Hawooo xixi >.<
Apasi haha sok imut banget gueUdah makan belom?
Siapa yang udah selesai PAS?
Siap-siap kesel ya di part ini? <3
Selamat membaca 🔥
•••
32. RENCANA BUSUK AREYN (2)
"Silahkan Anda bermain-main. Rencana busukmu itu akan membunuhmu secara perlahan."
─Ardinata Renal AtmanegaraBurung-burung berterbangan bebas di angkasa. Siluet-siluet pagi dari semburat cahaya mentari mampu menusuk kulitmu dengan rasa hangat. Bunyi pelan tapakan kaki menggema di ruang loker gedung ini. Ada seorang lelaki datang dengan segudang pikiran dan masalahnya yang berkecamuk.
Ardi dengan seragam abu-abunya yang dibalut jaket jeans denim di tubuhnya, tas converse hitam dan headband di kepala yang semakin mempertampan wajah putih mulusnya.
Ardi membuka loker untuk mengambil buku catatan mata pelajaran kemarin yang hari ini akan dipelajari lagi. Namun, ada satu buku dengan isi yang hanya sekitar sepuluh lembar berwarna biru muda tergeletak disini.
Ia sempat bingung dan keheranan bagaimana buku ini bisa masuk. Tapi, ya sudahlah. Asal barang yang Ia tinggalkan di dalam loker tidak ada yang hilang, menurutnya tidak masalah.
Ardi menatap cover buku itu. Ini semacam buku diary yang di modifikasi secantik mungkin dengan stiker-stiker ke-cewek-an disana. Ardi membalikkan buku itu, lalu membukanya.
Di lembar pertama bagian depan. Ada fotonya yang tengah meminum air putih di pinggir lapangan dengan keringat yang masih bercucuran sehabis latihan bola di gor.
Ardi membuka lembar belakangnya. Ada tulisan dengan tinta hitam ditulis secantik mungkin.
"Hai Ardi! Cie, lagi baca ini ya? Hihi.
Disini kamu adalah tokoh utamanya. Biar kujelaskan secara singkat tentang lelaki yang berbahagia ini. Dia itu indah, manis, pintar, dan penyayang. Dia itu penginspirasi. Kamu adalah satu dari berjuta-juta lelaki di dunia ini yang mampu menyuri perhatianku."Ardi tersenyum simpul. Sepagi ini, sudah ada seseorang yang dengan baik hatinya membuat ini semua dan memberikan ini padanya.
Ardi membuka lembar kedua. Nampak ada foto Ardi yang tengah membaca buku di perpustakaan seorang diri. Dan si pemotret memotretnya dari luar jendela.
Ardi membuka lembar belakangnya. Dan lagi, ada tulisan disana.
"Satu setengah tahun yang lalu, aku menaruh hati padamu. Aku dengan segala keingintahuanku, selalu mengikuti kemanapun kamu pergi. Di sekolah ini. Aku terus memandangmu dalam diam ketika kamu sedang tengah serunya bermain bola di lapangan atau dengan fokusnya membaca buku di perpustakaan. Aku menyukai segala hal kecil tentangmu."
Ardi mulai fokus membaca tinta demi tinta, huruf demi huruf, dan lembar demi lembar.
Lembar ketiga, nampak foto Ardi yang tengah berdiri seraya bersedekap dada di antara tiga temannya. Rean, Kevin dan Joss.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOENIX [TERBIT]
Teen FictionNovel sudah terbit di @azaleaspublisher [THE WINNER OF WWC2020] SEBAGIAN PART DI UNPUBLISH !!! [ TEENFICT - ROMANCE - HUMOR ] WARNING: Cerita ini tidak se-klise yang kalian bayangkan! Mengandung keuwuan yang 'nggak ngotak'. Ah iya, BANYAK HUMORNYA! ...