SAYA JANJI MEMUTAR MULMED DI ATAS!
Buruan puter!Selama ini aku nggak pernah kasih mulmed kan? Jadi, kalau aku ngasih berarti ada sangkut pautnya sama cerita.
Tolong puter mulmednya, aku yakin kamu bakal ikutan tergores membaca
part ini + mulmed.Sumpah sih aku bengek banget baca semua komentar di part 14 kemarin😭✌
Selamat membaca😀
•••
15. PERNAH MELAYANG NAMUN DIJATUHKAN LAGI
"Kau membuatku seakan meninggi ke angkasa, namun diwaktu yang bersamaan kau menjatuhkanku sejatuh-jatuhnya ke dasar jurang."
Ardi dan Zia refleks menjauhkan wajahnya saat mendengar suara ketukan juga bel pintu yang bunyi bersamaan. Lalu Ardi segera bangkit dan membuka pintu.
"ARDI AKU KANGEN!!!!"
Areyn jatuh memeluknya di ambang pintu dengan tiba-tiba. Sangat erat. Zia yang ada di dalam dapat melihat kedua orang itu, Ia tersenyum getir. Dan Areyn, membelalakkan mata terkejut ketika matanya terbuka melihat ada Zia di dalam ruangan Ardi.
"KAMU?! KAMU NGAPAIN DISINI?!"
Zia tersenyum rileks, bersikap biasa saja. "Main aja kok."
Areyn melepas pelukannya dengan mendorong pelan Ardi lalu mendekat pada Zia. Areyn menarik topi yang Zia pegang dan melemparnya ke sembarang arah. Zia tidak memberontak, Ia yakin Ardi pasti akan melindunginya.
"Ada keberanian apa lo kesini?!" sentak Areyn.
Zia mengedikkan bahu. "Biasa aja tuh."
Areyn tambah jengkel. "Lo siapanya Ardi sih?! Sampai berani kayak gini?!"
Zia bergumam. "Mungkin calon pacar?"
Areyn menggertakkan giginya. "Dasar perusak hubungan! Lo sengaja ya ngerusak gue sama Ardi?! Iya?!"
Ardi yang berdiri tak jauh dari kedua perempuan tersebut hanya menonton dengan diam. Ia akan melerai nanti ketika keduanya sudah melewati batas wajar.
"Jaga mulut lo Reyn! Gue bukan PHO asal lo tau! Lagian, gue tanya ya ke lo. Lo itu emang pacarnya Ardi, hah?! Sampai lo ngaku-ngaku kayak begitu?!"
Areyn ingin menjawabnya, namun Ardi menjawab pertanyaan Zia terlebih dulu. "Iya, Areyn pacar gue."
Zia tersentak diam. Refleks tangannya melepas cengkraman dari pergelengan tangan Areyn yang hendak menamparnya tadi. Mata Zia berkaca-kaca. Lalu jika Ardi memang sudah berpacaran dengan Areyn, apa maksud dari ucapan-ucapan manis tadi?
"Areyn pacar gue," tegas Ardi sekali lagi.
"Ar?" Tegur Zia pada Ardi. "Kamu bohong kan?"
Ardi menggeleng. "Siapa yang bercanda?"
Zia menitikkan air mata ke pipi. "Terus maksud kamu tadi apa, Ar?" Ujar Zia lirih. "Maksud kamu apa ngomong kayak tadi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOENIX [TERBIT]
Teen FictionNovel sudah terbit di @azaleaspublisher [THE WINNER OF WWC2020] SEBAGIAN PART DI UNPUBLISH !!! [ TEENFICT - ROMANCE - HUMOR ] WARNING: Cerita ini tidak se-klise yang kalian bayangkan! Mengandung keuwuan yang 'nggak ngotak'. Ah iya, BANYAK HUMORNYA! ...