19. Sulit

1.5K 275 5
                                    

Brad menangkup kedua pipi Nessie, melayangkan ciuman lembut yang kian menuntut.

Mereka baru kembali ke villa setelah mengobrol panjang dengan klien Brad yang ternyata masih sangat muda dan sudah memiliki beberapa resort dan villa.

Brad menahan ini sejak 3 jam yang lalu, dan akhirnya dia bisa mencicipi bibir lembut Nessie sekali lagi.

"Jangan bikin kissmark..." lenguh Nessie pada Brad saat pria itu mulai mengecup dan menggigit pelan leher jenjang Nessie yang putih.

"Why? Aku pengen nandain kamu..."

"Aku nggak bisa pakai bikini besok!"

Brad melepaskan ciumannya, menatap Nessie tajam, sementara wanita itu masih terengah dengan tangan yang meremas kedua bisep Brad.

"Jangan sekali-sekali pakai bikini ditempat umum!" Brad tidak suka melihat Nessie mengenakan bikini ditempat umum seperti sebelum-sebelumnya.

Kalau Nessie sama sekali tidak percaya diri karena angga timbangannya, tapi tidak bagi laki-laki mata keranjang. Mungkin termasuk dirinya.

Selama ini Brad tidak pernah berani melarang Nessie maupun Kiki mengenakan bikini kalau sedang liburan, itu hak mereka, tapi tidak kali ini, Nessie adalah miliknya. Tidak ada yang boleh melihat Nessie lebih dari yang seharusnya.

"Kenapa? Selama ini kamu nggak pernah larang aku pakai bikini di pantai." spontan Nessie menggunakan panggilan 'aku-kamu,' padahal selama ini Nessie selalu menggunakan 'lo-gue' dengan Brad.

Nessie meninggalkan Brad untuk masuk kedalam kamarnya sendiri, tapi saat hendak menutup pintu, Brad menahannya dan menarik tangan Nessie masuk kedalam dekapannya.

"Kamu mau aku lamar secara romantis kan? fine, aku turutin supaya kamu jadi milik aku sepenuhnya."

***

Pagi ini Nessie terbangun lebih siang dari biasanya. Ia tidak bisa tidur semalaman karena kembali teringat ucapan Brad. Berapa kali laki-laki itu secara tidak langsung melamarnya setelah hubungannya dengan Prass berakhir? Saat Brad sakit, lalu kemarin... Nessie sudah memikirkan ini, walau harus bergelut dengan dilema berkepanjangan, tapi akhirnya Nessie mendapatkan satu kesimpulan yang jelas.

Dia juga menginginkan Brad.

Bukan karena takut di tinggalkan sekali lagi, tapi ini karena Brad, Nessie tidak dapat memungkiri hal itu lagi.

Dengan hanya mengenakan kaos oblong kebesaran tanpa bra dan hanya mengenakan celana dalam, Nessie keluar dari kamarnya dan mendapati Brad sudah menceburkan diri didalam kolam, dan menikmati floating breakfast yang baru Nessie tau ada fasilitas seperti itu disini.

Uhh... Brad benar-benar memanjakannya.

"Kamu sudah bangun." Itu adalah sebuah pernyataan, Brad membalikkan tubuhnya dan bersandar ditepi kolam dengan kedua tangan yang menyangga kepalanya.

"Hm..." jawab Nessie seraya menguap pelan.

"Ganti baju sana, kita sarapan disini..." mendadak Nessie tersadar sepenuhnya, sarapan didalam kolam terlihat menyenangkan, tapi...

"Aku pakai ini aja deh..." tunjuk Nessie pada kaos yang dia kenakan.

"Yakin? Nggak mau sambil foto-foto gitu?"

***

Breakfast didalam air, dengan makanan-makanan enak juga pemandangan yang memanjakan adalah hal yang tidak biasa.

Brad hanya menghabiskan secangkir kopi miliknya, sementara Nessie memakan buah-buahan yang telah dipotong rapi dan unik.

"Inget nggak sih waktu pertama kita ketemu? Kamu masih culun banget tau nggak, rambut yang diikat pakai karet warna-warni, kecil, kaya anak smp sumpah..." tiba-tiba saja Brad membicarakan masa lalu.

"Aneh banget sih itu, sumpah. Tapi kamu juga nggak ganteng-ganteng amat." walaupun aku malah saat itu jatuh hati sama kamu, imbuh Nessie dalam hatinya.

Dia ingat Brandon, si cowok tengil yang menyebalkan dan suka cari muka. Parahnya, mereka malah satu kelompok saat Masa orientasi waktu itu.

"Nggak ganteng-ganteng amat tapi pernah pacaran sama kakak kelas loh..." kalimat sombongnya membuat Nessie mendengus pelan.

"Pacaran seminggu doang aja bangga, mana jadi pelampiasan doang lagi."

"Sialan." walaupun sambil mengumpat pelan. Brad dan Nessie akhirnya tertawa bersama.

"Nggak nyangka ya kita udah selama ini sahabatan..." saat tawa mereka usai, Brad yang awalnya menatap jauh kearah lautan memutar tubuhnya, bersandar pada tepi kolam dan menatap langit cerah. Nessie mengikuti Brad seraya sesekali menggerakkan kakinya agar tetap terapung diatas air.

"Kaya baru kemarin kita ketemu, lulus, masuk kuliah, liburan pertama sebagai masasiswa, semuanya berlalu tanpa terasa. Bahkan sebentar lagi Kiki mau married sama laki-laki diluar cirle kita."

Brad mengangguk setuju.

"Walaupun amat disayangkan, Prass akhirnya pergi."

Brad terdiam.

Nessie menoleh kearah laki-laki itu, rahang Brad yang terbentuk sempurna dengan jambang tipis-tipis tampak mengeras, tampak sekali tidak terima dengan apa yang Nessie katakan.

"Kenapa lo nggak bisa aja benci sama dia?" tanya Brad dengan suara datarnya. Laki-laki itu berjalan keluar kolam, dan Nessie mengikuti dengan kesusahan karena postur tubuh Brad dan dirinya berbeda jauh.

"Brad..." Nessie menahan laki-laki itu.

Brad tidak menoleh sama sekali walaupun langkahnya tetap berhenti. Akhirnya, Nessie memilih berputar menutari tubuh Brad dan berdiri satu tangga diatas Brad berdiri.

Kini mata mereka saling berbadapan. Sama-sama saling memandang, bedanya pandangan Brad tampak tajam, sementara Nessie tampak sendu.

"Aku ingin benci dengan Prass, seperti yang kamu mau, tapi... Tapi, dia ada disebagian besar hidupku. Segala kebaikannya nggak bisa aku hapus dari ingatanku. Dan kamu tau aku sangat sulit membenci seseorang." Nessie menundukkan kepalanya.

Rasanya memang sangat bodoh, tapi mau bagaimana lagi.

"Okay."

----

Semoga kalian suka part ini.

Love, Bella PU

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang