Setelah berdebat lumayan panjang, akhirnya keduanya sepakat untuk tidur di kamar utama, kamar yang selama ini Nessie tempati. Mereka baru saja pulang dari hotel setelah 2 hari menginap disana tanpa melakukan apapun.
Brad mendengar gemericik air dari dalam kamar mandi, ia sendiri merebahkan diri di atas ranjang yang beraromakan Nessie. Syukurnya kamar Nessie nggak seperti kamar perempuan pada umumnya, kamar ini sederhana dengan warna yang kalem. Brad jadi nggak terlalu risih untuk tidur disini seterusnya.
Ia sempat memikirkan ingin pindah ke rumah yang dibelinya sendiri atau Apartemen jika Nessie mau. Tapi sepertinya itu bukan ide yang bagus dan Brad nggak mau memaksakan ego dan gengsinya.
Toh juga nanti kalau dia beli rumah lagi, rumah itu akan menjadi milik istrinya sepenuhnya, jadi ya sama saja.
Mungkin jika diperbolehkan, nanti ia akan merenovasi sebagian halaman belakang untuk menambahkan kolam disana. Tapi entah kapan, mungkin tahun depan.
Mata Brad hampir tertutup saat Nessie menegurnya untuk segera mandi, kemudian mereka bisa makan malam dengan Kiki sesuai janji.
"Mandi dulu sana..."
Brad hanya menggerutu pelan sambil membuka mata. Dilihatnya istrinya baru selesai mandi dengan rambut yang basah dan handuk yang nggak bisa menutupi tubuh Nessie yang sedikit berisi.
"Main yuk," ajak Brad seraya menahan Nessie untuk tidak menuju lemari baju terlebih dahulu.
"Kemana? Lepasin dulu, aku mau pakai baju..." Katanya seraya menarik tangannya sendiri. Namun semakin Nessie menarik diri, Brad semakin memegangnya erat tapi nggak begitu menyakitkan.
"Yuk..." Nessie nggak siap saat Brad tiba-tiba menarik tangannya cukup kencang dan langsung merengkuhnya.
Tanpa kata lagi, laki-laki itu menarik lepas handuk yang ukurannya nggak seberapa itu dan melemparnya sembarang. Kini, didepannya Nessie telanjang dengan wajah yang memerah malu.
Walaupun mereka pernah melakukannya duluuuu sekali, tapi Nessie lupa rasanya berdiri telanjang didepan seorang laki-laki seperti ini.
Nessie jujur saja tidak terlalu percaya diri dengan bentuk badannya. Dia memiliki tubuh yang tidak proporsional, bokongnya terlalu besar dan payudaranya pun begitu. Ia merasa kedua asetnya itu terlalu berlebihan, tapi nggak bisa berbuat banyak untuk menutupinya.
"Brad..." Desah Nessie saat pria itu mengecup pelan kulit perut Nessie yang ada didepan wajahnya.
"Hm..." Dia hanya bergumam kecil menanggapi.
"Brad... Kiki nanti nungguin..." ia masih berusaha mengais-ngais kesadarannya sebelum hilang sepenuhnya.
"Dia pasti ngerti," suara suaminya itu terdengar pelan, hingga terasa seperti sebuah gumaman.
Nessie belum sempat merespon saat tiba-tiba Brad membuai puting payudaranya yang sudah mengeras. Nessie tidak siap.
"Brad... Please stop..." Dia tidak pernah tau rasanya akan seperti ini. Bagaimana cara menjelaskannya?
"Kamu yakin?" Kedua tangan Brad masih melingkari pinggangnya, wajahnya mendongak menatap Nessie dengan gairah yang begitu besar. Dia sudah menahan ini, bertahun-tahun dan apa katanya? Stop? Dipikir Brad akan mengikuti kata-kata Nessie begitu saja.
Terselip keraguan di benaknya, tapi Nessie masih memiliki kewarasannya. Kiki mungkin sudah menunggu di bawah untuk mereka makan bersama.
"Habis makan..."
Brad mendengus pelan, bukannya melepas Nessie, Brad malah mengangkat perempuan itu ke atas ranjangnya yang luas hingga menimbulkan pekikan pelan karena Nessie tidak siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomanceBanyak temannya yang mengatakan kalau dia bodoh, dia tidak peduli, mereka hanya tidak tau rasanya kehilangan berkali-kali. . . .