[14/12/20] 39. TUHAN, LUMPUHKAN SAJA INGATANKU

191 21 289
                                    

YEY UPDATE
pengen nangis aja rasanya bentar lagi pisah sama kalian dan cerita ini

Aku curhatnya di chapter berikutnya aja deh, ntah berapa☺💔

1. Cerita ini udah bikin kamu gimana? Kesel? Marah? Nangis? Bahagia?

2. Coba kasih kata motivasi andalan kamu!

STOP SCROLL DULU IYAAA

NOVEL INI AKAN DITERBITKAN DAN DALAM MASA PROSES
JADI, 13 PART SETELAH INI AKU UNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN

AWAS KETAGIHAN IHIY

JANGAN LUPA NABUNG OWKEI

🦋Selamat membaca yaa🦋

•••

39. TUHAN, LUMPUHKAN SAJA INGATANKU

"Kejutan demi kejutan selalu datang menghampiri kehidupan."

Ardi berdiri dengan gagah di depan cermin besar lemarinya yang ada di kamar. Dia memantapkan jas hitam yang Ia kenakan. Lalu dia memandang diri sendiri di cermin dari puncak kepala hingga ujung kaki, nampak sempurna. Jujur saja, Ardi pun bangga dengan postur tubuhnya sendiri. Bukankah merasa bangga dan menghargai diri sendiri adalah suatu apresiasi?

Memiliki tinggi sekitar 187 sentimeter, kaki jenjang dan tangan ramping yang panjang, perut rata dengan dada bidang. Punggung tegap dan leher yang tinggi.  Kulit putih bersih, ditambah rahang tajam, alis tebal dan sorot mata yang mengintimidasi, membuat siapa saja yang menatapnya bisa langsung jatuh hati pada pandangan pertama.

Ardi keluar dari apart nya dan langsung menuju lift untuk turun lalu pergi ke parkiran apartment. Sungguh gila--- atau memang benar-benar dihormati, hingga setiap langkah Ardi sejak dia keluar pintu apart menuju parkiran, Ia dikawal bodyguard--- suruhan keluarga Areyn.

Jujur saja, Ardi merasa jengah. Kini seluruh mata tertuju padanya, dan Ardi membenci itu. Dia dikawal bodyguard di sekelilingnya sekaligus menyilakannya masuk ke SUV sport.

"Silahkan masuk, Tuan."

Ardi mengangguk kecil lalu masuk ke jok tengah mobil. Dia duduk sendiri. Ada satu bodyguard di samping kemudi sekaligus pengemudinya. Dan di belakangnya ada dua bodyguard yang menjaganya. Benar-benar seperti di penjara berjalan.

Mobil SUV yang Ardi tumpangi berada di tengah-tengah antara dua mobil SUV yang tersedia di depan dan belakang. Dua mobil tersebut isinya hanya bodyguard yang ditugasi untuk mengawal perjalanannya menuju mansion keluarga Nasution. Hingga di sepanjang jalan nampak sudah seperti konvoi karena tiga mobil SUV hitam hanya berisikan bodyguard tinggi serta garang--- mengawal tuan Atmanegara.

Ardi hanya duduk santai di dalam mobil sambil matanya melirik jam ditangan sesekali. Ardi smirk, pukul setengah tujuh malam, dan itu akan segera terjadi. Matanya menoleh ke arah jendela kanan dan kiri, mengusir rasa bosan.

Mobil SUV pertama sudah memasuki halaman mansion yang langsung disambut oleh kolam superluasnya. Mobil kedua--- yang ditumpangi oleh Ardi, juga menyusul masuk berikut SUV ketiga.

PHOENIX [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang