Sweet Monster
V I E L❤️❤️
“Detak jantung pasien melemah dok..”
Elang mematung saat mendengar ucapan suster ketika hendak memasuki ruang inap Violet sambil menjelaskan pada dokter yang menangani Violet.
Baru saja Elang datang dari kantin rumah sakit untuk membeli makanan untuk dirinya. Ya karena nasihat dari Atha agar menjaga kesehatannya supaya ia bisa terus fit saat menjaga Violet_ Elang menerima itu.
Elang langsung berlari ke ruang inap Violet tak memperdulikan makanan yang ia jatuhkan, toh rumah sakit ini milik keluarga Mahatma. Yang ada dipikiran Elang saat ini hanyalah satu yaitu Violet.
“minggir gue mau liat keadaan Olet.” Ucap Elang geram karena beberapa perawat menahan nya.
“Maaf mas tidak boleh, tolong ikuti prosedur rumah sakit.” Ucap Perawat tersebut mencoba menjelaskan pada Elang sambil menahan Elang agar tidak masuk karena tenaga Elang cukup besar.
“bodoh Violet butuh gue bego.” Bentak Elang dengan suara yang meninggi membuat tiga perawat yang menahan Elang bergidik ngeri.
“MINGGIR LOE.” bentak Elang sekali lagi membuat Elang menjadi perhatian di koridor ruang inap Violet.
“maaf pak tida bisa..
“Loe minggir atau loe mati.” Ucap Elang.
“eh ada apa ini?” tanya Atha yang baru saja datang bersama Xavier, kenzi dan kenzo dengan masih menggunakan seragam sekolah mereka.
“kondisi pasien drop, dokter sedang menangani nya tapi mas ini kekeuh mau masuk_ hal ini sudah menyalahi prosedur rumah sakit.” jelas salah satu perawat tersebut.
“terserah gue mau masuk apa enggak, ini rumah sakit punya gue. Gue bisa aja pecat loe sekarang juga.” Ucap Elang menggebu-gebu.
“Tenang lang.” Ucap Xavier menenangkan Elang.
“dokter butuh fokus buat nanganin Violet.” Jelas Xavier.
“Gi-gimana ka-kalau Violet ninggalin gue.” Ucap Elang berbarengan dengan air mata yang baru saja jatuh dari mata Elang.
ke-empat sahabat nya pun tertegun melihat betapa hancur nya Elang saat ini. Elang tidak pernah membagi kesedihannya, bahkan sekalipun dengan sahabat nya. Tapi kali ini mereka benar-benar melihat sisi lain Elang, sisi yang begitu rapuh.
“gu-gue takut di ninggali gue..” lirih Elang sambil menunduk menatap lantai putih rumah sakit.
“gu-gue takut.” lirih Elang.
V I E L
Elang dan juga ke-empat sahabat nya menunggu dengan perasaan cemas, pasal nya dokter yang menangani Violet belum juga keluar. bahkan disini sudah ada Kalila dan juga Balqis.
Elang kadang tak bisa mengendalikan emosi nya, beberapa kali ia memukul tembok rumah sakit sampai buku-buku tangan nya mengeluarkana darah. Hingga Damian juga turut datang untuk menenangkan putra tunggal nya itu dan meninggalkan perkerjaan nya begitu saja saat setelah mendapat kabar dari Atha.
Hingga seseorang laki-laki ber-jas putih itu keluar dari ruangan tersebut membuat Elang dan yang lainnya menghampiri orang ber-name tag Dokter Gavin.
“Gimana keadaan cewek gue?” tanya Elang buru-buru.
“Keadaan pasien tadi benar-benar kritis sampai hampir saja kehilangan detak jantung nya.” Ucap dokter tersebut membuat Elang mengepalkan tangannya. hampir saja Elang akan memukul orang di hadapannya ini kalau saja Dokter gavin tidak melanjutkan perkataannya.
“tapi tuhan memberikan kesempatan untuk pasien, pasien sudah melewati masa-masa kritis nya.” Ucap dokter tersebut dengan senyum bahagia melihat kelegaan dari keluarga pasiennya.
“sekarang tinggal menunggu pasien sadar saja.”Ucapp dokter tersebut.
“apa boleh kita melihatnya dok?” tanya Damian.
“Boleh tapi saya sarankan bergantian saja karena pasien baru saja lewat dari masa-masa kritis nya.” jelas dokter tersebut.
“kalau tidak ada yang di tanyakan lagi saya permisi kalau pasien sudah sadar segera panggil saya.” pamit dokter tersebut.
“baik terimakasih dok.” Ucap Damian lalu dokter yang menangani Violet pergi dari hadapan mereka.
Elang pun langsung memasuki ruang inap Violet,Damian dan sahabat Elang membiarkan saja karena mereka juga tidak tega saat melihat keadaan Elang akhir-akhir ini.
V I E L
Elang tersenyum lega walaupun beberapa tetes air mata jatuh membasahi pipinya. Elang menarik kursi di sebelah ranjang Violet dan kemudian duduk di situ.
Senyum Elang tak pernah luntur saat mendekat kearah Violet dan mengecup kedua pipi Violet, kedua mata Violet dan mengecup kening Violet lama.
Tangan Elang menggengam tangan Violet dan mengelus nya dengan lembut sambil mata nya terus menatap mata Violet yang masih terpejam.
Elang sangat lega saat mendengar ucapan dokter yang merawat Violet, tadi Elang hampir saja berpikir akan mengakhiri hidup nya tapi Elang sadar Violet membutuhkan dirinya. dan benar gadis nya tidak akan meninggalkan Elang tanpa se-izin nya.
“makasih..” lirih Elang terus menatap mata gadis nya yang masih terpejam itu, tangan kirinya di gunakan untuk menggengam tangan Violet dan tangan kanan nya di gunakan untuk mengelus rambut Hitam milik Violet.
“Makasih..
untuk tetap tinggal..”cup
Elang mengecup kening Violet sangat lama bertepatan dengan luruhnya air mata yang keluar dari pelupuk mata Elang.
Eyooooooo Author Update 🤯
Deg-deg kan gak guys?😂😂
Udah pada siap tisue gak nih ???Gimana menurut kalian buat chapter kali ini guys ???
Comment !!!
Comment, Kasih semangat buat Bang Elang😭
Seperti biasa Vote dulu sebelum next tekan bintang di pojok bawah ⭐ Okay 😉 gampang kan.
Share Juga cerita ini ke temen-temen kalian siapa tau mereka juga suka.
Sambil menunggu update selanjutnya kalian bisa baca cerita Author lainnya yang gak kalah menariknya 😉
•Galaksi Angkasa Langit
•HAIDAR (Sequel Galaksi Angkasa Langit)
•Altha (seri 1)
•Te Amo Ata (Seri 2)
•INFINITE (Seri 3)
•Almost Is Never Enough
•Destiny
•HAZEL
•Sepenggal kata (just Quotes).Okay sampai jumpa di hari Rabu😉
Tetap jaga kesehatan kalian guys dan semangat selalu 💪🏻💪🏻
SEMANGAT 🔥🔥🔥🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Monster [VIEL]
RomanceEntah beruntung atau malah ancaman berada di dekat dia. Violet Ivy Azalea dia adalah gadis biasa seperti umum-nya, begitu pun juga kehidupannya. tapi semua itu berubah ketika ia bertemu dengan cowo yang mengklaim dia sebagai miliknya. Elang Zavie...