Buset dah aku ngetik buru2 banget
Ampe kuat bobo sambil ngetik😭
Beneran deh gak boong😭Masa nama Mahar (tokoh di lapak aku yang satunya) bisa tbtb ke typing disini😭 kan aneh. Kuat mimpi aku😭
Parah si🙏😭
Yaudah yaa weh hargai aku, aku sampai kayak gini lho.Selamat membaca😎
•••
21. BIMBANG
"Aku tidak benar-benar mundur dan tidak benar-benar benci."
"AREYN! BERHENTI!"
Areyn terlonjak kaget. Badannya refleks mundur ke belakang ketika lontaran suara bariton menggema di sebuah ruangan yang tengah penuh laknat ini. Areyn menghempas silet itu ke udara, jatuh ke sembarang arah di lantai.
Areyn menatap Ardi dengan cemas, sorot matanya begitu tajam-- yang belum pernah Areyn lihat sebelumnya. Sial, Areyn sudah kepergok oleh Ardi melakukan perbuatan yang sangat fatal, pada Zia pula.
Ardi membiarkan Areyn berdiri mematung tak bersuara. Dia melirik Zia, yang kini tengah menangis tersedu menahan sakit, darah segarnya sudah jatuh deras di lantai, tepat di belakang bangku yang Ia duduki karena tangannya masih ada diikat di belakang.
Ardi menggelengkan kepala, sedikit prihatin. Kesal dengan Areyn, dan menganggap Areyn sudah gila dengan apa yang Ia perbuat. Benar-benar gila. Kini Ia nampak sudah seperti berubah profesi, menjadi psikopat.
Ardi mendekat berdiri di hadapan Areyn, tepat di belakang bangku Zia. Mata elangnya menghunus tajam dua bola mata Areyn yang kini tengah menatapnya dengan angkuh. Bukannya ketakutan, justru Ia malah menunjukkan diri.
Ardi memiringkan kepalanya ke kanan, menghembus nafas pelan di depan wajah Areyn. Berusaha memberi ketegangan supaya perempuan itu menciut. Namun nihil, tidak sama sekali.
"Cari masalah?"
"Buat gue marah?"
"Mau cari perhatian gue?"
Tiga pertanyaan dari rahang Ardi sudah terlontar. Namun perempuan di hadapannya kini malah semakin memasang raut wajah santai, tak ada rasa takut sama sekali. Benar-benar menantang Ardi dan membangunkan singa tidur.
"Lo kira lo keren?"
"Lo pikir lo hebat, setelah ngelakuin kayak gini?"
"Lo pikir gue bakal langsung peduli sama lo?"
"You think I'll empathize with you right away?"
Ardi menggeleng. "Will never, Areyn Nasution."
Areyn membelalakkan matanya. Apa kata Ardi? Dia tidak akan pernah peduli padanya? Oh, tidak akan. Areyn tetaplah Areyn. Ia akan melalukan apa saja, menghalalkan yang haram demi mendapatkan Ardi dari Zia.
Areyn menggertakkan giginya. "Jadi, lo lebih pilih dia daripada gue, gitu?!"
Ardi menyeringai tipis. "Harus banget gue kasih tau lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOENIX [TERBIT]
Teen FictionNovel sudah terbit di @azaleaspublisher [THE WINNER OF WWC2020] SEBAGIAN PART DI UNPUBLISH !!! [ TEENFICT - ROMANCE - HUMOR ] WARNING: Cerita ini tidak se-klise yang kalian bayangkan! Mengandung keuwuan yang 'nggak ngotak'. Ah iya, BANYAK HUMORNYA! ...