Tidak ada yang baik-baik saja. Nessie menyadari perubahan sikap Brad yang lebih diam dari biasanya, pria itu bahkan hanya menjawab seperlunya jika ditanya.
Ini adalah hal berat, Nessie tau. Ia juga kadang merasa sangat bersalah. Seharusnya ia tetap dirumah dan menjadi salah satu korban pembunuhan itu, bukannya malah liburan bersama sahabat-sahabatnya.
Bedanya, Nessie selalu menuangkan semua itu selama bertahun-tahun. Menangis, menyendiri, sampai akhirnya semua orang panik dan Nessie merasa bersalah telah nembuat khawatir banyak orang.
Sementara Brad, pria itu selalu memendamnya sendiri. Brad tidak pernah menceritakan apapun atau menangis ketika merindukan Mamanya. Nessie paham, saat ini Brad berada dalam posisi amat sangat marah dan sedih. Yang bisa Nessie lakukan hanya menemani pria itu.
"Kamu nggak balik ke ruang kerja?" tanya Brad tanpa menoleh kearah Nessie yang sedang bermanja di bahunya.
"Aku bisa lanjut kerja nanti, kapan lagi bisa berduaan sama kamu bebas tanpa takut ketahuan Kiki kaya gini," ujar Nessie seraya semakin merapatkan tubuhnya kearah Brad.
Brad tertawa kecil, akhirnya... Nessie merasa lega karena Brad sepertinya sudah tidak seemosional kemarin.
"Makasih..."
Nessie mendongak menatap Brad yang sedang menatapnya, "Kenapa tiba-tiba?"
"Aku tau kamu kaya gini karena khawatir sama aku, makasih..."
Nessie mengalungkan lengannya dileher Brad, semakin mendesak dan mendekat hingga akhirnya Brad menaruh tablet kerjanya dan berbalik memeluk Nessie erat.
"Aku kan tunangan kamu, jadi wajar dong kalau aku menghibur kamu yang lagi badmood." Brad mengecup kening Nessie lama dan sekali lagi berbisik terimakasih.
***
Tinggal satu minggu sebelum fashion show yang Nessie adakan, gaun pengantin yang akan menjadi masterpiece sudah selesai, baru saja.
Nessie memandang manekin yang berdiri dengan anggun ditengah ruangan, dibalut dengan gaun pengantih putih dengan segala detail yang rumit namun sangat amat cantik.
Kiki mengetuk pintu ruang kerja Nessie, sudah sejak sore ia tidak melihat wanita itu dan tidak tahan lagi akan ketidakhadiran Nessie.
Sebelum diizinkan masuk, Kiki sudah menekan knop pintu dan melihat ruangan yang berantakan, namun bukan itu yang menarik perhatiannya, melainkan gaun putih yang sangat cantik disana.
"Gue bayar berapapun buat gaun itu, please... Buat gue," sambar Kiki cepat. Ia jatuh cinta pada gaun pengantin yang Nessie ciptakan.
"Ini nggak buat dijual," tolak Nessie tegas.
"Sumpah, gue bayar berapapun, Nes... Please..." Kiki menangkup kedua tangannya didepan dada dan memohon pada Nessie.
Rasanya ingin menangis, ia benar-benar jatuh cinta pada karya Nessie yang satu ini.
"Nggak, ini buat gue nanti..."
"Lo masih lama, lo bisa bikin lagi... Masa sama sahabat sendiri nggak lo kasih Nes..."
Nessie menyeringai kecil, ia melipat tangannya didepan dada, dan memandangi gaun yang berdiri anggun itu. Ia bisa membayangkan bagaimana nanti ia mengenakannya, berjalan menuju Brad yang berdiri di altar dengan gagahnya.
"Ness... Ada yang nggak lo ceritain ke gue? Jangan bilang lo udah ketemu sama jodoh lo." tembak Kiki penasaran saat melihat ekspresi wajah Nessie yang tidak biasa.
"Lo bakal tau seminggu lagi."
***
Wedding fashion show perdana yang dibuat oleh Nessie diselenggarakan secara tertutup, hanya ada 200 tamu yang diundang, dan semua kursi telah penuh.
Nessie sengaja membaginya dalam 2 bagian, tradisional dan modern, karena ia juga banyak nenerima pesanan untuk acara-acara adat tertentu. Walaupun tidak semua wilayah terwakilkan, setidaknya cukup untuk menunjukkan kalau Nessie sangat berbakat.
Setelah penutupan yang disampaikan oleh Nessie, Brad, Kiki dan Alvin yang datang langsung dari semarang sudah menunggu di backstage.
Alvin membawakan sebuket bunga besar, sebagai ucapan selamat darinya dan sang tunangan, dan Brad juga membawa sebuket bunga kesukaan Nessie.
Nessie tampak cantik dan anggun mengenakan gaun sederhana berwarna putih dengan heels 10 cm yang membuatnya semakin tampak mempesona.
"Congrats..." Kiki memeluk Nessie erat, ikut bahagia atas pencapaian yang sudah Nessie dapatkan. Wanita itu pantas mendapatkan semua ini, kebahagiaan dan kesuksesaan yang luar biasa.
"Thank you," jawab Nessie yang terharu, ia beralih ke Alvin yang memberikan bunga untuknya dan menjabat tangannya seraya mengucapkan selamat.
Kini Nessie berhadapan dengan Brad, ia tidak tahan untuk tidak memeluk pria itu, erat sekali hingga terisak pelan. Nessie hanya bahagia, ia terharu, sampai rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
"Congrats, babe... Kamu pantas mendapatkan ini semua..." Brad mengurai pelukan mereka dan tanpa canggung mencium bibir Nessie singkat. Namun berdampak sangat besar karena beberapa orang terdengar terkesiap, bahkan terdengar pekikan dari Kiki yang tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
Kiki belum sempat bertanya saat Nessie dipanggil oleh orang-orang yang ingin mengucapkan selamat, teman-teman, crew yang ikut repot sebulan belakangan, dan model-model yang tadi melenggang di catwalk.
"Lo harus jelasin ke gue tentang apa yang baru saja gue lihat."
----
Sorry kalau aneh, aku nggak terlalu paham sama hal kaya gini.
Semoga kalian tetap suka.
Love, Bella PU
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomansaBanyak temannya yang mengatakan kalau dia bodoh, dia tidak peduli, mereka hanya tidak tau rasanya kehilangan berkali-kali. . . .