Tunggu jangan di skip
Aku kan mau lomba puisi nih, doain ya guys semoga aku menang•••
ULEL KEMBALI XIXI✌
Cuma mau tanya, setelah sekian lama kalian baca ini, apa kesannya?
Seru, gokil, emosi, gemes, ngakak? Apa? Apa?Jawab yaa
Selamat membaca😻•••
10. SEMAKIN MENJAUH
Setelah kejadian rumor broadcast tadi, Ardi, Rean, Kevin dan Joss sama-sama pergi dari lapangan itu dan bergegas menuju sekolah. Mereka sangat yakin pelakunya pasti masih ada disana.
Selama perjalanan, Rean yang menyetir mobil Ardi. Jikalau Ardi memaksakan diri untuk menyetir pasti pembawaannya tidak bisa dikondisikan karena terbawa emosi. Bisa-bisa mereka celaka.
"ARGH! APAAN LAGI INI?!" Ardi mengamuk di jok samping kemudi. Tangannya memukul dashboard keras-keras.
Kevin dan Joss yang ada di belakang pun bergidik ngeri. Mereka berdua tercenung diam tak berani berkata apapun, takut jika omongan yang mereka lontarkan itu salah dan semakin memperkeruh keadaan.
Namun Kevin tetap menenangkan Ardi. "Sabar Ar, jangan mukul dashboard."
"GIMANA GUE BISA SABAR?!" bentak Ardi seraya menoleh ke arah Kevin yang ada di belakang. Kevin langsung terdiam kikuk. "RASAIN GIMANA JADI GUE KALAU FOTO YANG NGGAK BERSALAH DISEBAR GITU AJA! DI BROADCAST!"
Kevin menutup wajah dengan kedua tangannya. Ia memang lelaki, namun jika sudah menyangkut dengan Ardi Ia juga akan ketakutan. Yang dilakukan Joss malah tertawa dalam hati melihat Kevin seperti itu.
"Udah Ar, udah!" Sentak Rean. Memang hanya Rean lah yang selalu bisa menahan Ardi. "Marah doang nggak bikin masalah lo selesai!"
Ardi lalu terdiam lagi, sorot matanya tajam menatap jalan menuju sekolahnya. Ia membanting punggungnya kasar untuk bersandar di sandaran jok. Nafasnya tersengal menahan amarah.
Mobil bermerk Porsche 718 warna hitam mengilap itu masuk ke halaman parkiran mobil utama SMA APOLLO. Tak perlu waktu lama, mereka segera turun dan bergegas menuju LAB IT yang ada di gedung selatan, persis ke arah gudang lantai bawah.
Rean melihat pintu tersebut tertutup rapat, tapi kelihatannya tidak dikunci. Lantas Rean mendobrak pintu tersebut hingga terbuka. Perihal rusak atau tidaknya nanti Rean bisa membayar dan mengatasinya.
Tetapi nihil, tak ada seorang pun di dalam. Kevin dan Joss kemudian masuk untuk mencari sesuatu, siapa tau saja pelakunya mengumpat dibalik tempat.
Namun suara motor gede melaju kencang di lapangan bendera SMA APOLLO, yang sukses mengalihkan fokus mereka berempat. Motor gede itu baru saja keluar dari parkiran motor yang ada di belakang gedung utara. Motor berwarna hitam pekat tadi pergi dengan begitu cepat dan sempat-sempatnya melempar sesuatu ke tengah lapangan.
Ardi berlari ke tengah lapangan dan mengambil benda itu. Remasan kertas putih yang berisikan tulisan tinta hitam. Keempatnya langsung membaca seksama.
"Sampai juga lo di sekolah sama temen-temen payah lo. Congrat's ye buat lo karena udah berhasil gue mainin. Mau masalah lo selesai? Syaratnya cuma satu, sakitin Zia."
KAMU SEDANG MEMBACA
PHOENIX [TERBIT]
Teen FictionNovel sudah terbit di @azaleaspublisher [THE WINNER OF WWC2020] SEBAGIAN PART DI UNPUBLISH !!! [ TEENFICT - ROMANCE - HUMOR ] WARNING: Cerita ini tidak se-klise yang kalian bayangkan! Mengandung keuwuan yang 'nggak ngotak'. Ah iya, BANYAK HUMORNYA! ...