[07/12/20] 33. I CAN'T LEAVE TO YOU

92 22 199
                                    

UPDATE!!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!!
PART KEMARIN DIKIT HIKS, NGGAK SERU YA??

Udah pada libur sekolah belum?

Siap baper lagi yaa di part ini??

Selamat membaca🔥

•••

33. I CAN'T LEAVE TO YOU

"Tak pernah terpikirkan sedikitpun untuk meninggalkanmu. Percayalah padaku."
─Ardinata Renal Atmanegara
& Zia Reyta Iskandar

Jalanan kota Bekasi ramai lancar. Cuaca cerah dengan awan putih biru dan matahari yang cukup terik. Para pedagang kaki lima yang berjejer teratur nan rapih juga bersih terjamin pun ikut meramaikan sisi kanan dan kiri jalan.

Ketiga lelaki kecuali Ardi kini sedang berada di dalam mobil menuju apart temannya itu. Katanya, keadaannya sedang tidak baik-baik saja. Maka dari itulah mereka semua datang untuk menjenguk kawannya.

"Ardi sakit apaan dah?" ujar Joss yang tengah menyetir mobil. Matanya berpindah antara jalan yang ada di hadapannya dan juga spion.

"Nggak tau. Dia bilang tadi pagi batuk-batuk," ucap Rean seraya menatap gawai.

"Bini nya kemana yak?" celetuk Kevin di jok belakang membuat Rean menoleh.

"Lu kira Ardi udah nikah," sungut Rean.

"Bentar lagi bro," ucap Kevin. "Doain ye moga Ardi ama Zia. Bukan Areyn. Dah gak sudi gue."

Aminin dong....

Joss tertawa. "Embat ae Pin biar nggak deket-deket Ardi.

Kevin bergidik ngeri. "Ogah amat gue sama nenek lampir sejenis Areyn."

"Kalau orangnya ada disini mungkin rambut lo udah dijambak Pin daritadi," ujar Rean.

"Gue jambak balik, muah," ucap Kevin menggelikan. "Eh Joss kok lo tumben ganteng sih?"

Joss mendelik tak suka. "Jijik kampret lo ngomong ganteng ke gue. Kelainan lo."

"Anjir," sungut Kevin. "Yaudah gue ganti. Joss, kok lo tumben jelek sih?"

"BERARTI BIASANYA GUE GANTENG DONG!! BAHAHAHAHAH!" tawa Joss menggelegar. Dia lupa sedang menyetir hingga laju mobilnya mendadak oleng.

"Joss!" teriak Rean. "Lu lagi nyetir goblok jangan ketawa!"

"Oh iya lupa duh."

"Dasar lo ah," ucap Kevin.

"Gue jadi penasaran, semalem si Ardi sukses apa nggak ya?" gumam Rean seraya menatap jalan di depannya.

Kepala Kevin menyelip di antara jok Rean dan Joss. "Hah? Apa? Apa?"

"Heh resek lu," sungut Joss. Kevin hanya menyengir tak berdosa.

"Gue penasaran aja gitu semalem Papa nya si Ardi percaya apa nggak sama berkas itu," ulang Rean.

Kevin manggut-manggut. "Pasti berhasil gue yakin. Ardi kan pinter weh. Iya kagak?"

PHOENIX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang