menaruhnya diatas meja.
"Hei..." panggilnya, Nessie mengarahkan tangannya, menyisir rambut Brad gang sudah lebih panjang dadi biasanya.
Brad mengerjapkan matanya pelan dan mendapati tunangannya berjongkok didepannya. Ia segera bangkit dan menoleh kearah jam diniding. Brad ketiduran!
"Niatnya mau nemenin kamu malah akunya yang ketiduran," keluhnya kecil seraya mengacak pelan rambutnya.
"Nggak papa, tidur dikamar aja sana, aku masih harus nyelesein dikit lagi." perintah Nessie langsung dijawab gelengan oleh Brad, ia segera bangkit dan mengusap wajahnya agar kesadarannya kembali sepenuhnya.
"Ayo... Aku temani, aku mau lihat kamu kerja." Karena Brad sudah beranjak dan menarik pelan tangannya, Nessie akhirnya memilih ikut dan kembali ke tempat kerjanya.
Beberapa barang terlihat berantakan, potongan kain tersebar dibebedapa tempat, ditengah ruangan, terdapat sebuah manekin yang dibalut kebaya berwana krem yang cantik walaupun terlihat lebih sederhana dari yang pernah dia lihat.
Brad menyentuh payet kebaya yang telah terpasang dengan sempurna, jarang-jarang dia melihat karya Nessie secara langsung seperti ini, biasanya hanya dalam bentuk sketsa.
"Bagus."
"Iyalah, udah sana duduk aja, aku mau nyelesein ini sedikit," ujar Nessie seraya menunjuk bagian bawah kebaya yang dimatanya itu sudah sempurna, ia tidak cukup paham dan akhirnya hanya menggedikkan bahu dan duduk disalah satu kursi, memperhatikan Nessie yang kembali memakai kacamatanya.
Brad baru menyadari kalau Nessie hanya menggunakan crop top dan hotpants. Sewaktu berangkat, Brad melihat Nessie menggunakan jaket, jadi ia tidak tau kalau Nessie hanya menggunakan crop top didalamnya.
"Kamu biasanya cuma pakai gini kalau kerja?" tanya Brad seraya beranjak dari kursinya. Ia mendekat mearah Nessie agar melihat wanita itu dengan jarak yang lebih dekat.
"Pakai apa?" tanya wanita itu tanpa menoleh.
"Pakai sexy gini."
Akhirnya, Nessie memecah fokusnya dan menoleh kearah Brad. Keningnya berkerut kecil, lalu menunduk melihat pakaiannya sendiri.
"Kenapa emang?"
"Ya kan kamu punya karyawan... Keenakan..."
"Karyawan aku cewek semua, nggak usah bawel ya kamu!" potong Nessie cepat seraya menggerutu pelan.
"Tapikan..."
"Brad, aku harus nyelesein ini dulu, kamu kalau bawel mending pulang aja dulu."
***
Entah berapa lama waktu sudah berlalu, Nessie akhirnya mampu tersenyum puas setelah melihat karyanya sendiri. Ia sangat jarang membuat kebaya, karena sekarang, banyak orang yang lebih memilih menggunakan gaun untuk pertunangan atau pernikahan mereka.
Ia melirik Brad yang sedang cemberut duduk disalah satu kursi dan melipat kedua tangannya didepan dada.
Ia menghela nafas pelan, agak sedikit menyesal karena tadi Nessie membentak pelan Brad. Hanya saja, Nessie kadang tidak bisa bekerja kalau ada orang yang mengajaknya berbicara. Ia tidak semultitalent itu.
"Maaf." Nessie berjalan kearah Brad dan memeluk pria itu, "Aku harus konsen kalau kerja."
Karena posisi Brad yang duduk dan Nessie berdiri, kepala Brad berada diantara kedua payudara Nessie, rasanya ingin meneruskan aksi ngambeknya, tapi tidak mau membuang kesempatan.
"Nginep disini yuk..." Ia tau kalau dirumah produksi milik Nessie ini terdapat sebuah kamar yang selalu digunakan Nessie kalau dia sedang lembur dan sudah terlalu lelah untuk pulang.
"Kenapa nginep?" tanya Nessiw bingung, "Ini masih jam 11, nggak kemaleman buat pulang."
"Tapi aku capek..."
"Brad, kita udah janji loh buat nggak..." tawa Brad akhirnya pecah dan teredam diperut Nessie hingga terasa menggelitik.
Brad dengan gemas memeluk Nessie semakin erat.
"Okay, ayo pulang."
"Kamu cuma ngeledek aku yah?"
***
Brad mengambil phonselnya yang tergeletak diatas meja, senyumannya mendadak luntur setelah melihat pesan yang masuk beberapa saat yang lalu.
Sebuah foto muncul, dan Brad segera menghapusnya, takut kalau Nessie mengetahui hal itu.
"Ayo..." gelagapan, Brad langsung mengantongi phonselnya dan tersenyum pada Nessie yang sudah kembali mengenakan jaketnya.
"Sini, biar aku yang nyetir." Nessie menengadahkan tangannya meminta kunci mobil.
"Kenapa?"
"Katanya kamu capek."
-----
Coming soon.
Ditunggu ya guys....Semoga kalian suka part ini.
Love, Bella PU

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomansaBanyak temannya yang mengatakan kalau dia bodoh, dia tidak peduli, mereka hanya tidak tau rasanya kehilangan berkali-kali. . . .