[27/11/20] 27. MY GOOD GIRL

114 30 183
                                    

YEY UPDATE💙🔥
guys, kalau semisal kamu follow ig Ardi, aku yakin deh kamu liat banyak keuwuan disana pas kemarin habis resmi ama Zia. Yang nggak follow jadi nggak bisa liat kan...

AKU MAU IZIN:
untuk seminggu kedepan aku hiatus dulu yaa. Aku mau fokus ujian semester 5. Nanti kalau aku tetep up berarti itu bonus. Doain yang terbaik aja yaa💙
Soalnya perkiraanku bisa sampai 40 part

OIYA INI VIDEO CHATNYA UDAH UP
⬇️POSTINGAN POJOK KIRI ATAS
Langsung kesana yaa okk

OIYA INI VIDEO CHATNYA UDAH UP⬇️POSTINGAN POJOK KIRI ATASLangsung kesana yaa okk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

27. MY GOOD GIRL

"Aku tidak tahu akhir cerita cinta kita akan seperti apa. Namun, aku yakin skenario Tuhan pasti luar biasa."

Ardi dan Zia sama-sama memakan kue buatan mereka berdua. Cukup enak, walaupun diawal sudah susah payah begini bahkan coklat cairnya sempat tumpah setengah akibat ulah Ardi yang jahil.

"Enak nggak?" tanya Zia pada Ardi.

"Enak," ucap Ardi.

Zia manggut-manggut. "Kapan-kapan bikin lagi ya?"

Ardi mengangguk lembut. "Iya, Zia."

Zia menyengir sebentar. "Um, kamu masih berhutang penjelasan sama aku, Ar."

Ardi mengernyit. "Apa, hm?"

"Yang itu, kenapa kamu bikin kue ini? Kata kamu hari berharga?"

Ardi berdehem. "Setiap akhir bulan, aku emang selalu bikin kue."

"Sendirian?" tanya Zia, lalu Ardi mengangguk. "Dalam rangka apa Ar?"

"Dulu, Mama sudah menjanjikan aku saat dia masih hidup. Katanya, kalau aku sudah besar dan bisa bikin kue, aku boleh membantu beliau."

Suasana diantara mereka berdua langsung menghening. Nada bicara Ardi terdengar melemah. "Setelah itu?"

"Setelah itu, sebelum semua terwujudkan, Mama sudah meninggal terlebih dulu. Janji-janji itu jadi nggak pernah terealisasikan."

Zia yang mendengar hal itu lantas memainkan garpu diantara potongan kue yang Ia makan. Ia membayangkan seberapa sakitnya. "Tapi, kenapa harus akhir bulan? Mama kamu suka bikin kue juga?"

Ardi memandang kue yang ada di meja dengan tatapan kosong. "Dulu perusahaan kami belum sesukses sekarang. Kami masih di kategori keluarga yang sangat sederhana. Apapun, mau itu kebutuhan atau keinginan, kami cuma bisa mendapatkannya ketika akhir bulan. Ketika gaji karyawan cair. Makanya, Mama cuma kuat membeli bahan-bahannya ketika akhir bulan saat gajian tiba."

PHOENIX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang