7. Awal Yang Baru

1.7K 289 12
                                    

Brad mengetuk pintu kamar Kiki, tanpa menunggu, ia langsung menekan knop pintu dan mendapati Nessie sudah berada di kamar Kiki, berbaring menyamping melihat Kiki yang sedang memasukkan beberapa barang kedalam koper yang berada diatas ranjang.

"Malah cuma tiduran, dibantuin kali," tegur Brad pada Nessie yang hanya tersenyun kecil.

"Udah gue sindir barkali-kali tapi tetep aja nggak mau," ujar Kiki dengan wajah cemberut.

Saat Brad akhirnya ikut rebahan dengan Nessie, bibir Kiki semakin mengerucut tajam, "Lo juga sama aja!" gerutu Kiki sekali lagi.

Dengan kompak, Brad dan Nessie tertawa.

"Berapa lama disana?" tanya Brad yang belum tau akan seberapa lama Kiki di Semarang.

"Satu minggu, gue udah ngajuin cuti dan di ACC, minggu sore gue udah balik kesini lagi."

"Lo nggak langsung tunangan kan? Nggak terima gue kalau lo langsung tunangan, ketemu sama si duda aja belum." Nessie langsung bangkit dan duduk dengan kaki terlipat, menghalangi pandangan Brad yang sedang ikut mengobrol dengan kedua wanita itu.

"Belum lah, gila aja! Gue cuma mau kenalan secara resmi dulu, cocok-cocokan, nerima perjodohan ini bukannya mau langsung nikah kali, ada banyak prinsip yang gue anut dan lo tau itu." Nessie mengangguk menyetujui ucapan Kiki.

Mereka itu mirip, sekalipun unik dengan pemikiran masing-masing, tapi Nessie dan Kiki akan selalu menemukan kesamaan yang membuat mereka tetap bisa bersahabat sampai sekarang.

"Ya udah kalau gitu, gue cuma bisa do'a-in yang baik-baik dari sini."

***

Nessie memeluk Kiki erat. Malam ini Kiki akan pulang ke Semarang dan Nessie juga Brad tengah mengantar wanita itu ke bandara.

"Nggak usah sedih gitu, gue cuma seminggu disana..." Kiki menepuk pelan punggung Nessie yang masih erat memeluknya. 

"Lo emang seminggu, tapi seminggu itu lama," keluh Nessie pelan. 

"Lagian kan ada Brad, gangguin aja dia kalau lo kesepian," kata Kiki yang akhirnya membuat Nessie tertawa. 

Pengumuman keberangkatan terdengar menggema dan mau tidak mau Nessie harus melepaskan Kiki untuk masuk ke pesawat, kembali ke kampung halamannya. 

Saat Kiki sudah tidak lagi terlihat, Nessie berbalik dengan wajah cemberut, menatap Brad yang sejak tadi diam melihat kedua sahabat wanitanya sedang saling melepaskan. Padahal Kiki hanya pergi seminggu dan dijamin akan kembali mengingat pekerjaan Kiki juga disini. 

Brad akhirnya memeluk Nessie singkat. 

"Kiki cuma seminggu, nggak usah lebay!"

***

Nessie baru turun dari kamarnya saat Brad sedang duduk didepan televisi yang menyala. Televisi hanya sebagai pemecah keheningan, sementara Brad sedang mengerjakan sedikit pekerjaannya.

"Sepi..." Nessie menghempaskan tubuhnya disamping Brad yang masih tekun didepan layar macbook'nya.

"Baru juga beberapa jam," balas Brad tanpa menoleh kearah Nessie yang sudah mengambil alih remote tv dan mengganti channel sampai akhirnya dia menyerah.

"Netflix'an aja deh..." gumam Nessie yang sama sekali tidak ditanggapi oleh Brad.

Nessie cemberut menoleh kearah Brad. Sudah Prass pergi, Kiki pulang kampung, dan Brad sibuk.

Dia benar-benar kesepian!

"Ngapain sih?" tanya Nessie sedikit kesal. Dia melongokkan kepalanya dan melihat pekerjaan Brad yang tidak dia paham.

Nessie menyerah, ia kembali terfokus pada layar televisi yang masih menyala. Ia memilih drama korea yang sedang banyak dibicarakan belakangan ini.

"Kenapa sh?" tanya Brad akhirnya.

Dari ekor mata Nessie, ia dapat melihat Brad menutup macbooknya dan menaruh benda pipih itu dimeja samping sofa.

"Prass udah pergi, Kiki pulang kampung, lo sibuk, hampa banget rasanya..."

Nessie menoleh dengan bibir mengerucut, kaki Brad sudah baik keatas pahanya. Nessie memencet ibu jari kaki Brad, dan mengangkatnya untuk dijatuhkan. Tapi Brad dengan segala keisengannya malah menekan kakinya hingga terasa berat.

"Shit... Brad!" pekiknya pelan.

Brad tertawa dan akhirnya menurunkan kakinya.

"Gue besok mau cek apartemen, ikut nggak?" tanya Brad pada Nessie.

Kening Nessie berkerut samar, apartemen?

"Apartemen siapa?" tanya Nessie.

"Gue... Gue pengen beli apartemen, mumpung ada duit buat DP, sekalian invest." Nessie yakin, apartemen bukan sekedar properti untuk investasi. Karena Brad sama dengan dirinya yang memilih membeli beberapa lot saham untuk investasi masa depan.

"Nggak mungkin cuma buat investasi..." decak Nessie yang tidak percaya.

Brad memilih menggedikkan bahunya, matanya kembali pada layar televisi yang menunjukkan adegan kissing. Tapi sama sekali tidak menarik perhatian Nessie.

"Brad..."

"Hari ini, gue sadar. Prass pergi untuk mengejar cintanya, Kiki pulang kampung buat ketemu laki-laki yang mungkin bakal jadi jodohnya, mungkin sebentar lagi masing-masing dari kita bakal ketemu sama jodoh kita." Nessie membulatkan matanya, ia tampak terkejut walaupun sebentar.

Keheningan menyelimuti mereka. Tidak ada yang bersuara selain suara televisi yang menyala.

"Lo bener, tapi sebelum lo ketemu jodoh lo sendiri, nggak usah mikir buat pindah dulu..."

"Nggak bisa, Nes... Gue harus mikir kedepannya gimana, nggak mungkin banget gue bakal numpang selamanya sama lo." Nessie cemberut, walaupun tidak membenarkan ucapan Brad secara gamblang, tapi itu adalah kebenaran yang tidak bisa dikesampingkan. Nessie juga kalau berada diposisi Brad akan berpikir hal yang sama.

"Kecuali..."

"Kecuali?"

"Kecuali, kalau lo mau jadi istri gue."

-----

Hayo lohhhh, gimana nih Ness?

Semoga kalian suka part ini.

Love, Bella PU

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang