[31/10/20] 02. FUTSAL, HEADSET & BROWNIES

364 88 324
                                    

Alhamdulillah part 2 sudah up
Mohon vote & komen di setiap baris ya karena mengingat ini adalah kompetisi💕

Mau keppo:

1. Makanan kesukaan?

2. Minuman kesukaan?

Sudah?
Selamat membaca😻

•••

02. FUTSAL, HEADSET & BROWNIES

Ardi kini tengah duduk di pinggir lapangan gor yang sudah Ia dan tim futsal SMA APOLLO jadikan tempat biasa untuk langganan latihan futsal.

Aktivitasnya yang tengah meminum air mineral dan jangan lupakan keringat yang membasahi pelipis hingga lehernya, membuat aura hot selalu terpancar dari seorang Ardi.

Rahang yang tajam dan tegas, jakun yang bergerak naik turun, dan kulit yang begitu mulus menjadikan keringat yang begitu deras mengalir dengan cepat.

Rean tiba dan duduk di samping Ardi. Ikut memandang arah depan melihat Joss dan Kevin tengah menyundul-nyundul bola. "Gimana tadi nganterin Zia nya? Hahaha."

Ardi hanya melempar tatapan malas pada Rean. "Diem ah."

Rean terkekeh. "Kenapa sih lo jadi orang cuek gini?"

"Gue ya gue. Bukan orang lain."

"Eits, nggak gitu," sergah Rean cepat. "Maksudnya, ya kenapa lo bisa sedingin itu sama semua orang?"

"Emangnya gue dingin banget sama lo bertiga?" tanya Ardi pada Rean.

Rean mengerutkan dahi sejenak lalu menggelengkan kepala. "Nggak juga sih."

Ardi menghembuskan nafas. "Heem."

Rean memutar bola matanya. "Hadeh, ngomong sama lo udah kayak ngomong sama tembok."

Joss yang mendengar itu pun ikut tertawa sambil terus menyundul bola. "Mphahaha! Muka tembok dia!"

"Berisik," sahut Ardi.

"Jangan gitu lu," sahut Kevin pada Joss. "Di pites beneran sama Ardi gak gue tolongin lu ntar."

Joss berhenti menyundul bola degan Kevin membuat bola itu memantul jauh ke belakang Joss. "Yeu dasar gak guna."

"Apa nya yang gak guna?" tanya Kevin.

"Kambing. Elu lah!"

"Ngapain kambing dibawa-bawa, keselek itu ntar kambing di rumah kakek lo," sahut Kevin lagi.

"Kambingnya nggak kenal gue ini," kata Joss.

"Ngapa jadi bahas kambing sih?" protes Rean yang masih setia di samping Ardi.

"Emang nggak waras dia tuh," ujar Kevin menunjuk Joss.

Joss menggelengkan kepala, berlagak seperti guru. "Udah, ayo pulang ayo. Bodohmu sudah kelewat batas. Nanti yang di Atas malu punya hamba kayak kamu. Ck, ck."

Rean ngakak di tempatnya. "Gila lo Joss! Lo nyuruh Kevin mati gitu? Hahaha! Parah!"

Kevin menjiwir telinga Joss. "Gue rela ya pura-pura bodoh demi temen-temen gue ketawa. Eh lo malah anggep gue bodoh beneran!"

PHOENIX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang