Kalau kamu ingin tahu apakah aku jadi pulang dengan Para atau tidak, jawabannya adalah... tidak! Kok bisa? Memangnya dia engga menunggu atau memaksaku? Jadi, begini. Biar aku jabarkan keadaannya.
Saat bel pulang sekolah berdering, aku sudah siap untuk melarikan diri. Biasanya saat bel berdering, aku baru merapikan meja: memasukkan buku-buku, alat tulis, dan sebagainya. Nah kali ini, aku bahkan sudah siap berlari secepat kilat dari kelas. Hanya menunggu Pak Dirjo, guru Biologiku, menutup kelas saja. Aku harap-harap cemas menatap intens bibir Pak Dirjo.
"Lu kenapa deh?"
Aku menoleh pada Joan yang menatapku aneh. Hidungnya mengerut dengan sudut bibirnya terangkat, belum matanya yang memincing.
"Pulanglah."
"Yaaa, pulang sih pulang. Tapi tingkah lu aneh banget."
"Hehehe. Mau cepetan sampai rumah kayaknya gue bocor deh." Bohongku.
Mata Joan turun ke belakang tubuhku. "Iuh."
"Hehehe."
"Oke, anak-anak. Sekian perjumpaan kita kali ini, semoga materi kali ini dapat dipahami ya."
"Baik, Paaaak."
Mendengar Pak Dirjo menutup kelas, aku berdiri. "Engga gue tungguin ya, Jo. Urgent banget hehe."
Joan mengangguk memahamiku yang engga menungguinya menyelesaikan piket akhir sekolahnya. Setelahnya aku bangun, menyalami Pak Dirjo, dan lari secepat kilat ke arah parkiran. Fiuh. Masih sepi. Segera aku berjalan ke arah motorku berada. Mengeluarkannya dan menjalankannya meninggalkan sekolah. Jadi begitu, temen, aku akhirnya pulang tanpa Para. Lagian, engga sudi banget pulang sana cowok itu.
***
Take me home
Take me home
It's the one place i can rest in peace
Turn off my phone
So many massages
I wish i could just delete
Questioning my existence
Questioning my decisions
Burning down all the bridges
Dig a moat, now i'm finished
Sorry dont want you to visit, no
Noooo
One last pict and i'll be gone
Make it count
Put the flash on
Never really felt like i belonged
So i'll be on my way
And i wont belong
I'll be dead by dawn
Kusenandungkan lagu milik SuicideBoys yang berjudul And To Those I Love, Thanks For Sticking Around sepanjang perjalananku menuju rumah. Lagu yang belakangan ini terngiang-ngiang di pikiranku. Lagu yang langsung aku cari judulnya di google setelah sempat booming lewat Tiktok.
Aku tahu engga boleh menyanyi saat berkendara, lebih baik berdzikir atau baca-baca surah apalah gitu. Tapi, udah jadi kebiasaan aja gitu, naik motor pulang sekolah, yang mana sore hawanya adem, belum lagi dengan jalan menuju rumahku yang rimbun pepohonan. Udah deh, enaaaak banget. Apalagi ditambah angin semilir begini. Satu album penyanyi bisa aku jabanin dengan melambatkan laju kendaraan hanya untuk menikmati surga kecil begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
to be young and in love [end]
Teen FictionCoba sekarang bayangkan. Kamu hidup sebagai cewek yang biasa aja. Bener-bener biasa aja, sumpah. Tugasmu simpel, cuma menarasikan opera sabun yang terjadi di kantin SMA Tribuwana. Dibintangi, Nirisha Moora, cewek yang cakepnya abis-abisan sampai bis...